Indosat Bicara Biaya Frekuensi yang Lebih Ringan di Negara Lain
Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Muhammad Danny Buldansyah berbicara soal insentif yang akan diberikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait penggunaan frekuensi oleh operator.
Ia mencontohkan bagaimana sejumlah negara memberi beban pembayaran minimal kepada operator di masa awal penggunaan.
Danny awalnya menyebut soal biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi (BHP) untuk penggunaan frekuensi di Indonesia yang dibayar di awal. Pada tahun pertama, pembayaran BHP dilakukan sebanyak tiga kali dan tahun berikutnya satu kali bayar untuk setiap tahunnya.
"Spektrum belum produktif, sementara skema spektrum pembayaran di Indonesia kan justru tahun pertama bayar tiga kali, tahun berikutnya sekali, sekali, sekali," ujar dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (3/4),
Danny kemudian menyinggung bagaimana praktik di sejumlah negara yang memberi beban ringan kepada operator pada masa awal penggunaan frekuensi.
Pasalnya, periode awal tersebut masih merupakan tahap pembangunan infrastruktur bagi operator yang juga memerlukan biaya.
"Di banyak negara ada yang tiga tahun pertama malah bayarnya minimal atau enggak bayar. Karena itu masih tarif pembangunan, tarif ini itu. Baru setelah mature mulai berbayar," tutur Danny.
Insentif ini, kata Danny, masih digodok dan pembicaraan telah dilakukan beberapa kali untuk menemukan skema yang tepat.
Lebih lanjut, Danny berharap skema insentif ini bisa rampung sebelum lelang 700 Mhz dilakukan. Dengan demikian, lelang frekuensi sudah bisa menggunakan skema pembayaran yang baru.
Terpisah, Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut insentif ini akan segera dirumuskan. Ia mengklaim insentif ini nantinya bakal menguntungkan semua pihak.
"Sudah akan dirumuskan, sebentar lagi kita rumuskan," katanya di Kantor Kominfo, Rabu (3/4).
"Pokoknya menguntungkan negara, menguntungkan operator, menguntungkan masyarakat," imbuhnya.
(lom/arh)Terkini Lainnya
-
Kompolnas Minta Atasan dari Polisi Pesta Narkoba di Depok Diperiksa
-
TNI Siapkan 28 Pesawat Tiga Matra untuk HUT RI di IKN Tahun Ini
-
Tentara AS yang Hilang di Hutan Karawang Ditemukan Tewas
-
FOTO: Pabrik Amunisi AS Banjir Pesanan Penuhi Kebutuhan Perang Ukraina
-
Menlu Singapura Vivian Temui Prabowo di Kantor Kemhan
-
VIDEO: Hamas Salahkan Israel Tunda Gencatan Senjata usai Diserang Iran
-
Utang Israel Melesat 2 Kali Lipat Jadi Rp697 T Usai Serang Gaza
-
IHSG Ditutup Menguat ke 7.110 Berkat 270 Saham Perkasa
-
Jokowi Tinjau Pangan di Sulbar, Klaim Harga Stabil Dibandingkan Jawa
-
Jelang Lawan Korea, Timnas Indonesia U-23 Bebas Cedera
-
Bikin Ngakak, Marselino Ngambek Gara-gara STY Salah Tag di Instagram
-
10 Pemain Korea Kena Rotasi Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23
-
Ahli Temukan Lubang Hitam Kedua Terbesar Bima Sakti, 33 Kali Matahari
-
Menkominfo Pastikan Starlink Masuk RI Enggak Gratis
-
FOTO: Memikat Kupu-kupu Ekuador, Menyelamatkan 'Perut' Manusia
-
Rahasia Penjualan Toyota Yaris Cross Hybrid Terdongkrak
-
Telat Bayar Pajak Mobil, Berikut Cara Hitungnya
-
Rutin Bersihkan Karpet Mobil Agar Tak Jadi Sarang Kuman
-
Kisruh HYBE Vs ADOR, Min Hee-jin Tuding ILLIT Jiplak NewJeans
-
Rating Episode 14 Queen of Tears Cetak Rekor, Capai 21,6 Persen
-
Ario Bayu Beber Mimpi Gelaran FFI 2024
-
Dokter Sebut Banyak Anak Keluhkan Bapil Setelah Lebaran
-
Banyak Sampah, Wisata Bromo Ditutup 25-26 April 2024 untuk Pembersihan
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso