yoldash.net

Pernah Diklaim Paling Mengancam Bumi, di Mana Kini Asteroid QM1?

Sempat dianggap sebagai benda angkasa paling membahayakan Bumi, sudah sampai mana Asteroid QM1 2021?
Ilustrasi. Asteroid QM1 pernah diklaim sebagai yang paling berbahaya. (Foto: iStockphoto)

Jakarta, Indonesia --

Asteroid dengan diameter 50 meter bernama QM1 sempat dianggap sebagai benda yang paling membahayakan Bumi. Bagaimana statusnya kini?

QM1 pertama kali terdeteksi di observatorium Gunung Lemmon, AS pada 28 Agustus 2021. Itu hanya satu dari puluhan asteroid dekat Bumi yang ditemukan malam itu dan awalnya tidak menimbulkan alarm apa pun.

Pengamatan lanjutan menempatkannya pada jalur yang nyaris membahayakan Bumi yang diprediksi terjadi pada 2052. Para pakar menyebut QM1 2021 akan menghasilkan hantaman yang setara hampir 6 megaton peledak TNT dan berdampak ke atmosfer Bumi pada ketinggian 9 kilometer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk membandingkan dengan metrik yang paling umum, asteroid itu setara 400 kali kekuatan bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima.

ADVERTISEMENT

Teknologi dan survei pemetaan benda langit dekat Bumi dianggap cukup maju, sehingga kemungkinan asteroid seukuran penghancur planet bisa terdeteksi dari mana saja.

Riwayat terakhir asteroid cukup besar menabrak Bumi terjadi saat Asteroid Tunguska, yang melepaskan 12 megaton energi, 30 Juni 1908, yang diperingati sebagai Hari Asteroid. Untungnya, benda langit itu jatuh di bagian terpencil Siberia.

Dia meratakan 2.150 kilometer persegi hutan dan menewaskan tiga orang.

Peristiwa itu pun membuat para astronom mewaspadai gerak QM1 2021. Par astronom European Space Agency (ESA) dengan sabar menunggu dan merencanakan untuk mengumpulkan lebih banyak data dengan teleskop yang sangat besar.

Ketika asteroid itu muncul dari balik Matahari, mereka sudah siap. Hasilnya, mereka berhasil menangkap gambar asteroid paling redup yang pernah diamati.

Pengamatan itu menunjukkan kemungkinan 0 persen bahwa QM1 akan menghantam Bumi pada 2052, seperti yang diperkirakan sebelumnya. Jalur orbitnya diketahui tidak akan menimbulkan bahaya sama sekali di masa mendatang.

Asteroid itu kemudian menghilang di balik Matahari selama beberapa bulan, membuat pengamatan lebih lanjut tidak mungkin dilakukan.

ESA pun menghapusnya dari daftar asteroid yang paling mengancam Bumi.

QM1 2021 bukanlah asteroid pertama yang dihapus dari daftar berbahaya setelah manuver pemblokiran sub-optimal oleh benda langit lainnya. Pada Februari, ESA menghapus asteroid lain dari daftar yang mengancam Bumi, setelah bulan memblokir pengamatan, dikutip Universe Today.

Pada 2022, asteroid yang bernama AE1 memiliki potensi tabrakan potensial yang diprediksi terjadi 4 Juli 2023. Batuan setinggi 70 meter itu bisa menghasilkan kerusakan yang lebih besar daripada 2021 QM1, dan berpotensi menjadi kembang api yang paling merusak tampilan sepanjang masa.

[Gambas:Video CNN]

(can/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat