yoldash.net

Davina Karamoy soal Dibenci Penonton Ipar Adalah Maut: Sudah Risiko

Davina Karamoy mengaku sudah risiko dirinya dibenci netizen karena perannya sebagai Rani dalam film Ipar Adalah Maut.
Davina Karamoy mengaku sudah risiko dirinya dibenci netizen karena perannya sebagai Rani dalam film Ipar Adalah Maut. (dok. MD Pictures via YouTube)

Jakarta, Indonesia --

Davina Karamoy mengaku siap dibenci netizen karena perannya dalam Ipar Adalah Maut. Dalam film garapan sutradara Hanung Bramantyo itu, ia memerankan karakter penghancur rumah tangga kakak kandungnya sendiri.

Davina mengungkapkan kebencian netizen kepada dirinya bahkan sudah terasa sejak awal proyek tersebut mengumumkan perannya kepada publik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enggak usah dari trailer. Aku belum apa-apa, dari cast reveal aja sudah di-hate karena katanya 'mukanya cocok banget,' 'ngeselinnya cocok banget,'" tutur Davina Karamoy sambil tertawa seperti diberitakan detikcom, Selasa (2/7).

"Harus siap (dibenci) kayaknya karena sudah risiko dari awal aku ambil peran ini. Cuma, gimana caranya memerankan Rani dengan baik," kata Davina.

ADVERTISEMENT

Aktris kelahiran 17 Agustus 2002 tersebut menilai kebencian dan kekesalan penonton terhadap dirinya seperti pujian. Menurutnya, hal itu membuktikan ia telah memerankan karakter Rani dengan baik dan sesuai ekspektasi.

"Kalau output-nya baik, dengan banyak fan yang kesal, berarti aku berhasil memerankan Rani," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]



Dalam Ipar Adalah Maut, Davina Karamoy memerankan Rani, adik perempuan Nisa (Michelle Ziudith) yang menikah dengan Aris (Deva Mahenra).

Aris dan Nisa merupakan pasangan muda yang baru menikah dan memiliki seorang anak perempuan. Pernikahan mereka awalnya tumbuh bahagia dan harmonis. Aris pun bak suami serta ayah yang bertanggung jawab dan paham agama.

Namun, kebahagiaan keluarga kecil itu perlahan sirna ketika Rani diminta sang ibu untuk tinggal bersama Nisa dan keluarga kecilnya.

Tak hanya di rumah, Aris dan Rani juga kerap berinteraksi di kampus. Rani merupakan mahasiswa Aris di kampus. Dari interaksi-interaksi itu, keduanya membangun hubungan terlarang.

Ipar Adalah Maut pada Minggu (30/6) mengumumkan telah mengumpulkan 3,5 juta penonton pada hari ke-17 penayangan di bioskop. Film drama itu melesat dengan capaian 3.517.359 penonton sejak dirilis 13 Juni di layar lebar.

Perolehan tersebut memperkokoh posisi Ipar Adalah Maut di lima besar film Indonesia terlaris pada 2024. Film itu semakin memperlebar jarak dengan Pemandi Jenazah di peringkat keenam dengan 1,6 juta penonton.

Jika tren angka peningkatan penonton bertahan dalam beberapa hari mendatang, film drama perselingkuhan itu berpotensi menggeser Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari sekaligus sebelum memasuki pekan keempat penayangan.



(chri)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat