yoldash.net

Jakarta, Indonesia --

Asteroid berukuran empat kali Empire State Building, gedung pencakar langit tertinggi ketiga di New York, AS, melintas dekat Bumi. Namun, tidak ada ancaman apapun dari benda langit itu.

Dikutip dari Live Science, sebuah asteroid selebar 1,6 kilometer, yang dikenal sebagai asteroid 7335 (1989 JA), melewati Bumi pada Jumat (27 Mei) pada jarak sekitar 10 kali jarak antara Bumi dan bulan.

Sebagai informasi, jarak dari Bumi ke Bulan adalah 384,400 kilometer. Asteroid 7335 pun menjadi yang terbesar yang pernah melewati Bumi sepanjang 2022.

Lihat Juga : Asteroid Berbahaya dan Terbesar akan Lintasi Bumi Jumat Besok 27 Mei

Pada jarak terdekatnya, asteroid itu berjarak 2,5 juta mil atau 4 juta kilometer dari Bumi, dan tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi Bumi meskipun ukurannya besar dengan lebar 1,1 mil atau 1,8 kilometer.

Asteroid 7335 itu cukup terang untuk dilihat di teleskop berukuran sedang.

Dikutip dari Space, asteroid ini adalah salah satu dari setidaknya 29 ribu objek dekat Bumi (NEO) yang dilacak NASA setiap tahun. NEO mengacu pada objek astronomi apa pun yang melintas dalam jarak sekitar 30 juta mil (48 juta km) dari orbit Bumi.

Lihat Juga : China Luncurkan Misi Perisai Bumi 2025, Incar Asteroid Berbahaya

Asteroid 7335 (1989 JA) juga masuk ke dalam kelas asteroid yang disebut Apollo. Ada sekitar 15 ribu asteroid semacam itu.

Meski tidak berbahaya, asteroid 7335 secara teknis diklasifikasikan sebagai 'asteroid berpotensi membahayakan' yang berarti ada ancaman keamanan bagi planet kita, saat asteroid melintas.

Meski masih dalam tahap prediksi, ancaman asteroid tetap diwaspadai. Sejumlah karya fiksi ilmiah pun menghadirkan gambaran soal bahaya itu, seperti Deep Impact dan Armageddon.

Lihat Juga : Asteroid Melintas Dekat Bumi 27 Mei, NASA Klasifikasikan Berbahaya

Sementara, badan antariksa dan teleskop di seluruh dunia mengawasi batuan luar angkasa, termasuk Kantor Koordinasi Pertahanan Planet dari Badan Antariksa dan penerbangan AS, NASA.

NASA tidak menemukan ancaman langsung yang perlu dikhawatirkan dalam 100 tahun ke depan, meskipun badan tersebut terus mengawasi langit untuk memantau pergerakan benda langit yang mengancam Bumi. 

[Gambas:Video CNN]

(can/lth)