Penerimaan Seret, APBN Mei Defisit Rp21,8 T
![Penerimaan Seret, APBN Mei Defisit Rp21,8 T Penerimaan negara yang seret dan lebih rendah dari belanja membuat kinerja APBN defisit sebesar Rp21,8 triliun hingga Mei 2024.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/06/02/b21c237d-9371-45f3-97bd-504e87eb25b1_169.jpeg?w=650&q=90)
Penerimaan negara yang seret dan lebih rendah dari belanja membuat kinerja APBN hingga Mei 2024 defisit sebesar Rp21,8 triliun atau 0,10 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, defisit per akhir Mei ini terjadi lantaran penerimaan negara hanya Rp1.123,5 triliun. Sedangkan belanja Rp1.145,3 triliun.
"Kita lihat pendapatan negara sampai akhir Mei memang mengalami tekanan yaitu growth-nya negatif 7,1 persen," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN di Gedung DJP, Senin (24/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penerimaan per akhir Mei terkontraksi terutama dari pendapatan pajak yakni minus 8,4 persen (Rp760,4 triliun) dan penerimaan kepabeanan dan cukai minus 7,8 persen (Rp109,1 triliun).
ADVERTISEMENT
"Ini terutama perusahaan-perusahaan dengan harga komoditas atau perusahaan-perusahaan mining di Indonesia maupun CPO mereka mengalami koreksi dari sisi kinerja perusahaannya untuk 2023 yang dilaporkan pada April lalu dan kita lihat koreksinya sekitar 8,4 persen dari sisi penerimaan pajak," kata Sri Mulyani.
Selain itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga mengalami kontraksi atau minus 3,3 persen (Rp2251,4 triliun). Sebab, tahun lalu hingga akhir Mei bisa terkumpul Rp260 triliun.
"PNBP kita juga mengalami penurunan 3,3 persen, lagi-lagi karena sumber daya alam yang merupakan penerimaan cukup besar dari PNBP mengalami koreksi," jelasnya.
Menurut Ani sapaan akrabnya, meski terjadi defisit, namun masih aman terkendali karena di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2024.
"Jadi kalau sekarang masih 0,1 persen, ini kita masih relatif on track dengan total overall balance tahun ini yang menurut UU APBN 2024 adalah didesain dengan defisit 2,29 persen," pungkasnya.
Terkini Lainnya
-
Gerindra Komunikasi Intens dengan PKS dan KIM Jelang Pilgub Jakarta
-
Geger Temuan Potongan Mayat Pria Diduga Korban Mutilasi di Garut
-
Gibran dan Taj Yasin Hadiri HUT Bhayangkara di Semarang
-
Kabinet Israel Legalkan 5 Pos Permukiman Yahudi di Tepi Barat
-
VIDEO: Pesawat Kecil Jatuh ke Jalan Tol di Prancis, Tiga Tewas
-
Pilpres Iran Lanjut Putaran Kedua sampai Gencatan Senjata Gaza Mandek
-
Menteri Erick Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN
-
Rupiah Menguat ke Rp16.364 per Dolar AS Awal Juli
-
Matahari Disebut Kembali Tutup Gerai di Tangerang
-
Profil Pebulutangkis China Zhang Zhi Jie yang Meninggal di AJC 2024
-
Kronologi Pebulutangkis China Zhang Zhi Jie Meninggal di AJC 2024
-
Pelatih Spanyol Buka Suara Usai Bantai Georgia di Euro 2024
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
3 Cara Selamatkan Data PDNS yang Terserang Ransomware
-
Siap-siap Ramai di Jalan, BYD Serahkan 1.000 Mobil Listrik ke Konsumen
-
Mitsubishi Xpander Cross Elite Edisi Terbatas
-
Hyundai Inster EV Meluncur, SUV Listrik Murah Sanggup 355 Kilometer
-
Di Glastonbury, Coldplay Ajak Fan Kirim Cinta ke Israel dan Palestina
-
Reza soal Pernikahan Aaliyah dan Thariq: Insyaallah Tahun Ini
-
Michael Jackson Terlilit Utang Ratusan Juta Dolar Kala Meninggal Dunia
-
VIDEO: Lonjakan Turis, Gunung Fuji Jepang Patok Tarif untuk Pendaki
-
Finlandia Siapkan Vaksin Flu Burung untuk Manusia, Pertama di Dunia
-
Dokter Jelaskan soal Keamanan Konsumsi Daging Hewan yang Terpapar PMK