Review Film: Monster - Halaman 2
![Review Film: Monster Film Monster karya sutradara Hirokazu Kore-eda menunjukkan betapa kuatnya sebuah perspektif manusia jika dilihat dari banyak kacamata.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/10/19/monster-2023_169.png?w=650&q=90)
Tampaknya Yuji Sakamoto juga ingin mengirimkan kritik sosial lewat Monster bagaimana orang Jepang--atau mungkin manusia secara umum--rela mengorbankan seseorang demi menjaga nama baik diri sendiri atau institusi.
Kritik itu dia sampaikan lewat penggambaran karakter Makiko Fushimi, kepala sekolah tempat Minato belajar yang tidak terlihat serius menangani kasus salah siswanya itu--jika dilihat dari sudut pandang Saori.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penulisan naskah yang tanpa cela ini kemudian dikombinasikan dengan penyutradaraan Hirokazu Kore-eda yang bisa mewujudkannya menjadi gambar yang cantik dan apik di layar, tapi tidak melupakan rasa tragis di dalamnya.
Kore-eda mampu membagi perbedaan tiga sudut pandang dengan sangat jelas. Salah satunya lewat menekankan ekspresi mikro pada wajah para aktor.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membuat kita para penonton jadi bisa memahami seperti apa, sih, ketika satu karakter memandang si "monster" dari perspektifnya sendiri. Lalu, berganti menjadi seperti apa perspektif "monster" itu terhadap "monster" lainnya.
![]() |
Namun, kolaborasi antara Hirokazu Kore-eda dan Yuji Sakamoto tidak akan lengkap tanpa Ryuichi Sakamoto dalam sektor musik. Kombinasikan triple threat itu, maka terciptalah film yang luar biasa.
Musik yang digubah oleh Ryuichi Sakamoto memang terdengar menenangkan, tapi sebenarnya sangat mengerikan. Permainan piano dari musik yang diciptakannya membuat hati ini seperti disayat pelan-pelan. Persis seperti kisah Minato dan Yori, terlihat baik-baik saja di luar, tapi ada "badai" yang berkecamuk dalam diri mereka.
Monster juga tidak akan berarti tanpa akting yang sangat baik dari dua pemeran anak-anaknya, yaitu Soya Kurokawa dan Hinata Hiiragi. Keduanya, meskipun masih berusia belasan tahun, sangat berani memutuskan bekecimpung dalam film yang mengandung LGBT dan kekerasan dalam keluarga ini.
Berkat penulisan Yuji Sakamoto dan penyutradaraan Hirokazu Kore-eda, akting dari Kurokawa dan Hiiragi berhasil menyampaikan pesan yang tersirat dan tersurat dalam film Monster. Meski bersimpati terhadap kehidupan mereka yang masih muda, mereka tetap bisa menunjukkan bahwa hidup masih bisa dibawa tersenyum.
Lewat karakter Minato dan Yori, kita belajar bahwa setiap orang berhak meraih kebahagiaannya masing-masing. Tidak terlepas, bahkan terutama, bagi anak-anak.
Tiada satu "monster" pun yang bisa merenggut hal itu dari wajah anak-anak yang masih polos dan masih berusaha untuk mencari tempat yang tepat di dunia ini.
[Gambas:Youtube]
Terkini Lainnya
Sinopsis 10.000 BC, Bioskop Trans TV 5 Januari 2024
5 Rekomendasi Film Akhir Pekan, Monster hingga Night Swim
Bintang Doctor Who, David Tennant Jadi Host BAFTA Awards 2024
Sinopsis Night Swim, Teror Kolam Renang Pembawa Petaka
Dari Mana Kecerdasan Simpanse?
Analisis Duel Godzilla vs Kong dari Sudut Pandang Morfologi
Sains Ungkap Fakta Mengejutkan Planet Gurun Seperti di Film Dune
MUI Minta Film Kiblat Dilarang Tayang, Sindir Agama Dipakai Demi Cuan