yoldash.net

Istri Julian Assange Desak Inggris Tolak Ekstradisi ke AS

Istri dari Julian Assange menyindir Inggris yang mengutuk invasi Ukraina, tapi berpeluang bermuka dua terhadap jurnalis yang membongkar kejahatan perang.
Istri dari Julian Assange menyindir Inggris yang mengutuk invasi Ukraina, tapi berpeluang bermuka dua terhadap jurnalis yang membongkar kejahatan perang. (REUTERS/PETER NICHOLLS)

Jakarta, Indonesia --

Istri dari pendiri WikiLeaks Julian Assange, Stella, meminta pemerintah Inggris untuk tak meneken persetujuan ekstradisi suaminya ke Amerika Serikat (AS).

Ia menyatakan nasib Assange akan berdampak ke seluruh Eropa.

Sebagai informasi, pengadilan Inggris pada Rabu lalu mengeluarkan perintah resmi untuk mengekstradisi Assange ke Amerika Serikat guna diadili di sana tas publikasi file rahasia yang berkaitan dengan perang Irak dan Afghanistan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi sebelum ekstradisi dilakukan, keputusan terakhir kini berada di tangan Mendagri Inggris Priti Patel. Assange sendiri belum bisa mengajukan banding atas putusan pengadilan itu.

"Ini adalah kasus politik, selalu menjadi kasus politik," kata Stella Assange seperti dikutip dari AFP saat berbicara di sela-sela demonstrasi untuk mendukung suaminya di Brussels, Belgia.

ADVERTISEMENT

"Trik yang telah dimainkan oleh berbagai pemerintah Pemerintah Inggris, Pemerintah Australia, pemerintah AS, adalah mengatakannya di depan pengadilan," tambahnya, "Sekarang pengadilan Inggris telah mengeluarkan perintah ekstradisi, tidak ada alasan lagi. Itu adalah domain politik."

Dalam perkara ini, tim pengacara Assange memiliki waktu hingga 18 Mei mendatang untuk mendesak Patel. Dan, mungkin saja mengajukan banding lebih lanjut pada poin-poin lain dalam kasus ini.

Perkara yang menjerat Assange menjadi salah satu tantangan bagi kebebasan media dan transparansi di dunia. AS disebut berang dan ingin mengadili Assange terkait publikasi sekitar 500.000 dokumen rahasia militer yang berkaitan dengan kiprah Negara Paman Sam dalam perang di Irak dan Afghanistan.

Stella pun menyindir pemerintah Inggris yang 'mengutuk kejahatan perang Rusia di Ukraina', tapi bisa bermuka dua terhadap seorang jurnalisa yang telah mengungkap kejahatan perang.

Sehari sebelumnya, Jumat (22/4), lembaga Reporters Without Borders (RSF), juga mendesak Patel agar tak meneken persetujuan ekstradisi Assange ke Amerika Serikat. Mereka pun menekankan pentingnya kebebasan media bagi transparansi.

RSF dan grup media di Inggris pun telah merilis surat terbuka yang ditujukan pada Patel terkait hal tersebut.

(AFP/kid)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat