yoldash.net

Kiprah Kader PKS di Pilgub Jakarta, Selalu Kalah dari Koalisi PDIP Cs

Kader PKS yang berkontestasi di Pilgub Jakarta selalu kalah. Sejarah mencatat kader-kader PKS kalah pada Pilgub Jakarta 2007 dan 2012.
PKS pernah dua kali mengusung kadernya sendiri di Pilgub DKI Jakarta. Namun, selalu mengalami kekalahan. (Foto: Dok. Tim Media PKS)

Jakarta, Indonesia --

Tampil jadi partai pemenang di Jakarta membuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kukuh mengusung kader sendiri di Pilkada 2024.

Pada Pilpres 2024 lalu, PKS jadi salah satu partai pengusung Anies. Bersama Gerindra mereka mengantarkan Anies terpilih jadi Gubernur Jakarta di Pilkada 2017 silam.

Tak heran jika PKS sempat santer bakal mengusung Anies lagi di Pilkada Jakarta 2024 nanti. Namun kini mereka balik arah, PKS memilih kadernya sendiri, Sohibul Iman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tren PKS mengusung kader sendiri di Jakarta bukanlah pertama kali, sebelum mengusung Anies di Pilkada 2017 lalu PKS rutin mengusung kadernya sendiri.

Namun, harapan mereka untuk memimpin Jakarta selalu pupus, calon yang diusung PKS tak pernah menang.

Pada Pilkada 2007, PKS mengusung duet mantan Wakapolri Komjen Purn Adang Daradjatun dengan Ketua Komisi E DPRD DKI Dani Anwar.

Kala itu Adang-Dani berhadapan dengan Fauzi Bowo-Prijanto yang tampil sebagai pemenang dengan perolehan sebesar 2.109.511 suara atau setara dengan 57,87 persen.

Sementara, Adang-Dani hanya memperoleh 1.535.555 suara atau setara dengan 42,13 persen.

Berlanjut ke Pilkada 2012 PKS tak menyerah, ia kembali memajukan kadernya. Kali ini Hidayat Nur Wahid.

Mantan Presiden PKS itu duet dengan ekonom sekaligus kader PAN pada saat itu, Didik Rachbini. Namun, duet dengan Didik itu tidak atas nama PAN melainkan profesional.

Berbeda dengan pilkada 2007 yang diikuti hanya dua calon. Pilkada kali ini diikuti cukup banyak paslon.

Salah satu rival terberat kala itu ialah calon petahana yang juga mengalahkan calon PKS di pilkada 2007, Fauzi Bowo yang kali ini menggandeng Nachrowi Ramli.

Kemudian, pilkada itu juga diikuti oleh paslon lain, Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Alex Noerdin-Nono Sampono, Faisal Basri-Biem Benjamin, dan Hendardji Soepandji-Riza Patria.

Pilkada 2012 ini berlangsung dua putaran. Namun calon yang diusung PKS, HNW-Didik tak lolos. Mereka gugur di putaran pertama.

Putaran kedua pun diikuti oleh Fauzi Bowo-Nachrowi berhadapan dengan Jokowi-Ahok. PKS menyeberang mendukung Fauzi Bowo-Nachrowi. Namun, Jokowi yang merupakan mantan Wali Kota Solo itu jadi pemenang.

PKS kalah dalam dua edisi pilkada beruntun di Jakarta. Menariknya, kader-kader PKS dikalahkan oleh koalisi nasionalis yang salah satunya dimotori PDIP.

Dengan dua kekalahan beruntun itu PKS berubah haluan di Jakarta Mereka memilih mengusung calon dari luar partai.

Partai berbasis massa Islam ini memutuskan mendukung Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2017.

Saat itu Anies maju bersama Sandiaga Uno, menghadapi pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni dan Ahok-Djarot Saiful Hidayat.

Hasilnya memang tidak mengecewakan, Anies-Sandi melenggang ke putaran dua dan berhasil mengalahkan petahana Ahok-Djarot.

(mnf/wis)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat