5 Teori Konspirasi Pendaratan Apollo 11 di Bulan, Telak Dibantah Pakar
Pendaratan pertama manusia di Bulan oleh kru Apollo 11, yakni Neil Armstrong dan Edwin 'Buzz' Aldrin, 1969, sempat diserang berbagai teori konspirasi. Pada intinya, para astronaut diklaim tidak pernah menginjakkan kaki di satelit Bumi itu.
Lembaga antasiksa AS NASA sudah membantah tiap tudingan tersebut. Namun tetap saja, selalu ada pihak yang menganggap misi itu palsu. Anu Ojha, Direktur National Space Centre Discovery, menyebut hal itu bisa terjadi karena banjir informasi.
"Kita menemukan diri kita dibanjiri informasi online. Ada lebih banyak data yang diproduksi dalam dua tahun terakhir daripada di seluruh sejarah umat manusia," kata Ojha seperti dikutip dari situs Royal Museum Greenwich.
Menurutnya, publik harus berpikir kritis dalam 'badai informasi' tersebut.
Mengutip situs resmi NASA, Apollo 11 adalah misi untuk menuntaskan target nasional yang ditetapkan Presiden AS saat itu John F. Kennedy yang ingin membawa manusia ke Bulan dan kemudian kembali ke Bumi.
Apollo 11 diluncurkan dari Cape Kennedy pada 16 Juli 1969. Selain Armstrong dan Aldrin, astronaut Michael Collins ikut dalam misi ini meski tak menjejakkan kaki di Bulan.
Sekitar 650 juta orang menyaksikan ketika Armstrong mendarat di Bulan sambil berkata "langkah kecil bagi seorang manusia, langkah raksasa untuk umat manusia," pada 20 Juli 1969.
Di antara beragam teori konspirasi pendaratan Bulan, ada beberapa yang sudah sangat familiar di publik. Beberapa teori itu pun sejatinya sudah dibantah oleh NASA.
Berikut 5 teori itu beserta bantahannya:
1. Efek bayangan
Teori konspirasi pertama adalah berkaitan dengan bayangan Armstrong di Bulan. Bayangan itu disebut palsu karena tidak paralel. Padahal, menurut pengusung teori konspirasi, Matahari adalah satu-satunya sumber cahaya.
Ojha mengatakan bayangan Armstrong di Bulan itu asli. Namun, ia mengakui efek bayangan itu bisa diproduksi ulang di Bumi. "Anda telah melihat fenomena itu sendiri karena perspektif, garis paralel menjadi terlihat tidak paralel," katanya.
"Para seniman telah melakukannya selama beberapa abad," imbuh dia. Ojha menyebut foto dengan bayangan semacam itu bisa dibuat saat matahari dalam posisi rendah.
[Gambas:Twitter]
2. Radiasi bumi
Teori lain yang dilekatkan kepada misi ke Bulan adalah soal radiasi Bumi. Pengusung teori konspirasi percaya astronaut tidak akan selamat melewati medan radiasi Bumi yang berbentuk sabuk yang disebut Van Allen.
"Itu adalah bidang yang mengelilingi Bumi dalam medan magnet kita di mana partikel berenergi tinggi dari Matahari terperangkap di sana," kata Ojha.
"Artinya, jika Anda pergi ke daerah itu, ada radiasi yang sangat ekstrem," ujarnya menambahkan.
Menurut Ojha, melewati sabuk Van Allen bisa tetap aman asal dilakukan dengan sangat cepat dan bukan di bagian tengah. Hal itulah yang dilakukan dalam misi Apollo 11.
3. Nihil bintang
Teori konspirasi lainnya adalah ketiadaan bintang pada latar belakang pendaratan Aldrin dan Armstrong. Padahal, tidak ada atmosfer yang mendistorsi gambar, tidak ada awan yang mengganggu pemandangan indah itu.
Ahli teori konspirasi berpendapat bahwa kurangnya bintang dalam foto-foto misi Apollo 11 membuktikan bahwa peristiwa itu direkayasa. NASA tidak mungkin memalsukan keajaiban penuh langit bulan, jadi mereka memilih untuk tidak memasukkan bintang sama sekali.
Sesungguhnya, astronaut dan lanskap bulan diterangi oleh Matahari. Langit mungkin terlihat hitam. Namun, foto saat itu sebenarnya diambil pada siang hari di Bulan.
Bendera berkibar di Bulan di halaman berikutnya...
Bendera Tertiup Angin dan Tak Ada Perjalanan Sejak 1969
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
-
Aktor Bollywood Jadi Tersangka Kasus Penyelundupan Cenderawasih
-
Aktor Bollywood Ditangkap Bea Cukai Diduga Selundupkan Cenderawasih
-
Waketum: Kelihatannya PKB Tidak Dukung Ridwan Kamil di Jabar
-
Hizbullah Tembak Ratusan Roket ke Israel usai Komandan Top Tewas
-
Inggris Gelar Pemilu Perdana Menteri Hari Ini
-
Macet Jabodetabek Bikin Negara Rugi Rp100 T per Tahun
-
BEI Buka Suara soal Influencer Gagal Kelola Dana Saham Rp71 M
-
Guru Besar IPB Blak-blakan soal Wacana Badan Gizi Urus Makan Gratis
-
Tak Ada Perpanjangan Waktu di Perempat Final & Semifinal Copa America
-
Jenazah Zhang Zhi Jie Masih di RSUP Sardjito, Belum Ada Kabar Keluarga
-
Perempat Final Euro 2024: Jerman 36 Tahun Tak Pernah Kalahkan Spanyol
-
Ahli Ungkap Lukisan Gua Sulawesi Berusia 51.200 Tahun, Tertua Dunia
-
VIDEO: Konservasi Indonesia Ungkap Peran Sains untuk Pengembangan Laut
-
POCO Pad Resmi Rilis di Indonesia, Tablet Pertama dari POCO
-
Viral LGCG Sigra Ugal-ugalan Bikin Kecelakaan bak Karambol
-
Strategi Jangka Panjang VinFast di Pasar EV
-
Keluh Warga Urus SIM Pakai BPJS Kesehatan: Kurang Sosialisasi
-
Song Triplets Bikin You Quiz on the Block Cetak Rating Tertinggi
-
Sinopsis Hellboy (2004), Bioskop Trans TV 4 Juli 2024
-
Now You See Me 3 Dapat Slot Tayang 14 November 2025
-
Viral Influencer Bikin Sunscreen Homemade, Memang Aman?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso