yoldash.net

Canda Cak Imin Soal Food Estate: Dibahas Detil jika Hanif Jadi Menteri

Ketum PKB Cak Imin, sembari berkelakar, menyodorkan nama Hanif Dhakiri sebagai salah satu menteri di kabinet Prabowo-Gibran sambil menyinggung food estate.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar (tengah) menyinggung nama Hanif Dhakiri (kanan) buat masuk kabinet Prabowo-Gibran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, Indonesia --

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berkelakar bahwa persoalan food estate atau lumbung pangan bakal dibahas pihaknya secara detil di pemerintahan Prabowo-Gibran jika Hanif Dhakiri, kader PKB, menjadi menteri.

Mulanya, ia mengaku menyampaikan 8 poin perubahan yang sempat diusung saat maju di Pilpres 2024 bersama Anies Baswedan ketika bertemu Presiden terpilih Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

Cak Imin mengatakan salah satu poin perubahan yang diberikan itu berkaitan dengan permasalahan food estate yang masih terjadi di beberapa wilayah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan mengajak berdebat. Food estate itu memang harus didiskusikan," ujarnya kepada wartawan di Hotel Mercure, Jakarta Barat, Rabu (1/5).

ADVERTISEMENT

"Semua [diperjuangkan], salah satu visi perubahan itu apa, menjaga lingkungan hidup. Itu harus menjadi visi utama," imbuhnya.

Kendati demikian, Imin tidak menjelaskan lebih lanjut ihwal respon Prabowo terkait permasalahan food estate yang diajukan dirinya itu.

Ia menyebut hal itu baru akan dibahas secara mendetail ketika Wakil Ketua Umum PKB Hanif Dhakiri, yang juga Menteri Ketenagakerjaan di Kabinet Kerja (2014-2019), diangkat menjadi menteri di era pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Enggak sampai sedetail itu. Nanti kalau Pak Hanif jadi menteri baru dibahas," ujarnya sembari tertawa.

Sebelumnya, Cak Imin menyatakan bakal bekerja sama dengan Prabowo Subianto di pemerintahan selanjutnya. Ia mengaku ingin kerja sama yang telah di parlemen dan eksekutif selama ini tetap dilanjutkan.

"PKB dan Gerindra sebagai parpol selama ini bekerja sama di parlemen dan eksekutif, ingin terus bekerja sama lebih produktif lagi. Apalagi Pak Prabowo sebagai presiden terpilih akan hadapi agenda pembangunan yang menantang di masa mendatang," jelasnya.

(tfq/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat