yoldash.net

Delegasi Israel Belum Hadir di Pertemuan Gencatan Senjata di Mesir

Pihak Israel mengatakan bakal mengirim delegasi bila sudah melihat 'pergerakan positif' kerangka gencatan senjata.
Pihak Israel mengatakan bakal mengirim delegasi bila sudah melihat 'pergerakan positif' kerangka gencatan senjata. (heathertruett/Pixabay)

Jakarta, Indonesia --

Perwakilan Hamas telah tiba di Kairo, Mesir menghadiri pertemuan untuk membahas gencatan senjata dengan Israel. Namun sejauh ini delegasi Israel belum tiba.

Pejabat tinggi Israel mengatakan pada Sabtu (4/5) pihaknya bakal mengirimkan delegasi ke Kairo hanya jika sudah melihat 'pergerakan positif' atas kerangka perjanjian pembebasan sandera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang kami cari adalah kesepakatan mengenai kerangka kerja untuk kemungkinan kesepakatan tentang sandera," kata pejabat yang tak mau diungkap identitasnya tersebut pada AFP.

"Negosiasi yang sulit dan panjang sudah diperkirakan untuk menghasilkan kesepakatan yang nyata. Indikasi adanya pergerakan positif atas kerangka tersebut ketika kami mengirim delegasi yang dipimpin pimpinan Mossad ke Kairo," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

Komentar pejabat Israel ini datang usai pejabat senior Hamas mengatakan delegasi mereka sudah tiba di Kairo.

Mediator dari Qatar, Mesir dan Amerika Serikat sudah menunggu Hamas buat menanggapi proposal, yang menurut detail dari pihak Inggris, akan menghentikan pertempuran selama 40 hari dan menukar sandera dengan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Jika kesepakatan berhasil tercapai maka perang Israel dan Hamas yang sudah berlangsung hampir tujuh bulan di Jalur Gaza akan berhenti sementara.

Sebelumnya kedua pihak sudah pernah melakukan gencatan senjata pada November 2023 selama sepekan. Sebanyak 105 sandera Hamas dilepaskan, termasuk 80 warga Israel dengan imbalan 240 warga Palestina yang ditahan.

Perundingan gencatan senjata terbaru ini sudah berbulan-bulan terhenti karena Hamas menuntut Israel menarik penuh semua pasukannya dari Jalur Gaza. Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah berulang kali mengatakan bakal melakukan serangan darat ke kota Rafah di selatan Gaza.

Invasi besar-besaran ke Rafah, tempat sekitar 1,2 juta warga sipil berlindung, telah memicu kekhawatiran global.

Perang ini dipicu serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 ke Israel yang menewaskan lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil.

Militan Hamas juga menyandera sekitar 250 orang dan Israel memperkirakan 128 orang di antaranya masih berada di Gaza dan 35 lainnya sudah tewas.

Israel yang membalas serangan Hamas itu telah menghancurkan Gaza dan menewaskan setidaknya 36.654 orang.

(fea/fea)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat