yoldash.net

Direktur Blak-blakan Soal Kesulitan Sritex di Tengah Isu Bangkrut

Direktur Keuangan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Weilly Salam mengatakan industri tekstil memang sedang tidak baik-baik saja imbas konflik Rusia-Ukraina.
Direktur Keuangan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Weilly Salam mengatakan industri tekstil memang sedang tidak baik-baik saja imbas konflik Rusia-Ukraina. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman).

Jakarta, Indonesia --

Direktur Keuangan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Weilly Salam blak-blakan soal kondisi sulit yang dialami perusahaan di tengah isu terancam bangkrut.

Welly menuturkan saat ini kondisi industri tekstil sedang tidak baik-baik saja. Hal itu terjadi buntut kondisi geopolitik dan banjir barang murah dari China.

"Kondisi geopolitik perang Rusia-Ukraina serta Israel-Palestina menyebabkan terjadinya gangguan supply chain dan penurunan ekspor karena terjadi pergeseran prioritas oleh masyarakat di Eropa maupun AS," kata dia melalui keterangan resmi di keterbukaan informasi BEI, Sabtu (22/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara terkait over supply tekstil di China. Hal ini menyebabkan terjadinya dumping harga yang mana produk-produk ini menyebar terutama negara-negara di luar Eropa dan China, yang longgar aturan impornya, salah satunya Indonesia.

ADVERTISEMENT

Weilly menyebut situasi geopolitik dan gempuran produk China masih berlangsung, hingga penjualan belum pulih.

"Kendati, perusahaan tetap beroperasi dengan menjaga keberlangsungan usaha serta operasional dengan menggunakan kas internal maupun dukungan sponsor," jelasnya.

Ia juga membantah bahwa Sritex terancam bangkrut. Weilly menyebut perusahaan sama sekali tidak dinyatakan pailit pada 2023.

"Tidak benar, karena perseroan masih beroperasi dan tidak ada putusan pailit dari pengadilan," ujarnya.

Welly juga menyampaikan pihaknya telah memohon relaksasi kewajiban keuangan (pokok dan bunga)kepada kreditur dan mayoritas sudah memberikan persetujuan atas relaksasi tersebut.

Menanggapi kondisi global yang membuat industri tekstil lesu, Sritex memiliki sejumlah strategi. Seperti, meningkatkan keahlian dan kualitas sumber daya manusia (SDM), reorganisasi SDM untuk meningkatkan efisiensi operasional, dan implementasi anggaran yang efisien dengan prioritas pada produk yang mendukung tujuan bisnis berkelanjutan.

Perusahaan juga bakal restrukturisasi dan konsolidasi internal untuk memperkuat serta meningkatkan kinerja keuangan. Selain itu, Sritex juga bakal mereorganisasi struktur organisasi pemasaran yang lebih fokus pada bisnis unit sebagai 'profit center'.

Tak hanya itu, perusahaan juga bekal mereview dan mengevaluasi secara berkala strategi untuk memastikan adaptasi yang efektif terhadap perubahan kondisi makro dan mikro ekonomi.

Sritex sebelumnya diisukan terancam bangkrut. Hal ini diketahui dari pernyataan Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN).

[Gambas:Video CNN]

KSPN mencatat sekitar 13.800 buruh tekstil terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari Januari 2024 hingga awal Juni 2024.

Presiden KSPN Ristadi menuturkan data PHK yang terjadi di Jawa Tengah lebih masif. Ia mencatat pabrik-pabrik yang terdampak, misalnya di grup Sritex.

Ia mencontohkan tiga perusahaan di bawah grup Sritex yang mem-PHK sejumlah karyawannya. Ada PT Sinar Pantja Djaja di Semarang, PT Bitratex di Kabupaten Semarang, dan PT Djohartex yang ada di Magelang.

Secara garis besar, ia menangkap biang kerok PHK massal ini adalah orderan yang lesu. Ristadi menyebut tingkat pesanan yang masuk ke sejumlah pabrik tekstil di Indonesia terus menurun.

(mrh/agt)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat