yoldash.net

Netanyahu Tuduh Menhan Bocorkan Rahasia, Kabinet Israel Makin Tegang

Setelah bos intelijen militer mundur, kini PM Israel Benjamin Netanyahu menuduh Menhan Yoav Gallant membocorkan informasi penting saat rapat kabinet perang.
Setelah bos intelijen militer mundur, kini PM Israel Benjamin Netanyahu menuduh Menhan Yoav Gallant membocorkan informasi penting saat rapat kabinet perang. (AFP/OHAD ZWIGENBERG)

Jakarta, Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, membocorkan informasi pertemuan tertutup kabinet perang baru-baru ini. 

Media Israel Khan 11 melaporkan Netanyahu melayangkan tuduhan kepada Gallant di depan para menteri dan pejabat lain dalam rapat bersama kabinet perang Israel. Meski begitu, media lokal tersebut tidak menyebutkan kapan detail rapat itu berlangsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap kali saya duduk dalam pertemuan kecil dengan menteri pertahanan, pimpinan Mossad, dan pimpinan Shin Bet - semuanya bocor. Saya tahu bahwa itu bukan pimpinan Mossad dan bukan pimpinan Shin Bet, jadi siapa orangnya?" kata Netanyahu dalam rapat.

Namun, Gallant dan pejabat keamanan dilaporkan tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Sedangkan beberapa menteri hingga pemimpin lembaga pertahanan Israel lainnya hadir.

ADVERTISEMENT

Dikutip Middle East Monitor, Netanyahu merasa selalu ada informasi yang bocor setiap rapat bersama Kementerian Pertahanan Israel. 



Tuduhan ini merupakan babak baru cekcok antara Netanyahu dan menhannya, memperlihatkan kabinet Israel semakin tidak rukun di tengah agresi brutalnya ke Palestina yang kian mendapat tekanan dari publik. 

Sebelumnya, Netanyahu juga telah menuduh tim negosiatornya yang selama ini berunding dengan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera. Ia menuding ada orang yang berkhianat dan menyebarkan kebohongan dari pihak Israel selama proses negosiasi berlangsung. 

"Pengarahan palsu dari tim perundingan hanya merugikan upaya pemulangan para korban penculikan," ungkap Netanyahu saat rapat bersama kabinet perang Israel.

Kegaduhan dalam kabinet perang Israel ini membuat sejumlah pejabat pertahanan menyuarakan pendapatnya akibat ada kebocoran informasi ini. 

Kegaduhan ini juga terjadi bersamaan dengan momen kepala intelijen militer Israel, Aharon Haliva, mengundurkan diri dari jabatannya usai gagal mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Serangan itu menjadi pemantik agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina yang sampai saat ini menelan hingga 34.000 lebih korban jiwa.

Melalui sebuah pernyataan pada Senin (22/4), militer Israel mengatakan kepala staf militer menerima pengunduran diri Haliva dan berterima kasih atas pengabdiannya.

Melansir Al Jazeera, selain Haliva beberapa pejabat militer dan keamanan lainnya diperkirakan akan mengundurkan diri dalam waktu dekat sebagai tanggapan atas kegagalan besar mencegah serangan tersebut.

Hingga kini, kabinet perang Israel tengah mengalami gonjang-ganjing akibat hal tersebut. Ini membuat Netanyahu melayangkan beberapa tuduhan hingga bagi pejabat Tel Aviv yang merasa bisa mendapatkan pengaruh politik lewat rencana perangnya.

 

(val/rds)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat