Review Film: Monster
![Review Film: Monster Film Monster karya sutradara Hirokazu Kore-eda menunjukkan betapa kuatnya sebuah perspektif manusia jika dilihat dari banyak kacamata.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/01/05/film-monster-2023-1_169.jpeg?w=650&q=90)
Ketika credit film Monster diputar, saya tidak bisa berkata-kata dan hanya bisa duduk terdiam di kursi selama beberapa menit. Film karya sutradara Hirokazu Kore-eda dan penulis Yuji Sakamoto ini gila.
Saya membiarkan seluruh emosi yang saya rasa di dalam hati dan pikiran tenggelam. Saya membiarkan air mata jatuh karena merasakan empati yang besar bagi nasib tragis dua anak laki-laki yang mesti merasakan kejamnya dunia di usia yang sangat muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minato Mugino (Soya Kurokawa) suatu hari mulai bersikap berbeda dari biasanya hingga sang ibu, Saori (Sakura Ando), merasakan hal tersebut. Ia pun mengaku kepada ibunya bahwa seorang guru bernama Michitoshi Hori (Eita Nagayama) merundungnya di sekolah.
Saori pun tidak terima. Dia pergi ke sekolah Minato untuk menuntut penjelasan dan permintaan maaf dari Hori. Namun, yang dia terima hanyalah ketidakjelasan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Minato juga menyimpan rahasia lain. Dia sebenarnya akrab dengan teman sekelasnya yang bernama Yori Hoshikawa (Hinata Hiiragi), tapi menyembunyikan hubungan mereka di hadapan teman-teman sekelasnya yang lain.
![]() |
Penonton tidak akan mengira apa kisah yang bakal diceritakan dalam film Monster. Ternyata plot cerita film tersebut sangat kompleks. Itulah yang membuat film yang ditulis oleh Yuji Sakamoto ini menjadi sangat menarik.
Yuji Sakamoto mesti pantas diberikan penghargaan setinggi dan sebesar mungkin dalam menulis Monster. Manusia mana yang terpikirkan untuk menulis kisah seperti ini menjadi film?
Kegeniusan Yuji Sakamoto dalam menulis naskah terlihat dalam film ini. Dia membelah satu film utuh menjadi tiga sudut pandang. Dari sisi ibu, guru sekolah, dan Minato.
Lihat Juga : |
Naskah yang ditulis Yuji Sakamoto ini menunjukkan terlihat betapa kuatnya sebuah perspektif manusia jika dilihat dari berbagai macam kacamata. Juga betapa cepatnya manusia menghakimi manusia lain jika hanya menilai dari satu sudut pandang.
Ternyata, kita semua salah. Mungkin kita sebagai penonton juga merupakan "monster" itu langsung menghakimi Hori sebagai salah satu monsternya.
Film ini membuat penontonnya bisa merasakan slow burn sepanjang film seiring semakin tersingkapnya tirai satu per satu secara perlahan demi perlahan.
Lanjut ke sebelah...
Review Film: Monster
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
-
Cak Imin Sebut Anies Kandidat Terkuat Diusung PKB di Pilkada Jakarta
-
Cak Imin Dorong Pansus Angket Evaluasi Haji 2024
-
Muhadjir Minta Mahasiswa Sabar Layanan KIP Kuliah Terdampak PDNS
-
Mobil Tabrak Kerumunan Pejalan Kaki di Korsel, 9 Orang Tewas
-
FOTO: Paris Membara Usai Partai Sayap Kanan Unggul Putaran Satu Pemilu
-
Pesawat Air Europa Turbulensi Parah, Sejumlah Penumpang Cedera
-
Pemkab Morowali & PT IMIP Ajak Warga Desa Labota Sadar Pilah Sampah
-
Luhut Beber Keunggulan Family Office RI Dibanding Singapura-Hong Kong
-
Serikat Buruh Samsung Korsel Mogok Kerja, Tuntut Cuti dan Upah Layak
-
Erick Thohir Usai Indonesia Digebuk Australia: Nanti Kita Sikat Mereka
-
Jadwal Siaran Langsung Austria vs Turki di 16 Besar Euro 2024
-
Ronaldo Melempem, Diogo Costa Jadi Pahlawan Portugal
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Rumor Terbaru iPhone 16, Baterai Lebih Tahan Lama
-
NASA Temukan Bukti Air Pernah Genangi Asteroid
-
VinFast Luncurkan VF 5, Perluas Jajaran Mobil Listrik di Indonesia
-
Tips Berkendara di Perumahan Agar Tak Bahayakan Anak Kecil
-
Vinfast VF 5 Dibanderol Rp242 Juta dengan Skema Sewa Baterai
-
Kevin Costner Cerita Terpaksa Syuting Hidden Figures Pakai Morfin
-
Pengacara Jawab Rumor Lepas Sean Diddy Combs karena Diancam Lady Gaga
-
Dokter Ingatkan Risiko Penis Patah Usai Bercinta, Ini Gejalanya
-
Diet Tiongkok Diklaim Turunkan BB 10 Kg dalam Seminggu, Kok Bisa?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso