Golkar dan Gerindra Respons Desas-desus Koalisi 4 Partai Plus Jokowi
![Golkar dan Gerindra Respons Desas-desus Koalisi 4 Partai Plus Jokowi Golkar dan Gerindra buka suara soal isu yang beredar akan ada koalisi 4+1 alias empat partai plus Presiden Jokowi di Pilkada 2024.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/10/14/pertemuan-koalisi-pendukung-prabowo-subianto-1_169.jpeg?w=650&q=90)
Partai Golkar dan Gerindra buka suara soal isu beredar yang menyebut bakal dibentuk koalisi 4+1 di Pilkada serentak 2024.
Koalisi ini disebut berisi empat partai Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat dan plus satu Presiden Jokowi.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid mengatakan partainya tidak mengenal istilah koalisi 4 partai plus 1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut yang ada saat ini adalah partai-partai di KIM solid mendukung pemerintahan Jokowi dan mendukung keberlanjutan pemerintahan Prabowo.
"Persoalan koalisi karena memang sangat bersahabat dan sangat solid, setiap kontestan politik berkonsultasi dengan Pak Jokowi sebagai presiden maupun Pak Jokowi sebagai pribadi itu adalah sesuatu yang sangat wajar," kata Nurdin dalam Political Show di Indonesia TV, Senin (24/6) malam.
ADVERTISEMENT
Menurut Nurdin, bukan hal aneh jika nantinya Jokowi ikut dalam proses pilkada di suatu daerah jika ada partai politik yang meminta.
"Mungkin tergantung partai mana yang membutuhkan daripada beliau, dulu zaman Pak SBY pernah juga turun kampanye untuk Ibu Khofifah misalnya. Itu kan karena ada permintaan," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan dalam konteks Pilkada, setiap daerah punya dinamika masing-masing.
Oleh karenanya, menurutnya tidak bisa disimpulkan koalisi di Pilkada harus terjalin dari 4 partai di KIM.
"Setiap daerah punya kekhasan masing masing, dinamika masing-masing, tidak mungkin bisa menggeneralisir suatu daerah, semua daerah bisa digeneralisir bahwa ini harus koalisi 4 partai politik. Tidak segampang itu mengurus pilkada yang dinamikanya lebih pelik, lebih complicated di daerah," ujarnya.
Ia menyebut bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi koalisi antara partai di luar dengan KIM saat Pilkada.
"Bahkan tidak menutup kemungkinan partai partai di luar KIM itu juga bergabung dengan partai-partai KIM di berbagai daerah," ujarnya.
Lihat Juga : |
[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
KPU: Usia Cagub-Cawagub Harus 30 Tahun saat Pelantikan 1 Januari 2025
-
Anggota Komisi III DPR Soroti OTT KPK: Belakangan Sepi
-
Menko Polhukam Pimpin Rapat Koordinasi soal PDN
-
Ramai-ramai Kutuk Israel Sahkan Pos Permukiman di Tepi Barat
-
FOTO: Tolak Ubah Usia Wamil Israel, Warga Yahudi Bentrok dengan Polisi
-
VIDEO: Serangan bom Rusia ke Kharkiv, Bayi 8 Bulan Jadi Korban Luka
-
Jokowi Bidik Rp8.178 T dari Family Office yang Layani Crazy Rich
-
NIK Jadi NPWP Resmi Berlaku Hari Ini
-
Inflasi Juni Capai 2,51 Persen Gara-gara Harga Makanan - Minuman
-
Euro 2024: Kane Yakin Inggris Dapat Momentum Usai Gebuk Slovakia
-
Kata-kata Sang Adik usai Zhang Zhi Jie Kolaps dan Meninggal
-
Daftar 5 Tim Negara Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
PDNS Diretas, Data dan Pencairan KIP Kuliah Aman?
-
Bahaya Kebocoran Data Pribadi, Termasuk Dicatut Buat Pinjol
-
BYD Buka Dealer 4S di Jantung Kota Jakarta
-
Perpanjangan SIM Harus Pakai BPJS Dimulai Hari Ini
-
Siap-siap Ramai di Jalan, BYD Serahkan 1.000 Mobil Listrik ke Konsumen
-
Ipar Adalah Maut Tembus 3,5 Juta Penonton, Dekati Capaian Siksa Kubur
-
Wonderland, Film Park Bo-gum hingga Suzy Tayang Juli 2024 di Netflix
-
Voice of Baceprot Usai Debut di Glastonbury: Baceprot till Die!
-
Kala Dua Desainer India Hipnotis Panggung Couture Paris
-
Bayi Meninggal Usai Vaksin, Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso