Mengenal Homo Floresiensis yang Disebut Manusia Purba di Flores
![Mengenal Homo Floresiensis yang Disebut Manusia Purba di Flores Homo floresiensis atau "the Hobbit" adalah hominin kuno yang hidup setidaknya 17.000 tahun yang lalu.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2015/05/22/694e9b17-5514-4299-8fdf-beb923e2d3ac_169.jpg?w=650&q=90)
Sekelompok ilmuwan asal Australia menemukan fosil Homo Floresiensis pertama bersama dengan peralatan batu dan sisa-sisa hewan di Gua Liang Bua, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia pada 2003.
Jurnal Nature menyebut fosil yang ditemukan berwujud seorang wanita dewasa berusia sekitar 30 tahun setinggi 3,5 kaki atau 1,06 meter. Fosil itu terdiri dari tengkorak yang hampir lengkap dan kerangka tulang tungkai, tangan dan kaki serta sebagian tulang panggul.
"Kerangka terkaitnya adalah salah satu hal yang membuat spesimen ini cukup menarik," kata Mark Collard, antropolog biologi di Simon Fraser University di Burnaby, British Columbia, kepada Live Science.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arkeolog kemudian menemukan sisa-sisa rahang dan kerangka setidaknya delapan individu kecil lainnya, menurut artikel 2009 di Journal of Human Evolution. Perawakan kecil dari spesimen ini menunjukkan penemuan fosil pertama bukan anomali.
Tubuh mungil yang ditemukan pada fosil tersebut membuat spesies itu mendapat julukan "the Hobbit". Homo floresiensis atau "the Hobbit" adalah hominin kuno yang hidup setidaknya 17.000 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Fosil Homo Floresiensis diprediksi berumur antara sekitar 100 ribu dan 60 ribu tahun yang lalu, dan perkakas batu yang dibuat oleh spesies ini berumur antara sekitar 190 ribu dan 50 ribu tahun.
Homo floresiensis merupakan individu disebut memiliki otak kecil, gigi besar untuk ukuran kecil mereka, bahu mengangkat ke depan, tidak ada dagu, dahi surut, dan kaki yang relatif besar karena mereka pendek.
Meskipun ukuran tubuh dan otaknya kecil, Homo floresiensis membuat dan menggunakan alat-alat batu untuk berburu gajah kecil dan tikus besar. Bahkan mereka dilaporkan dapat melawanpredator seperti komodo raksasa dengan menggunakan api.
Human Origins menjelaskan perawakan dan otak kecil Homo floresiensis mungkin dihasilkan dari dwarfisme pulau, yakni proses evolusi yang dihasilkan dari isolasi jangka panjang di pulau kecil dengan sumber makanan terbatas dan kurangnya pemangsa.
Menebak Asal Usul Homo Floresiensis
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
-
KPU: Usia Cagub-Cawagub Harus 30 Tahun saat Pelantikan 1 Januari 2025
-
Anggota Komisi III DPR Soroti OTT KPK: Belakangan Sepi
-
Menko Polhukam Pimpin Rapat Koordinasi soal PDN
-
Ramai-ramai Kutuk Israel Sahkan Pos Permukiman di Tepi Barat
-
FOTO: Tolak Ubah Usia Wamil Israel, Warga Yahudi Bentrok dengan Polisi
-
VIDEO: Serangan bom Rusia ke Kharkiv, Bayi 8 Bulan Jadi Korban Luka
-
Jokowi Bidik Rp8.178 T dari Family Office yang Layani Crazy Rich
-
NIK Jadi NPWP Resmi Berlaku Hari Ini
-
Inflasi Juni Capai 2,51 Persen Gara-gara Harga Makanan - Minuman
-
Euro 2024: Kane Yakin Inggris Dapat Momentum Usai Gebuk Slovakia
-
Kata-kata Sang Adik usai Zhang Zhi Jie Kolaps dan Meninggal
-
Daftar 5 Tim Negara Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
PDNS Diretas, Data dan Pencairan KIP Kuliah Aman?
-
Bahaya Kebocoran Data Pribadi, Termasuk Dicatut Buat Pinjol
-
BYD Buka Dealer 4S di Jantung Kota Jakarta
-
Perpanjangan SIM Harus Pakai BPJS Dimulai Hari Ini
-
Siap-siap Ramai di Jalan, BYD Serahkan 1.000 Mobil Listrik ke Konsumen
-
Ipar Adalah Maut Tembus 3,5 Juta Penonton, Dekati Capaian Siksa Kubur
-
Wonderland, Film Park Bo-gum hingga Suzy Tayang Juli 2024 di Netflix
-
Voice of Baceprot Usai Debut di Glastonbury: Baceprot till Die!
-
Kala Dua Desainer India Hipnotis Panggung Couture Paris
-
Bayi Meninggal Usai Vaksin, Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso