Bolehkah Kendaraan Sering Gonta-ganti Produk BBM?
Banyak pemilik kendaraan yang masih mempertanyakan apakah berbahaya sering gonta-ganti produk bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan. Misalnya Anda biasa memakai BBM bensin dari Pertamina lalu besok mau pakai produk BP, setelah itu Shell.
Saat Anda memilih jenis BBM hal paling penting untuk dipahami adalah apa jenis mesin kendaraan Anda. Jika mesin bensin maka jangan sampai menggunakan BBM diesel, begitu pula sebaliknya.
Lihat Juga :Tips Otomotif Jangan Asal Nyalakan Lampu Hazard, Kenali Fungsinya |
Motivasi mengganti jenis BBM ada banyak. Misalnya ingin menekan pengeluaran atau mencari yang cocok sama rasa berkendara.
Bukan cuma itu, mengubah jenis BBM juga bisa didasari keinginan membeli yang lebih berkualitas atau atas dasar ingin mesin awet.
Pada dasarnya tidak ada masalah apabila mengganti BBM hanya dilakukan sesekali. Contohnya dalam kondisi darurat ketika jenis BBM yang biasa dipakai tak tersedia di sekitar.
Semua jenis BBM bensin umumnya memiliki unsur penyusun yang sama di atas rantai hidrokarbon, sehingga relatif aman jika 1-2 jenis bahan bakar tercampur dalam satu tangki.
Namun jika dilakukan secara terus-menerus mesin bakal merasakan efek negatif. Hal ini disebabkan setiap jenis BBM memiliki diracik menggunakan metode berbeda, kadar RON lain dan unsur kimiawi yang tak selalu sama.
Kinerja Mesin Menurun
Performa mesin bisa berkurang bila sering mengonsumsi beda-beda produk BBM. Misal Anda memilih jenis BBM bensin yang punya RON lebih rendah atau lebih tinggi. Mesin secara otomatis akan menyesuaikan proses pembakaran dan kompresi atas jenis BBM yang dipilih.
Jika hal ini berulang kali terjadi, kinerja mesin akan menurun dan konsumsi bahan bakar akan meningkat.
Perlu diketahui bahwa setiap jenis mesin kendaraan memiliki spesifikasi berbeda-beda. Tidak selalu BBM oktan tinggi baik untuk mesin, oleh karena itu Anda direkomendasikan memilih yang sesuai spesifikasi.
Lihat Juga : |
Kerak di mesin
Jenis BBM yang berbeda memiliki komposisi kimia yang berbeda juga. Jika sering mengganti jenis bahan bakar dengan komposisi yang berbeda hal ini dapat menyebabkan pembentukan kerak atau residu di dalam mesin.
Kerak yang terbentuk dapat menyebabkan penurunan kompresi, sehingga lubang-lubang klep yang seharusnya rapat bisa terganggu oleh kerak tersebut menurut penjelasan Pertamina.
(afr/fea)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
KPU: Usia Cagub-Cawagub Harus 30 Tahun saat Pelantikan 1 Januari 2025
-
Anggota Komisi III DPR Soroti OTT KPK: Belakangan Sepi
-
Menko Polhukam Pimpin Rapat Koordinasi soal PDN
-
Ramai-ramai Kutuk Israel Sahkan Pos Permukiman di Tepi Barat
-
FOTO: Tolak Ubah Usia Wamil Israel, Warga Yahudi Bentrok dengan Polisi
-
VIDEO: Serangan bom Rusia ke Kharkiv, Bayi 8 Bulan Jadi Korban Luka
-
Jokowi Bidik Rp8.178 T dari Family Office yang Layani Crazy Rich
-
NIK Jadi NPWP Resmi Berlaku Hari Ini
-
Inflasi Juni Capai 2,51 Persen Gara-gara Harga Makanan - Minuman
-
Euro 2024: Kane Yakin Inggris Dapat Momentum Usai Gebuk Slovakia
-
Kata-kata Sang Adik usai Zhang Zhi Jie Kolaps dan Meninggal
-
Daftar 5 Tim Negara Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
PDNS Diretas, Data dan Pencairan KIP Kuliah Aman?
-
Bahaya Kebocoran Data Pribadi, Termasuk Dicatut Buat Pinjol
-
BYD Buka Dealer 4S di Jantung Kota Jakarta
-
Perpanjangan SIM Harus Pakai BPJS Dimulai Hari Ini
-
Siap-siap Ramai di Jalan, BYD Serahkan 1.000 Mobil Listrik ke Konsumen
-
Ipar Adalah Maut Tembus 3,5 Juta Penonton, Dekati Capaian Siksa Kubur
-
Wonderland, Film Park Bo-gum hingga Suzy Tayang Juli 2024 di Netflix
-
Voice of Baceprot Usai Debut di Glastonbury: Baceprot till Die!
-
Kala Dua Desainer India Hipnotis Panggung Couture Paris
-
Bayi Meninggal Usai Vaksin, Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso