'Tidur' 91 Tahun, Kawah di Lampung yang Erupsi Bagian Gunung Api Suoh
Kawah Nirwana di Lampung Barat, Lampung erupsi, Jumat (24/5). Erupsi ini mengagetkan warga sekitar yang tak menduga kawah itu masih bisa erupsi. Apalagi Kawah Nirwana selama ini dikenal sebagai salah satu objek wisata.
Detik-detik kawah mengeluarkan asap tebal direkam warga dan viral di media sosial.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan tak ada korban dalam insiden ini.
"Erupsi Kawah Nirwana Lampung Barat nihil korban jiwa dan saat ini kondisi mulai kondusif," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Menurutnya tim ahli sedang menyelidiki fenomena erupsi kawah ini. Ia meminta warga sekitar untuk tenang dan meningkatkan kewaspadaan.
"Termasuk para wisatawan juga diminta untuk tidak mendekati kawah yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan itu," ujarnya.
Tercatat kawah tersebut mengalami tiga kali erupsi dalam rentang waktu pukul 08.30-09.00 WIB.
Saat erupsi, suhu di sekitar kawah meningkat. Erupsi pertama melontarkan kerikil pasir dan kerikil.Sementara erupsi kedua mengeluarkan lahar dan erupsi ketiga mengeluarkan asap hitam pekat.
Saat terjadi erupsi, dentuman keras juga terdengar dalam radius beberapa kilometer.
Dalam catatan BNPB, kawah tersebut merupakan kaldera gunung aktif seluas 128 km persegi. Kawasan itu sudah lama jadi kawasan wisata geotermal.
Erupsi Kawah Nirwana tersebut merupakan fenomena yang pertama kalinya terjadi setelah 91 tahun terakhir atau pada 1933 silam.
Gunung Api Suoh
Sementera itu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan resminya mengatakan Kawah Nirwana itu adalah bagian dari Gunung Api Suoh yang punya ketinggian 330 meter.
Gunung Api Suoh masih dalam gunung api aktif tipe C yakni gunung api yang berupa lapangan solfatara atau fumarola.
Tahun 1933 gunung api ini erupsi berupa letusan freatik. Letusan membentuk dua kawah yang masing-masing sisi terpanjangnya sepanjang 1 km dan 2 km.
"Berdasarkan sejarah erupsi terakhirnya, potensi bahaya erupsi Gunung Pematang Bata (Suoh) adalah erupsi freatik berupa lontaran material dan abu vulkanik, semburan lumpur, serta meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik yang dapat melebihi ambang batas," demikian bunyi keterangan tertulis itu.
Gunung Suoh memiliki beberapa manifestasi vulkanik di antaranya Kawah Nirwana, Kawah Kramikan, Kawah Kopi Susu, Kolam Lumpur dan kawah lainnya.
(sur/sur)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Polisi Sudah Periksa 67 Saksi & 4 Ahli untuk Tetapkan Pegi Tersangka
-
Muhadjir Saran PTS Tarik Duit Tinggi saat Wisuda: Berapapun Dikasih
-
Dua Jambret yang Terpotret Kamera saat CFD Jakarta Ditangkap
-
Korut Klaim Sukses Uji Coba Rudal Nuklir buat Gertak AS dan Sekutu
-
Tak Bisa Dituntut, Mahkamah Agung AS Putuskan Trump Kebal Hukum
-
Kesaksian Direktur RS Al Shifa saat Ditawan Israel: Disiksa-Jari Patah
-
Jokowi Bahas Nasib Wacana Bea Masuk 200 Persen Impor Produk China
-
28 Perusahaan Garmen-Tekstil Mulai Pangkas Hari Kerja Imbas Lesu Order
-
Marak PHK, Peserta BPJS Naker di Sektor Tekstil Susut 46 Ribu Orang
-
Indra Sjafri Ungkap Pelajaran Berharga dari Toulon Cup 2024
-
Guinness World Record Ledek Ronaldo Nangis, Sindir Paceklik Gol
-
Tanpa Zhang Zhi Jie, China Jadi Juara AJC 2024 Usai Kalahkan Korea
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Siapa Brain Chiper yang Ngaku Jadi Pembobol PDNS 2?
-
Data Diklaim dari PDN 2021-2024 Dijual Rp1,98 M di Forum Gelap
-
Data Apa Saja Harus Dibawa Saat Bikin SIM Pakai BPJS?
-
Singapura Bakal Larang Sepeda Motor Tua dan Batasi Mesin Diesel
-
Syarat Perpanjang SIM Pakai BPJS Berlaku 1 Juli 2024
-
Perjalanan Cinta Ayu Ting Ting dengan Fardhana hingga Batal Menikah
-
Apa Itu Acara Clash of Champions yang Viral di Media Sosial?
-
INFOGRAFIS: Polutan, Kamu Ngapain Aja di dalam Tubuh?
-
5 Sayuran Tinggi Kalsium, Bagus Buat yang Punya Alergi Susu
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso