Julian Assange Disebut Bakal Berakhir jika Diekstradisi ke AS
![Julian Assange Disebut Bakal Berakhir jika Diekstradisi ke AS Pendiri WikiLeaks Julian Assange disebut bakal berakhir jika diekstradisi ke AS. Itu juga dinilai bakal berdampak bagi jurnalisme.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/04/14/d752c32e-8bbf-43aa-8867-ed66630b5dd2_169.jpeg?w=650&q=90)
Pendiri WikiLeaks Julian Assange disebut akan menghadapi kematian apabila diekstradisi ke Amerika Serikat. Hal tersebut dapat terjadi Assange tak kunjung berhasil mendapatkan kebebasan dalam satu dekade terakhir.
Jurnalis Australia sekaligus pembuat film John Pilger mengatakan bahwa kekalahan pria berusia 51 tahun itu di Pengadilan Inggris nantinya memiliki konsekuensi luas bagi jurnalisme.
"Jika Julian pergi ke Amerika Serikat, secara efektif dijatuhkan ke lubang neraka. Itu akan menjadi akhir bagi dirinya, dia akan mati," kata Pilger sebagaimana dikutip SCMP, Sabtu (9/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilger yang merupakan orang kepercayaan dan dekat dengan Assange sejak 2010. Ia mengatakan rekannya itu selama ini disiksa ketika berada di penjara Belmarsh, London.
Menurutnya, warga Australia akan lebih baik mendapat hukuman selain diekstradisi ke AS.
ADVERTISEMENT
Sebelum penahanan, Assange mendapat suaka dari Ekuador pada 2012. Ia menghabiskan waktu tujuh tahun di kedutaan Quito di London untuk menghindari ekstradisi ke Swedia.
Namun, ia di sana menghadapi tuduhan penyerangan seksual. Dalam hal ini, Assange menyangkal semua tuduhan itu.
Sementara itu, Assange berpotensi diekstradisi ke AS atas tuduhan spionase dan penyalahgunaan teknologi komputer berkaitan dengan publikasi dokumen rahasia negara Paman Sam itu oleh WikiLeaks sejak 2010.
Menurut Pilger, Assange dituduh dengan motif politik. Ia pun tak bisa mendapat proses peradilan yang adil di AS.
"Jika Julian diekstradisi ke Amerika Serikat, saya pikir itu akan secara efektif mengakhiri jurnalisme investigasi independen," ucap dia.
Di masa mendatang, kata dia, tak ada lagi jurnalis yang mau mengambil risiko melawan AS ataupun negara lain yang mampu menjangkau dunia. Hal itu digambarkan ketika AS mampu menindak jurnalis di luar negaranya yang menulis atau mengungkap sesuatu yang tak diharapkan negara adidaya itu.
Pilger menyatakan bakal melihat langkah Perdana Menteri Australia Anthonyu Albanese menyikapi kasus Assange. Ia menilai pemerintahan Partai Buruh di negara itu seharusnya meyakini bahwa Assange tidak bersalah.
Albanese sesungguhnya salah satu yang meneken kampanye "Bring Julian Assange Home". Meski demikian, kata Pilger, Albanese cenderung akan bergantung pada kebijakan AS Canberra dalam bersikap mengenai kasus ini.
"Akankah Australia menyimpang dari Amerika Serikat? Pandangan saya tidak," ucap Pilger.
Sebelumnya, istri Julian Assange Stela sempat meminta pemerintah Inggris tak meneken persetujuan ekstradisi suaminya. Hal itu dilakukan usai pengadilan Inggris mengeluarkan perintah resmi untuk mengekstradisi Assange ke Amerika Serikat untuk menjalani proses peradilan di negara itu.
Meski demikian, keputusan akhir itu saat ini berada di tangan Mendagri Inggris Priti Patel.
Adapun perkara yang menjerat Assange menjadi salah satu tantangan bagi kebebasan media dan transparansi dunia. AS disebut berang dan ingin mengadili Assange terkait publikasi sekitar 500 ribu dokumen rahasia militer berkaitan kiprah negara itu dalam perang di Irak dan Afghanistan.
Pada Desember 2021 lalu, Julian disebut mengalami stroke ringan di penjara karena stres menghadapi nasibnya yang terancam diekstradisi ke AS.
(mjo/chri)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
DKPP: Hasyim Minta Vincent-Desta Kirim Video Ucapan Sukses ke Pengadu
-
Utut Adianto Ingin Andika Maju di Jateng, Minta Mulai Pemanasan
-
VIDEO: Penampakan Lokasi Insiden Maut Festival Keagamaan di India
-
Trump Bakal Bangun Gedung Megah Bak Istana di Arab Saudi
-
Bandara di Korsel Lumpuh Imbas Balon Sampah Korut
-
IHSG Ceria di 7.196 Sore Ini
-
Arab Saudi Temukan 7 Cadangan Minyak dan Gas Baru
-
Rupiah Terangkat ke Rp16.371 Sore Ini
-
Wonderkid Turki Arda Guler Samai Rekor Rooney dan Ronaldo di Euro
-
Cetak 2 Gol dalam 3 Menit, Timnas U-16 Ungguli Vietnam di Babak I
-
Supercomputer Tak Lagi Prediksi Inggris Juara Euro 2024
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Jokowi Soal Peretasan PDNS: Backup Semua Data Nasional
-
Hitam-Putih Kratom Kata Pakar BRIN
-
Jokowi Tanda Tangan Kona Electric Saat Resmikan Pabrik Baterai Hyundai
-
Jokowi Resmikan Pabrik Sel Baterai Hyundai, Terbesar di Asia Tenggara
-
Bikin SIM Pakai BPJS Kesehatan Bakal Berlaku di Seluruh Indonesia
-
Ayu Ting Ting Beber Nasib Seserahan dari Fardhana Usai Batal Nikah
-
SBY Akan Debut Manggung di Pestapora 2024
-
Jimin dan Jungkook BTS Akan Main Bareng di Variety Show Are You Sure?!
-
Dokter Sebut Gejala Hepatitis Anak Tak Selalu Bermata Kuning
-
Merawat Poros Otak-Usus Agar Lebih Bahagia
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso