Terduga Hacker PDNS Minta Maaf, Bakal Beri Kunci Data Gratis Besok
![Terduga Hacker PDNS Minta Maaf, Bakal Beri Kunci Data Gratis Besok Kelompok Brain Chiper meminta maaf dan menawarkan secara gratis dekripsi atau pembuka data yang dikunci imbas ransomware tanpa perlu bayar tebusan US$8 juta.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/06/07/ilustrasi-koneksi-biner-internet_169.jpeg?w=650&q=90)
Terduga pelaku peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, di Surabaya, ransomware gang Brain Chiper, mengaku akan memberikan secara cuma-cuma pembuka (dekripsi) data yang dikunci imbas ransomware.
"Masyarakat Indonesia, kami meminta maaf atas fakta bahwa [serangan] ini berdampak ke semua orang," menurut keterangan akun pengguna forum gelap, brain chiper, dalam bahasa Inggris yang diunggah oleh akun perusahaan intelijen siber StealthMole, Selasa (2/7).
"Kami juga mohon terima kasih dan kepastian masyarakat bahwa kami telah mengambil keputusan tersebut secara sadar dan mandiri."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
[Gambas:Twitter]
Akun 'gelap' yang menyertakan tagline "More important than money, only honor" ini juga mengaku akan membagikan kunci-kunci data yang diretas secara cuma-cuma.
ADVERTISEMENT
"Rabu ini kami akan memberi Anda kunci-kuncinya secara gratis," ungkap mereka.
Kelompok ini berharap peretasan PDNS tersebut mendorong pendanaan dan SDM yang lebih layak di sektor teknologi ini.
"Kami harap serangan kami membuat jelas soal betapa pentingnya buat mendanai industri ini dan merekrut pakar yang layak," kata mereka.
"Jika perwakilan pemerintah menganggap salah berterima kasih kepada peretas, Anda bisa melakukannya secara pribadi lewat kantor pos," imbuh keterangan tersebut.
Indonesia.com telah meminta keterangan Kominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait hal tersebut, namun belum ada respons hingga berita ini ditulis.
Sebelumnya, PDNS 2 lumpuh sejak 20 Juni akibat serangan ransomware atau teknik peretasan dengan membobol sistem dan mengunci data-data yang ada di dalamnya.
Akibat serangan ini, sebagian besar data di pusat data yang dihuni 282 institusi pemerintah pusat dan daerah ini terkunci dan tak bisa dipulihkan sejauh ini.
Pemerintah menyebut pelaku meminta tebusan US$8 juta atau sekitar Rp131,8 miliar buat membuka kuncinya. Namun, Kominfo mengaku tak akan membayar tebusan itu.
(lom/dmi/arh)Terkini Lainnya
-
FOTO: Gibran Gandeng Raffi Ahmad Blusukan di Jakarta, Bagi Susu & Buku
-
Ahli Pidana Universitas Jayabaya Bersaksi di Sidang Praperadilan Pegi
-
Jokowi Respons Desakan Menkominfo Mundur Usai PDNS Dibobol Hacker
-
Hujan Badai Terjang China Timur, Seperempat Juta Warga Dievakuasi
-
FOTO: 116 Orang Tewas Terinjak-injak usai Acara Keagamaan di India
-
30 Jenderal Senior Israel Desak Netanyahu Setop Perang dengan Hamas
-
Jokowi Pede Ekosistem Mobil Listrik RI Unggul: Siapa Bisa Mengadang?
-
OJK Beber Alur Blokir Rekening Terlibat Judi Online
-
Salip BIll Gates, Eks CEO Microsoft Jadi Orang Terkaya ke-6 Dunia
-
VIDEO: Slovenia Disambut Meriah Usai Tersingkir dari Euro 2024
-
Daftar Lengkap Pertandingan Perempat Final Copa America 2024
-
Menanti Jurus Terakhir Timnas Indonesia U-16 demi Libas Vietnam
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Ahli Kembangkan Jaringan Internet 6G, Cek Kedahsyatan dan Kelemahannya
-
Penampakan Komputer Tertua di Dunia dari Yunani, Bisa Apa?
-
Bikin SIM Pakai BPJS Kesehatan Bakal Berlaku di Seluruh Indonesia
-
Insentif Mobil Hybrid Diminta Setara Mobil Listrik
-
Syarat Mobil Hybrid Citroen Masuk Indonesia
-
BTOB Batal Fan Concert di Jakarta Gegara Masalah Kontrak
-
Ayu Ting Ting Enggan Menutup Diri Meski Gagal Nikah Lagi
-
Kris Dayanti Beber Rencana Pernikahan Azriel Hermansyah dan Sarah
-
BKKBN Targetkan Tiap Keluarga Punya 1 Anak Perempuan, Ini Alasannya
-
INFOGRAFIS: Pertolongan Pertama pada Korban Henti Jantung
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso