yoldash.net

Apakah Lubang Hitam itu Sebuah Lubang?

Lubang hitam punya kesan menakutkan karena disebut bisa menghisap benda-benda luar angkasa lain di sekitarnya. Apakah itu benar-benar sebuah lubang?
Ilustrasi. Lubang hitam menjadi salah satu benda luar angkasa yang menakutkan karena dapat menghisap planet. (Foto: iStockphoto/Cappan)

Jakarta, Indonesia --

Lubang hitam disebut sebagai objek paling menakutkan di alam semesta. Pasalnya, objek langit ini memiliki gravitasi yang teramat sangat kuat. Apakah bentuknya memang berupa lubang?

Diketahui, keunikan objek angkasa ini adalah bahwa tak ada materi yang bisa lolos dari wilayah kekuasaannya, yang dibatasi oleh horizon peristiwa, sekalipun itu cahaya. Di zona ini, hukum fisika yang kita kenal tak berlaku, yang disebut sebagai singularitas.

Alastair Gunn, astronom di Pusat Astrofisika Jodrell Bank, University of Manchester, Inggris, dikutip dari ScienceFocus, mengatakan, "lubang hitam sebenarnya sama sekali bukan lubang."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :

"Lubang hitam adalah objek yang sama seperti objek lainnya, hanya saja ia sangat padat. Ini memberinya medan gravitasi yang sangat tinggi sehingga tidak satu pun, bahkan cahaya, yang dapat lolos darinya," urai dia.

ADVERTISEMENT

Karena tidak ada cahaya yang lolos dari lubang hitam, ia mengatakan objek angkasa itu tidak terlihat, atau 'hitam'. Walaupun, mereka tetap dapat dideteksi oleh efeknya pada materi di sekitarnya.

"Istilah 'lubang' digunakan karena apa pun yang jatuh 'ke dalam' lubang hitam akan terperangkap selamanya," ujar dia.

Menurutnya, karya fiksi ilmiah sering menggambarkan lubang hitam sebagai portal antar semesta atau waktu. Ini mungkin mengapa sering disalahartikan bahwa lubang hitam adalah 'lubang' dalam ruang-waktu. "Konsep ini bagaimanapun tidak sepenuhnya fiksi."

Lihat Juga :

Pada 1935, fisikawan Albert Einstein dan Nathan Rosen mengajukan konsep 'lubang cacing' (wormhole) melalui ruang-waktu, yang bisa menjadi sarana transportasi untuk melintasi jarak yang jauh secara instan.

Masalahnya, kata Gunn, lubang hitam ini diduga kuat tak stabil.

"Lubang hitam yang terjadi secara alami tidak membentuk lubang cacing secara bawaan. Faktanya, ada keraguan bahwa mereka bisa terjadi secara alami, bahwa mereka akan tetap stabil selama lebih dari sepersekian detik, atau mereka akan menjadi sesuatu yang lebih besar atau semakin kecil," urai dia.

Menakutkan

Chris Impey, Profesor Astronomi dari University of Arizona, AS, mengatakan lubang hitam terbentuk ketika sebuah bintang masif mati, yakni setelah bahan bakar nuklirnya habis.

Dikutip dari situs lembaga antariksa AS NASA, lubang hitam terbentuk ketika sebuah bintang berukuran lebih dari 20 kali massa Matahari runtuh karena beratnya sendiri usai kehabisan 'bensin'.

Lihat Juga :

Keruntuhan ini memicu ledakan supernova yang menghancurkan lapisan luar bintang, yang kemudian berakhir menjadi lubang hitam.

Inti bintang runtuh ke keadaan materi terpadat yang bisa dibayangkan, seratus kali lebih padat daripada inti atom. Saking padatnya, proton, neutron, dan elektron tidak lagi menjadi partikel terpisah.

Lubang hitam pertama yang dikonfirmasi adalah Cygnus X-1, sumber sinar-X paling terang di konstelasi Cygnus. Sejak itu, sekitar 50 lubang hitam telah ditemukan dalam sistem di mana bintang normal mengorbit lubang hitam.

Impey menyebut lubang hitam merupakan objek menakutkan karena tiga alasan.

"Jika Anda jatuh ke dalam lubang hitam yang tersisa saat sebuah bintang mati, Anda akan tercabik-cabik. Begitu juga, lubang hitam besar yang terlihat di pusat semua galaksi memiliki selera makan yang tak pernah terpuaskan," ujar dia, dikutip dari Live Science.

"Dan lubang hitam adalah tempat di mana hukum fisika dilenyapkan," lanjutnya.

Lubang hitam, kata dia, adalah kuburan materi; tidak ada yang bisa lolos dari mereka, bahkan cahaya sekalipun. Siapa pun yang jatuh ke dalam lubang hitam akan menjadi "spagetifikasi" yang menyakitkan, gagasan yang dipopulerkan oleh Fisikawan Stephen Hawking dalam bukunya 'A Brief History of Time'.

Dalam buku tersebut, Hawking menggambarkan soal perbedaan gravitasi yang amat kuat pada fase perubahan bintang menjadi lubang hitam. Pengamat yang berdiri di TKP akan bernasib nahas: tulang, otot, dan bahkan molekul Anda akan terpisah.

Selain itu, ilmuwan pengembang teori dawai (string theory) itu juga membuka peluang bahwa lubang hitam merupakan sebuah 'portal'.

[Gambas:Video CNN]

(lom/lth)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat