Review Film: Bu Tejo Sowan Jakarta
![Review Film: Bu Tejo Sowan Jakarta Review Bu Tejo Sowan Jakarta: Penampilan kuat Siti Fauziah sebagai Bu Tejo yang ikonis nyatanya tak cukup untuk menyelamatkan kualitas film.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/01/19/bu-tejo-sowan-jakarta_169.png?w=650&q=90)
Renjana dan penampilan kuat Siti Fauziah sebagai Bu Tejo yang ikonis dalam Bu Tejo Sowan Jakarta nyatanya tak cukup untuk menyelamatkan kualitas film garapan Andibachtiar Yusuf yang terkesan 'asal jadi' ini.
Sudah diwacana sejak 2021, film panjang berisi penampilan Bu Tejo yang populer berkat film pendek Tilik (2018) ini nyatanya menyajikan hasil yang sangat tidak rapih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimulai dari hal-hal elementer seperti dialog dan akting para pemeran, maupun sisi pendukung seperti gaya pengambilan gambar, susunan warna, tatanan audio, hingga penampilan visual yang sungguh usang.
Meski begitu, trio pemeran dari semesta Tilik sebelumnya, yakni Siti Fauziah, Putri Manjo dan Brilliana Arfira, tetaplah prima. Bakat akting ketiganya sebagai pelakon di teater memang tak perlu diragukan.
ADVERTISEMENT
Walau kadang dibuat terlampau gaduh untuk menyelamatkan sketsa, Siti Fauziah yang mengaku baru pertama kali tampil di layar lebar ternyata masih sukses mengemban tanggung jawab sebagai pivot di film ini.
Namun, hal itu berbanding terbalik dengan kehadiran para karakter pendukung yang seharusnya memainkan peran penting dalam film ini, seperti Teddy (Aditya Lakon), Pak Teja (Denie Kumis), serta Shintya (Abigail Maryams).
![]() |
Dengan dialog berbahasa Jawa penuh keterpaksaan, Aditya Lakon gagal mengemban tugas. Ia yang mendapuk peran penting dalam film ini justru seperti kebingungan dan tak mengerti apa yang harus dilakukan karakter Teddy.
Beruntung, logat dan pelafalan bahasa Jawa dari Teddy yang begitu buruk termaklumi narasi suami karakter Bu Tejo adalah orang Sunda. Karakter adik Teddy, Shintya, juga nyaris tak pernah berbicara menggunakan logat ataupun kosakata bahasa Jawa.
Tampaknya, penulis naskah Aaron Suharto atau sutradara Andibachtiar Yusuf ingin bermain-main dengan referensi kultural yang disisipkan: Shintya adalah remaja di pinggir kota yang begitu terobsesi dengan Jakarta, ditambah dengan kisah ayahnya adalah orang Sunda.
Ide tersebut sebenarnya akan menarik apabila dieksekusi dengan tepat guna. Namun nyatanya, kehadiran karakter Teddy, Shintya, dan Pak Teja justru menandakan bahwa film ini digarap apa adanya.
Belum lagi kemunculan para karakter pendukung lain macam Bu Eko, si kenek bis ceroboh Ujang, hingga si penulis naskah Aaron Suharto yang muncul dalam beberapa adegan sebagai Achen, anak pemilik toko pernak-pernik Tionghoa.
Saya mengerti bahwa karakter-karakter itu agaknya ditugaskan untuk menjadi pemanis cerita, melalui aksen-aksen jenaka murahan yang bakal dilahap dengan mudahnya oleh penonton.
Lanjut ke sebelah...
Review Film: Bu Tejo Sowan Jakarta
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
Review Film: Bu Tejo Sowan Jakarta
5 Rekomendasi Film Detective Conan Terbaik
Sinopsis Blade, Bioskop Trans TV 19 Januari 2024
5 Rekomendasi Film Akhir Pekan, Anatomy of A Fall dan Death Whisperer
Mengenang Film Pendek Tilik, Titik Awal Popularitas 'Bu Tejo'
Telkomsel Awards 2024 Dimulai, Pemenang Disebut Tak Cuma Modal Viral
Dari Mana Kecerdasan Simpanse?
Analisis Duel Godzilla vs Kong dari Sudut Pandang Morfologi
Sains Ungkap Fakta Mengejutkan Planet Gurun Seperti di Film Dune