BSSN soal Upaya Tangkap Peretas PDN: Tunggu Forensik
![BSSN soal Upaya Tangkap Peretas PDN: Tunggu Forensik Kepala BSSN Hinsa Siburian mengaku belum melakukan penangkapan terhadap peretas PDN karena masih menunggu hasil forensik.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/01/19/kepala-bssn-hinsa-siburian_169.jpeg?w=650&q=90)
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian buka suara mengenai alasan belum melakukan upaya penangkapan aktif terhadap pelaku peretasan yang menyasar Pusat Data Nasional (PDN) dengan modus ransomware.
"Ya kami tunggu forensik ini," Kepala BSSN Hinsa Siburian di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/6) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hinsa juga mengaku belum dapat menduga lokasi asal pelaku peretasan yang berdampak pada 210 instansi pemerintah tersebut.
Ia menegaskan hasil analisis forensik untuk mengetahui pelaku peretas masih dilakukan oleh BSSN dan pihak terkait.
ADVERTISEMENT
"Forensiknya belum selesai," ujar dia.
Sebelumnya, Hinsa juga mengakui belum mengetahui pihak atau pelaku peretasan terhadap PDN. Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat kerja di Komisi I DPR malam ini.
Hinsa menyatakan pihaknya saat ini baru menemukan sejumlah indikasi. Menurut dia, indikasi-indikasi tersebut akan diolah untuk menemukan pelaku peretasan.
"Tentu untuk pelaku ini belum bisa, pak," kata Hinsa.
"Kami baru menemukan indikasi-indikasi, yang nanti dari indikasi ini akan kita olah untuk menemukan si pelaku," sambungnya.
Pusat data yang berlokasi di Surabaya itu diretas sejak 20 Juni. Imbasnya, data ratusan instansi terkunci dan tak bisa dipulihkan.
Tim menemukan bahwa ada pihak dengan alamat IP xx.xx.x.xx, yang merupakan perangkat yang ada di PDNS 2, melakukan aktivitas serangan dan penambahan user baru, mulai 18 Juni pukul 03.21.48 WIB sampai 19 Juni 22.18.38 WIB.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebut peretas meminta uang tebusan sebesar US$8 juta atau setara Rp131 miliar kepada pemerintah untuk melepaskan PDN..
(mab/chri)Terkini Lainnya
-
Gibran dan Taj Yasin Hadiri HUT Bhayangkara di Semarang
-
Prabowo Usai Operasi Cedera Kaki: Saya Semakin Siap untuk Mengabdi
-
Dugaan Penggelapan Mobil Bos Rental Tewas di Pati Naik Penyidikan
-
Kabinet Israel Legalkan 5 Pos Permukiman Yahudi di Tepi Barat
-
VIDEO: Pesawat Kecil Jatuh ke Jalan Tol di Prancis, Tiga Tewas
-
Pilpres Iran Lanjut Putaran Kedua sampai Gencatan Senjata Gaza Mandek
-
Matahari Disebut Kembali Tutup Gerai di Tangerang
-
Harga BBM Terbaru per 1 Juli: Shell - BP Turun, Pertamina Tetap
-
Saham Pilihan Pekan Ini: Sektor Perbankan, Energi hingga Kesehatan
-
Pelatih Spanyol Buka Suara Usai Bantai Georgia di Euro 2024
-
Makian Kasar Declan Rice ke Pelatih Slovakia Sempat Bikin Ricuh
-
Prancis vs Belgia: Les Bleus Tersandung?
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
3 Cara Selamatkan Data PDNS yang Terserang Ransomware
-
Selamat Datang Juli, Waktunya Jawa Mengering dan La Nina Menggeliat
-
Mitsubishi Xpander Cross Elite Edisi Terbatas
-
Hyundai Inster EV Meluncur, SUV Listrik Murah Sanggup 355 Kilometer
-
BYD Bicara Soal M6 di RI, MPV Listrik Potensi Bikin Geger Innova
-
Reza soal Pernikahan Aaliyah dan Thariq: Insyaallah Tahun Ini
-
Michael Jackson Terlilit Utang Ratusan Juta Dolar Kala Meninggal Dunia
-
Box Office Day One Jadi Debut Terbaik Waralaba A Quiet Place
-
VIDEO: Lonjakan Turis, Gunung Fuji Jepang Patok Tarif untuk Pendaki
-
Finlandia Siapkan Vaksin Flu Burung untuk Manusia, Pertama di Dunia
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso