yoldash.net

Awal Mula Teori Bumi Datar dan Caranya Berkembang di Era YouTube

Kini dianggap sebagai sinonim dari 'idiot', teori bumi datar hidup sejak kebudayaan kuno di Yunani, Mesopotamia, hingga India saat teknologi masih terbatas.
Ilustrasi. Teori bumi datar melawan fakta ilmiah bahwa planet-planet itu bundar. (Foto: Istockphoto/lukbar)

Jakarta, Indonesia --

Teori Bumi datar sudah hidup sejak manusia penasaran dengan alam semestanya namun masih memiliki keterbatasan teknologi pengamatan. Masalahnya, gagasan itu tetap hidup saat ragam misi antariksa hilir mudik ke luar angkasa. Kenapa?

Para "flat earther" alias penganut teori Bumi datar itu kini bahkan hidup di negara yang menjunjung tinggi penjelajahan ruang angkasa, Amerika Serikat. Salah satu yang mendorongnya adalah penyebaran di media sosial, terutama YouTube, dan menguatnya politik kanan yang anti-sains.

Mantan Presiden AS Barack Obama pernah menyatakan kekesalannya atas penolakan sebagian pihak soal perubahan iklim sambil mengatakan, "Kami tidak punya waktu untuk pertemuan komunitas Bumi datar."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gagasan itu sebenarnya sudah lama berkembang di berbagai kebudayaan kuno, seperti Yunani, India, Mesir, Mesopotamia, dan China. 

Dikutip dari The Conversation, penyair Homer dan Hesiod menggambarkan Bumi yang datar yang dipertahankan oleh Thales. Banyak filsuf Yunani kuno juga mempercayainya, termasuk Lucretius dan Democritus, pendiri teori atom.

ADVERTISEMENT

Konsepsi Yunani kuno soal Bumi memiliki beberapa kesamaan dengan pemikiran Mesir dan Mesopotamia awal. Kedua pihak menganggap Bumi adalah piringan besar yang dikelilingi oleh badan air raksasa.

Orang China kuno juga hampir sepakat dalam pandangan mereka tentang ratanya Bumi, yakni berupa persegi, meskipun menganggap langit berbentuk bulat.

Sejumlah konsep India kuno, yakni dalam Hinduisme kuno, Jainisme, dan Buddha, mengikat kosmografi mereka dengan gambar botani. Menurut mereka, bumi terdiri dari empat benua yang mengelilingi gunung, mirip dengan cara kelopak mengelilingi kuncup dari sebuah bunga.

Sementara, Norwegia kuno menyebut Bumi berbentuk datar dan dikelilingi laut yang dihuni oleh ular raksasa yang melingkar.

Pendapat lainnya, seperti orang Gunung Arapesh di Papua Nugini, membayangkan dunia yang berujung di cakrawala, tempat awan raksasa berkumpul.

Sejak abad 6 Sebelum Masehi (SM), teori Bumi datar perlahan mulai ditinggalkan. Zaman Aristoteles pada abad 4 SM, gagasan tentang Bumi yang bulat adalah hal yang lazim, setidaknya di kalangan terpelajar.

Dan pada abad 1 SM, teori Bumi datar dianggap sebagai kebenaran yang tidak kontroversial. Karena itu, teori Bumi datar terus berlanjut sebagai tradisi kecil dalam pemikiran, seperti beberapa teori dalam sains.

Era Modern

Lompat ke abad 20 M, komunitas Bumi datar mulai dibentuk pada 1956 oleh Samuel Shenton. Pensiunan mekanik pesawat, Charles K. Johnson, saat menjabat presiden untuk The International Flat Earth Society pada 1972, mulai membuat serangkaian klaim yang menyebar ke luar komunitas.

Misalnya, menyatakan pendaratan pesawat antariksa Apollo di bulan adalah palsu, menyebut pandangan yang benar tentang dunia adalah pandangan Kristen tradisional tentang bumi yang datar.

Padahal, para pemikir Kristen Ortodoks mendukung gagasan Bumi bulat sejak abad ke-5 SM.

Komunitas ini tak sendirian. Jajak pendapat yang dibuat YouGov America pada 2018 dan FDU pada 2022 menemukan bahwa 11 persen orang Amerika percaya bahwa Bumi mungkin datar.

Bagaimana bisa gagasan antisains itu berkembang? Halaman selanjutnya mengungkap hal tersebut...

3 Modus Penyebaran Teori Bumi Datar

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat