yoldash.net

5 Teknik Idola Hacker Buat Bobol Password, Waspadalah

Kemenangan bisa dimulai dengan cara mengetahui lawan. Simak beberapa teknik yang biasa hacker lakukan untuk membobol password.
Ilustrasi. Berikut teknik-teknik standar hacker curi password. (iStockphoto)

Jakarta, Indonesia --

Hacker atau peretas memiliki beberapa teknik favorit untuk melakukan membobol password, mulai dari Brute Force hingga Password Hashing.

Beberapa insiden siber besar terjadi dalam setidaknya dua tahun terakhir. Kasusnya dominan pencurian data pribadi.

Contohnya, dugaan kebocoran data MyPertamina hingga BPJS Ketenagakerjaan oleh Bjorka, hingga yang pembobolan 1,5 TB data nasabah dan internal Bank Syariah Indonesia (BSI).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu yang diincar mula-mula oleh para hacker untuk pembobolan selanjutnya adalah password alias kata kunci.

ADVERTISEMENT

Password merupakan salah satu bagian sistem keamanan agar orang lain selain pemilik password tidak dapat mengakses sebuah sistem. Password bisa terdiri dari huruf, angka, hingga yang digabungkan dengan simbol.

Sayangnya, komunitas hacker sudah lazim dengan beberapa teknik untuk membobolnya.

Untuk memahami pembobolan password, kita perlu terlebih dulu memahami bagaimana password disimpan. Ada dua cara utama untuk menyimpan password, yakni enkripsi dan hashing.

Enkripsi mengubah plaintext (kata sederhana, script, hingga Java code) menjadi ciphertext (teks yang terenkripsi) yang dapat dibalik, yang memungkinkan pengelola kata sandi untuk menyimpan dan menampilkan kata sandi plaintext asli.

Di sisi lain, hashing adalah metode umum yang digunakan untuk menyimpan password untuk layanan online.

Dikarenakan operator layanan tidak perlu membalikkan password hanya untuk memverifikasi bahwa password itu benar, maka kata sandi di-hash. Algoritma hash mengubah nilai plaintext menjadi ciphertext dalam proses satu arah.

Sebelum mencoba membobol password, peretas harus mengambil nilai ciphertext, sering kali melalui serangan man-in-the-middle, meretas basis data kredensial, atau upaya phishing.

Pada akhirnya, penyerang dapat memulai pekerjaan mereka setelah nilai ciphertext diperoleh, biasanya dalam bentuk nilai hash.

Dikutip dari TechTarget, hashing adalah proses mengubah kunci tertentu atau serangkaian karakter menjadi nilai lain. Hal ini biasanya diwakili oleh nilai atau kunci yang lebih pendek dan memudahkan untuk menemukan atau menggunakan string asli.

Setelah peretas mendapatkan nilai hash, mereka bisa menggunakan beberapa teknik untuk membobol password. Dikutip dari BleepingComputer, berikut 5 teknik yang biasa digunakan peretas untuk membobol password:

Brute Force

Terkadang, satu-satunya cara untuk menemukan password adalah dengan mencoba semua kombinasi huruf, angka, dan simbol yang mungkin. Jika password tersebut benar-benar acak, maka teknik lain mungkin tidak berhasil.

Teknik Brute Force ini paling tidak efisien, tetapi mungkin satu-satunya pilihan saat semuanya gagal.

Seorang penyerang mungkin menggunakan sebuah komputer atau sekelompok komputer untuk mencoba semua variasi yang ada. Semakin panjang kata sandi, semakin sulit dan memakan waktu proses pemecahannya.

Sebagai contoh, peretas membutuhkan waktu 22 menit untuk membobol password 8 karakter dengan kombinasi lower dan uppercase. Namun, peretas akan membutuhkan waktu 8 jam untuk membobol password 8 karakter yang lebih kompleks.

Selain itu, pembobolan membutuhkan 19 jam untuk membobol password 9 karakter dengan kombinasi lower dan uppercase, tetapi membutuhkan 3 pekan untuk membobol password yang lebih kompleks.

Empat teknik lain di halaman berikutnya...

Masalah Password Hashing

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat