yoldash.net

Ada 1.038 Pendatang Baru di Jakarta Pascalebaran, Terbanyak Perempuan

Kadisdukcapil DKI mengatakan dari 1.038 pendatang yang terdata pascalebaran, sebanyak 523 orang adalah perempuan dan 515 pria.
Ilustrasi. Pengguna jasa angkutan umum antar kota antar provinsi di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, Indonesia --

Pemprov DKI mendata sedikitnya 1.038 orang dari berbagai daerah sebagai pendatang baru datang ke Jakarta saat arus balik atau sepekan usai Lebaran 2024.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaludin mengatakan angka itu berdasarkan data per Senin (22/4).

"Per tanggal 22 April saja ada 265 orang," kata Budi saat dihubungi, Selasa (23/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi merinci 1.038 pendatang baru itu terdiri dari 515 orang laki-laki dan 523 orang perempuan.

Sebanyak 78,53 persen pendatang merupakan lulusan sekolah menengah atas (SMA) ke bawah. Sementara 21,47 persen berpendidikan lebih tinggi dari SMA.

ADVERTISEMENT

38 persen pendatang berpenghasilan rendah

Berdasarkan asumsi penghasilan dari jenis pekerjaannya, sebanyak 38,17 persen pendatang baru berpenghasilan rendah. Sedangkan 61,83 persen berpenghasilan layak.

Budi mengatakan Kota Bekasi menjadi wilayah terbanyak pendatang baru ke Jakarta dengan total 80 orang. Sebanyak 77 orang tidak diketahui asalnya, Kota Tangerang dan Kota Depok masing-masing 42 orang, serta 32 orang dari Depok.

Kemudian 28 orang dari Bekasi, 26 orang dari Kota Medan, 23 orang dari Indramayu, 21 orang dari Brebes, dan 19 orang dari Tangerang.

Adapun sepuluh pekerjaan pendataan tersebut antara lain pelajar atau mahasiswa sebanyak 274 orang (27,08 persen), karyawan swasta 252 orang (24,90 persen), belum atau tidak bekerja 162 orang (16,01 persen).

Kemudian pekerjaan mengurus rumah tangga 137 orang (13,54 persen), wiraswasta 109 orang (10,77 persen), buruh harian lepas 21 orang (2,08 persen), pegawai negeri sipil (PNS) 15 orang (1,48 persen), guru 10 orang (0,99 persen), TNI 8 orang (0,79 persen), dan dokter 5 orang (0,49 persen).

(lna/kid)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat