Siapa Hacker PDNS 2 dan Apa Motifnya?
![Siapa Hacker PDNS 2 dan Apa Motifnya? Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengaku belum bisa mendeteksi hacker modus ransomware yang menyasar PDNS 2.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2021/09/14/ilustrasi-hacker-4_169.jpeg?w=650&q=90)
Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya mengalami peretasan sejak 20 Juni, namun sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab dibalik serangan tersebut.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga mengaku belum bisa mendeteksi hacker modus ransomware yang menyasar PDNS 2.
"Kita sudah melakukan langkah-langkah forensik, tapi memang awalnya kesulitan juga karena semua data terenkripsi," kata Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR dengan BSSN dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, di Jakarta, Kamis (27/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kemarin syukur ada data yang bisa kita analisis dan sekarang masih berproses dan hasilnya pasti akan kita sampaikan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin kemudian menginterupsi dan bertanya sudah sejauh mana BSSN mendeteksi pelaku penyerangan PDN.
Namun, menurut Hinsa saat ini pihaknya belum bisa mendeteksi pelaku penyerangan. BSSN hanya baru menemukan indikasi-indikasi yang bisa mengarah ke pelaku penyerangan.
"Tentunya untuk pelakunya belum bisa, Pak. Jadi kita baru menemukan indikasi-indikasi yang nanti dari indikasi ini akan kita olah untuk menemukan si pelaku," jawab Hinsa.
Hasanuddin, yang merupakan anggota Fraksi PDIP di DPR itu, pun meminta negara tak boleh kalah oleh indiviu atau kelompok hacker ini.
"Dengan segala hormat, pelaku hanya satu orang atau kelompok kecil saja. Sementara kita ini berjejer para jenderal, deputi, menteri, wakil menteri berjejer. Kalah kita," cetus Hasanuddin.
"Negara kalah hanya oleh pelaku ransom itu, dan kita harus melawan, jangan menyerah. Saya kira bisa," lanjut dia.
Bukan serangan negara lain
Dalam rapat yang sama, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengaku bisa sedikit lega bahwa peretasan PDNS 2 bukan dilakukan negara lain. Ia bisa memastikan motif peretasan murni soal ekonomi.
"Di forum ini saya ingin tegaskan bahwa kesimpulan mereka ini non-state actor dengan motif ekonomi. Itu sudah alhamdulillah dulu," kata Budi dalam rapat.
Kesimpulan pihaknya dan tim yang sedang bekerja bisa sedikit membuatnya lega. Sebab, dalam setiap kasus peretasan analisa motifnya hanya dua.
Pertama, state actor alias dilakukan negara lain untuk menyerang sistem keamanan nasional. Kedua, non-state actor alias dilakukan untuk motif lain.
Menurut Budi, di antara keduanya motif pertama yang paling mengkhawatirkan. "Karena kalau yang nyerang negara, berat."
Budi Arie mengaku akan terus melaporkan secara berkala perkembangan atau upaya pemulihan data akibat insiden tersebut. Dia berjanji proses pemulihan akan diselesaikan secepatnya.
"Karena dari tahap yang sudah kita lakukan paling tidak identifikasi, deteksi, proteksi, jugakami lakukan terhadap PDNS 1, ini juga kami terus lakukan pemulihan salam waktu yang segera dan secepatnya," kata dia.
(lom/dmi)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
FOTO: Prabowo Subianto Tampil ke Publik Usai Jalani Operasi Kaki
-
2 Kasus Mutilasi di Jabar Libatkan ODGJ, Bagamana Penanganan Kasusnya?
-
Kejagung Sita 7,7 Kilo Emas Batangan dari Tersangka Korupsi PT Antam
-
VIDEO: Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Seoul, Sembilan Tewas
-
Pesawat Israel Mendarat Darurat di Turki, Staf Bandara Tolak Isi BBM
-
Kenapa Produk Impor China Bisa Murah?
-
Rupiah Lunglai Rp16.375 per Dolar, Buntut Kenaikan Imbal Obligasi AS
-
Harga Minyak Naik Tipis di Awal Perdagangan Asia Selasa Pagi
-
Prediksi Rumania vs Belanda di 16 Besar Euro 2024
-
Nova Buka Suara Soal Kartu Merah Saat Indonesia Kalah dari Australia
-
Ronaldo Soal Gagal Penalti tapi Menang: Momen yang Tak Bisa Dijelaskan
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Ahli Buktikan Inti Bumi Melambat Sejak 2010, Bencana atau Berkah?
-
Gaikindo Soal Tren Negatif Pasar Otomotif: Butuh Insentif Hindari PHK
-
VinFast Luncurkan VF 5, Perluas Jajaran Mobil Listrik di Indonesia
-
Tips Berkendara di Perumahan Agar Tak Bahayakan Anak Kecil
-
Davina Karamoy soal Dibenci Penonton Ipar Adalah Maut: Sudah Risiko
-
Alasan Ayu Ting Ting Putus dengan Muhammad Fardhana
-
Jamie Foxx soal Komplikasi Medis Tahun Lalu: Semua dari Sakit Kepala
-
Lebih Bagus Jalan Kaki atau Bersepeda untuk Menurunkan Berat Badan?
-
Dokter Ingatkan Risiko Penis Patah Usai Bercinta, Ini Gejalanya
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso