Voice of Baceprot, antara Hijab, Muslim dan Metal
![Voice of Baceprot, antara Hijab, Muslim dan Metal Voice of Baceprot merasa jengah jika dianggap band gimik, dan diliput media asing hanya karena mereka berhijab tapi memainkan musik metal.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2018/06/26/ad429aed-3bcb-46bd-99a2-56316ba57acd_169.jpeg?w=650&q=90)
Jakarta, Indonesia -- Nama Voice of Baceprot ramai diperbincangkan sejak viral di media sosial pada awal 2017 lalu. Mereka disebut unik. Berhijab, tapi tergabung dalam band beraliran musik metal.
Anggotanya memang disatukan sekolah yang sama. Belajar agama sejak SD, mereka membentuk Voice of Baceprot saat sama-sama sekolah di Madrasah Tsanawiyah Al-Baqiyatussolihat.
Firda Kurnia (vokal/gitar), Euis Siti Aisah (drum) dan Widi Rahmawati (bas) merasa viral hanya bonus dari kegiatan musik yang mereka lakukan secara konsisten. Tidak ada hubungannya dengan penampilan. Maka mereka jengah ketika dianggap sebagai band gimik.
"Disadari atau tidak, kami besar karena itu. Tapi sekarang kami lebih ingin fokuskan energi buat berkarya," kata Firda saat berkunjung ke kantor Indonesia.com.
Mereka bahkan sempat takut bermusik setelah mendapat banyak ulasan dari media internasional. Dari sana mereka memang banyak menerima hujatan dan komentar sadis.
"Komen di berita luar negeri banyak yang parah. Mereka katanya akan beli album kami kalau keluar. Bukan untuk didengarkan, tapi untuk dibakar," kata Firda.
Komentar warganet Indonesia tak kalah kejam. Ada yang menyebut bahwa musik itu haram. Apalagi mereka memainkan musik metal. Padahal ketiga remaja perempuan anggotanya berhijab.
Perasaan itu perlahan menghilang karena band asal Garut itu dibimbing oleh Cep Ersa Ekasusila Satia atau akrab disapa Abah. Kata Firda, Abah menenangkan dengan meyakinkan mereka bahwa tidak ada yang salah dengan Muslim dengan musik metal.
"Muslim itu tidak marah [seperti warganet], kami sebagai Muslim bisa berkarya dengan merdeka. Muslim identitas kita dan bukan halangan berkarya," kata Firda.
Firda melanjutkan, "Kami sudah berhijab sebelum membentuk band metal, kami bermusik karena ingin dan hobi. Ketika orang heboh metal dan hijab kami biasa saja, apa yang salah."
Lewat musik Vpice of Baceprot-yang mengambil bahasa Sunda 'baceprot' yang berarti berisik-ingin mengubah pandangan terhadap musik metal yang selalu dianggap negatif. Mereka ingin menyajikan metal yang positif. The other side of metalism, istilah mereka.
Abah turut berperan dalam pembentukan metal positif itu. Salah satunya dengan membuat lirik lagu yang tepat. Ia menjadi tempat konsultasi saat Voice of Baceprot hendak menulis.
[Gambas:Youtube]
"Terkadang lirik mereka terlalu sarkas dan kasar. Menurut saya metal bukan kasar dalam bunyi, tapi dalam arti," kata Abah dalam kesempatan yang sama.
Mei lalu Voice of Baceprot merilis single perdana bertajuk School Revolution. Selain itu mereka sudah memiliki enam lagu yang siap dirilis. Lima di antaranya adalah Rumah Tanah Tidak dijual, DJ Oriented, The Enemy, Jalan Kebenaran dan You'll Never Walk Alone.
Tahun 2018 ini Abah ingin Voice of Baceprot stabil, lalu mulai mengejar karier di dunia internasional. "September lalu seharusnya kami main di Global Citizen Festival di Amerika, tapi batal karena visa enggak terkejar. Kalau tawaran label dari luar yang serius ada dua, salah satunya dari Inggris," kata Abah menjelaskan.
Siti menambahkan, "Kami sangat tertarik tampil di luar negeri. Kami pingin banget tampil di Wacken Open Air [salah satu festival musik metal di dunia]." (rsa/rsa)
Anggotanya memang disatukan sekolah yang sama. Belajar agama sejak SD, mereka membentuk Voice of Baceprot saat sama-sama sekolah di Madrasah Tsanawiyah Al-Baqiyatussolihat.
Firda Kurnia (vokal/gitar), Euis Siti Aisah (drum) dan Widi Rahmawati (bas) merasa viral hanya bonus dari kegiatan musik yang mereka lakukan secara konsisten. Tidak ada hubungannya dengan penampilan. Maka mereka jengah ketika dianggap sebagai band gimik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Seringai Rilis Single Baru 'Selamanya' |
"Disadari atau tidak, kami besar karena itu. Tapi sekarang kami lebih ingin fokuskan energi buat berkarya," kata Firda saat berkunjung ke kantor Indonesia.com.
Mereka bahkan sempat takut bermusik setelah mendapat banyak ulasan dari media internasional. Dari sana mereka memang banyak menerima hujatan dan komentar sadis.
ADVERTISEMENT
Komentar warganet Indonesia tak kalah kejam. Ada yang menyebut bahwa musik itu haram. Apalagi mereka memainkan musik metal. Padahal ketiga remaja perempuan anggotanya berhijab.
Perasaan itu perlahan menghilang karena band asal Garut itu dibimbing oleh Cep Ersa Ekasusila Satia atau akrab disapa Abah. Kata Firda, Abah menenangkan dengan meyakinkan mereka bahwa tidak ada yang salah dengan Muslim dengan musik metal.
"Muslim itu tidak marah [seperti warganet], kami sebagai Muslim bisa berkarya dengan merdeka. Muslim identitas kita dan bukan halangan berkarya," kata Firda.
![]() |
Lewat musik Vpice of Baceprot-yang mengambil bahasa Sunda 'baceprot' yang berarti berisik-ingin mengubah pandangan terhadap musik metal yang selalu dianggap negatif. Mereka ingin menyajikan metal yang positif. The other side of metalism, istilah mereka.
Abah turut berperan dalam pembentukan metal positif itu. Salah satunya dengan membuat lirik lagu yang tepat. Ia menjadi tempat konsultasi saat Voice of Baceprot hendak menulis.
[Gambas:Youtube]
"Terkadang lirik mereka terlalu sarkas dan kasar. Menurut saya metal bukan kasar dalam bunyi, tapi dalam arti," kata Abah dalam kesempatan yang sama.
Mei lalu Voice of Baceprot merilis single perdana bertajuk School Revolution. Selain itu mereka sudah memiliki enam lagu yang siap dirilis. Lima di antaranya adalah Rumah Tanah Tidak dijual, DJ Oriented, The Enemy, Jalan Kebenaran dan You'll Never Walk Alone.
Tahun 2018 ini Abah ingin Voice of Baceprot stabil, lalu mulai mengejar karier di dunia internasional. "September lalu seharusnya kami main di Global Citizen Festival di Amerika, tapi batal karena visa enggak terkejar. Kalau tawaran label dari luar yang serius ada dua, salah satunya dari Inggris," kata Abah menjelaskan.
Siti menambahkan, "Kami sangat tertarik tampil di luar negeri. Kami pingin banget tampil di Wacken Open Air [salah satu festival musik metal di dunia]." (rsa/rsa)
Terkini Lainnya
-
Gerindra Komunikasi Intens dengan PKS dan KIM Jelang Pilgub Jakarta
-
Geger Temuan Potongan Mayat Pria Diduga Korban Mutilasi di Garut
-
Gibran dan Taj Yasin Hadiri HUT Bhayangkara di Semarang
-
Kabinet Israel Legalkan 5 Pos Permukiman Yahudi di Tepi Barat
-
VIDEO: Pesawat Kecil Jatuh ke Jalan Tol di Prancis, Tiga Tewas
-
Pilpres Iran Lanjut Putaran Kedua sampai Gencatan Senjata Gaza Mandek
-
Menteri Erick Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN
-
Rupiah Menguat ke Rp16.364 per Dolar AS Awal Juli
-
Matahari Disebut Kembali Tutup Gerai di Tangerang
-
Profil Pebulutangkis China Zhang Zhi Jie yang Meninggal di AJC 2024
-
Kronologi Pebulutangkis China Zhang Zhi Jie Meninggal di AJC 2024
-
Pelatih Spanyol Buka Suara Usai Bantai Georgia di Euro 2024
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
3 Cara Selamatkan Data PDNS yang Terserang Ransomware
-
Siap-siap Ramai di Jalan, BYD Serahkan 1.000 Mobil Listrik ke Konsumen
-
Mitsubishi Xpander Cross Elite Edisi Terbatas
-
Hyundai Inster EV Meluncur, SUV Listrik Murah Sanggup 355 Kilometer
-
Di Glastonbury, Coldplay Ajak Fan Kirim Cinta ke Israel dan Palestina
-
Reza soal Pernikahan Aaliyah dan Thariq: Insyaallah Tahun Ini
-
Michael Jackson Terlilit Utang Ratusan Juta Dolar Kala Meninggal Dunia
-
VIDEO: Lonjakan Turis, Gunung Fuji Jepang Patok Tarif untuk Pendaki
-
Finlandia Siapkan Vaksin Flu Burung untuk Manusia, Pertama di Dunia
-
Dokter Jelaskan soal Keamanan Konsumsi Daging Hewan yang Terpapar PMK