5 Teori Konspirasi Pendaratan Apollo 11 di Bulan, Telak Dibantah Pakar - Halaman 2
4. Bendera AS berkibar tertiup Angin
"Salah satu momen puncak kebanggaan AS adalah melihat bendera mereka di permukaan Bulan," kata Prof Ojha.
Buzz Aldrin memberi hormat pada bendera Amerika yang berkibar di Bulan. Foto tersebut menjadi salah satu ikon dari misi Apollo 11, sebuah deklarasi supremasi AS atas persaingan perlombaan antariksa Uni Soviet.
[Gambas:Twitter]
Ketika itu, AS memang sedang bersaing teknologi dengan Uni Soviet. Perseteruan keduanya disebut Perang Dingin.
Dalam foto itu, bendera AS terlihat seperti berkibar. Hal itulah yang membuat para pengusung teori konspirasi berpikir pendaratan ini palsu.
Pasalnya, tidak ada angin di Bulan. Jika lebih teliti lagi melihat foto itu, Ojha menilai di tepi atas bendera terdapat sebuah tiang teleskopik yang diperpanjang untuk membuat bendera berkibar.
"Karena sudah diatur seperti ini, tampaknya melambai-lambai ditiup angin," jelas Ojha. "Terlihat kusut karena empat hari dalam perjalanan ke Bulan," imbuhnya.
5. Tidak ada perjalanan ke Bulan lagi setelah 1969
Apollo 17 adalah misi Apollo terakhir untuk mendaratkan astronaut di Bulan yang terjadi pada tahun 1972. Sejak itu, manusia tidak pernah kembali.
Sepanjang tahun 1970-an ada ambisi untuk membangun pangkalan bulan permanen sebelum beralih ke tantangan eksplorasi ruang angkasa besar berikutnya: Mars. Tapi itu tidak pernah terjadi, bukan karena konspirasi besar, melainkan faktor geopolitik.
"Jawabannya adalah kami mengubah prioritas kami," kata Ojha "Dari kombinasi Perang Vietnam, tetapi juga ada elemen pemikiran geopolitik, 'Kami telah memenangkan perlombaan'. Sama seperti kami pandai melakukan sains di Bulan, lalu kami meninggalkannya."
Alih-alih, perhatian beralih ke program Pesawat Ulang-alik dan, terakhir, Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang telah dihuni secara permanen oleh tim astronaut sejak November 2000. Tapi itu tidak berarti manusia tidak bisa kembali ke Bulan di masa depan.
(lth/lth)Terkini Lainnya
-
Sudah Turun Status, Gunung Marapi Erupsi Lagi Pagi ini
-
KPU Tidak Minta Maaf Kasus Hasyim: Putusan DKPP Bukan Kelembagaan
-
KPK Ungkap Penyakit Birokrasi di Papua: ASN Diangkat karena Kedekatan
-
Peran Susanti di Upin & Ipin bagi RI sampai Israel vs Hizbullah Panas
-
Partai Buruh Diprediksi Menang Pemilu, Keir Starmer Jadi PM Inggris
-
Bos Mossad Pimpin Delegasi Bahas Gencatan Senjata di Gaza
-
Ekonom Prediksi Prabowo Dapat Warisan Defisit APBN Besar
-
Uang Baru Jepang Lebih Sulit Dipalsukan
-
Ekonom Minta Prabowo-Gibran Hati-hati Kelola APBN
-
Mbappe: Bukan Cuma Ronaldo yang Jago di Portugal
-
Spanyol vs Jerman: Final Kepagian Euro 2024, Siapa Pulang Cepat?
-
Link Live Streaming Argentina vs Ekuador di Copa America
-
Ahli Ungkap Lukisan Gua Sulawesi Berusia 51.200 Tahun, Tertua Dunia
-
Jabodetabek Dilanda Hujan-Angin Awal Juli, Apa Pemicunya?
-
VIDEO: Tak Ada Bahtera Nuh di Taman Nasional Kaziranga India
-
Bagaimana Warga Tidak Punya BPJS Kesehatan Mau Bikin SIM?
-
Dealer MG Terbaru Berdiri di Kawasan Elite Jakarta
-
Citroen Bakal Dapat Suplai Baterai dari GAC Aion
-
Alasan Aditya Zoni Perjuangkan Hak Asuh Anak: Enggak Punya Siapa-siapa
-
Kabar Song Triplets Sekarang, Bocah-bocah Gemas yang Kini Mulai Remaja
-
Despicable Me 4 Bisa Raup Debut Rp1,2 T di AS Saat Libur Panjang
-
Kamu Bisa Alami 10 Bahaya Ini Jika Kurang Tidur Malam Tadi
-
Jadi Penanda Kondisi Tubuh, Apa Warna Air Kencing yang Bagus?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso