yoldash.net

Deret Saham Cuan di Pekan Terakhir Juni

Daftar saham yang diprediksi cuan pada pekan terakhir Juni. Pilihan analis adalah saham tambang, sawit hingga properti.
Daftar saham yang diprediksi cuan pada pekan terakhir Juni. Pilihan analis adalah saham tambang, sawit hingga properti. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Jakarta, Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 60,65 poin atau 0,89 persen ke level 6.879 pada perdagangan Jumat (21/6) lalu. Investor melakukan transaksi sebesar Rp18,12 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,81 miliar saham.

Dalam pekan singkat yang hanya berlangsung tiga hari, indeks saham menguat dua kali, sementara satu hari sisanya melemah. Tak heran, performa indeks menguat 0,44 persen.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat mayoritas data perdagangan bursa ditutup positif sepanjang periode 19-21 Juni 2024 kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi menuturkan peningkatan tertinggi selama sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi saham, yaitu sebesar 43,38 persen dari Rp10,58 triliun menjadi Rp15,17 triliun. Lalu, kapitalisasi pasar menguat 2,03 persen dari Rp11.486 triliun menjadi Rp11.719 triliun.

ADVERTISEMENT

"Rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan mengalami kenaikan sebesar 0,76 persen menjadi 909 ribu kali transaksi dari 902 ribu kali transaksi pada pekan lalu," kata Kautsar seperti dikutip dari keterangan resmi.

Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian melemah 6,67 persen dari 25,31 miliar menjadi 23,62 miliar lembar saham lembar saham. Adapun investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,146 triliun pada Jumat pekan lalu. Sementara, sepanjang 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp8,227 triliun.

Lantas, seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

Head of Customer Literation & Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi memproyeksi IHSG bakal menguat terbatas pada pekan ini. Menurutnya indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.760 dan resistance 7.020.

Ia menuturkan secara teknikal indeks saham menunjukkan tren menguat.

"Indikator MACD (moving average convergence divergence) menunjukkan mulai terjadinya penguatan tren dan sejalan dengan RSI (relative strength index) yang mulai menjauh area jenuh jualnya," ujar Oktavianus kepada Indonesia.com, Sabtu (22/6).

Namun, pergerakan indeks saham masih dibayangi sentimen dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri, Oktavianus mengatakan potensi berlanjutnya pelemahan rupiah terhadap dolar AS tetap perlu diwaspadai.

Sementara dari sentimen dari luar negeri, investor akan mencermati rilis data pesanan durable goods AS periode Mei 2024. Oktavianus sendiri memprediksi data pesanan durable goods AS itu bakal melambat menjadi 0,4 persen secara bulanan. Angka ini lebih lambat dari bulan sebelumnya, yakni 0,7 persen.

"Meski menunjukkan perlambatan aktivitas manufaktur di AS belum membuat perubahan signifikan stand The Fed pada hawkish, sehingga ini akan cenderung direspon moderat oleh pasar," imbuh Oktavianus.

Selain itu, investor juga akan mencermati rilis data manufaktur PMI China periode Juni 2024. Ia memperkirakan manufaktur PMI China masih dalam zona kontraksi di level 49,3 atau kembali melambat dari bulan sebelumnya sebesar 49,5.

Menurutnya, perlambatan aktivitas manufaktur di Negeri Tirai Bambu juga akan berdampak terhadap Indonesia. Maklum, nilai ekspor RI masih didominasi ke China.

Oleh karena itu, kata dia, pasar akan cenderung menilai negatif terkait rilis data tersebut. Dengan sentimen seperti di atas, Otavianus mengingatkan investor untuk tetap memanfaatkan trading jangka pendek.

"Meski kami melihat perlu adanya konfirmasi jika memang IHSG terjadi rebound dari tren bearish-nya. IHSG harus kembali bergerak ke atas MA20/6.977 sebagai konfirmasi awal terjadinya pembalikan arah," jelasnya.

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.

Pertama, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk atau BSDE yang ditutup menguat 3,16 persen ke posisi 980 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi emiten properti itu dapat menyentuh level 1.040 pada pekan ini.

Kedua, saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk atau SSMS yang menguat 4,85 persen ke posisi 1.80 pekan lalu. SSMS diperkirakan dapat menyentuh posisi 1.160 pekan ini.

Ketiga, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGAS yang ditutup menguat 5,24 persen ke posisi 1.505 pekan lalu. Ia memproyeksi PGAS dapat menyentuh posisi 1.600 pekan ini.

Keempat, saham PT Midi Utama Indonesia Tbk atau MIDI yang menguat 3,59 persen ke posisi 404 pekan lalu. Untuk pekan ini, Oktaviantus memproyeksi saham emiten ritel itu bisa menyentuh level 426.

Saham Sektor Pertambangan Bisa Jadi Pilihan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat