Manusia Flores Punah Lebih Awal dari yang Diperkirakan
![Manusia Flores Punah Lebih Awal dari yang Diperkirakan Penelitian tentang Manusia Flores yang ditemukan di Liang Bua di Flores terus berlanjut.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2015/05/22/0766cc4e-e30f-4243-a97f-cc06e89981ea_169.jpg?w=650&q=90)
Jakarta, Indonesia -- Penelitian tentang Manusia Flores yang ditemukan di Gua Liang Bua di Flores terus berlanjut. Kali ini, para ilmuwan mendapati bahwa mahkluk kerdil ini punah lebih awal dari yang diperkirakan.
Sebelumnya, diperkirakan bahwa Manusia Flores ini punah pada 12.000 tahun lalu. Namun penelitian terbaru menyatakan, manusia purba ini punah pada 50.000 tahun lalu.
Manusia Flores, yang oleh sejumlah media dijuluki ’Manusia Hobbit’ karena ukuran tubuhnya yang pendek, ditemukan pada 2003. Tingginya diperkirakan hanya 106 cm. Memiliki otak seukuran otak simpanse, menggunakan alat batu, dan kemungkinan hidup dengan berburu gajah pygmy.
Hubungan antara Manusia Flores yang disebut Homo floresiensis ini dengan spesies Homo sapiens, atau manusia modern, masih belum ditemukan. Tapi ada dugaan bahwa Homo floresiensis hidup pada masa yang sama dengan Homo sapiens hidup.
Pada penelitian sebelumnya juga disebut bahwa Manusia Flores bukan Homo sapiens. (Baca: Manusia Hobbit dari Flores Ternyata Bukan Homo Sapiens)
Ahli geokronologis Bert Roberts dari Universitas Wollongong Australia mengatakan ada dugaan Homo sapiens berperan dalam kepunahan Homo floresiensis. Tapi itu harus diteliti lebih lanjut.
Sebagai catatan nih, sejumlah satwa juga punah dari Flores pada masa yang sama, kata ahli paleoantropologi Matt Tocheri dari Universitas Lakehead, Kanada. Termasuk di dalamnya gajah mini, bagau raksasa marabou, burung bangkai, dan komodo.
(ded/ded)
Sebelumnya, diperkirakan bahwa Manusia Flores ini punah pada 12.000 tahun lalu. Namun penelitian terbaru menyatakan, manusia purba ini punah pada 50.000 tahun lalu.
Manusia Flores, yang oleh sejumlah media dijuluki ’Manusia Hobbit’ karena ukuran tubuhnya yang pendek, ditemukan pada 2003. Tingginya diperkirakan hanya 106 cm. Memiliki otak seukuran otak simpanse, menggunakan alat batu, dan kemungkinan hidup dengan berburu gajah pygmy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada penelitian sebelumnya juga disebut bahwa Manusia Flores bukan Homo sapiens. (Baca: Manusia Hobbit dari Flores Ternyata Bukan Homo Sapiens)
ADVERTISEMENT
Sebagai catatan nih, sejumlah satwa juga punah dari Flores pada masa yang sama, kata ahli paleoantropologi Matt Tocheri dari Universitas Lakehead, Kanada. Termasuk di dalamnya gajah mini, bagau raksasa marabou, burung bangkai, dan komodo.
![]() |
Terkini Lainnya
-
KPK Sita 40 Aset Tanah Eks Bupati Kepulauan Meranti Senilai Rp5 Miliar
-
LSI: Ada Pengaruh Jokowi di Balik Unggulnya Kaesang di Survei Pilkada
-
Jokowi Kumpulkan Menteri dan Kepala Lembaga Negara Bahas Family Office
-
VIDEO: Serangan bom Rusia ke Kharkiv, Bayi 8 Bulan Jadi Korban Luka
-
Demo Pecah di Israel, Warga Tolak Perubahan Usia Wamil Jadi 21 Tahun
-
RI Kutuk Israel Sahkan 5 Permukiman Ilegal di Tepi Barat Palestina
-
Mulai 5 Juli, Biaya Admin Tarik Tunai EDC BCA Rp4.000
-
Daftar Lengkap Tarif Dasar Listrik per Juli 2024
-
Menteri Erick Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN
-
Netizen Berduka Pebulutangkis China Zhang Zhi Meninggal di AJC 2024
-
Respons Gregoria Mariska usai Pebulutangkis Zhang Zhi Jie Meninggal
-
Pelatih Spanyol Soal Lawan Jerman di Euro 2024: Final Piala Dunia
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
3 Cara Selamatkan Data PDNS yang Terserang Ransomware
-
Perpanjangan SIM Harus Pakai BPJS Dimulai Hari Ini
-
Siap-siap Ramai di Jalan, BYD Serahkan 1.000 Mobil Listrik ke Konsumen
-
Mitsubishi Xpander Cross Elite Edisi Terbatas
-
Voice of Baceprot Usai Debut di Glastonbury: Baceprot till Die!
-
Di Glastonbury, Coldplay Ajak Fan Kirim Cinta ke Israel dan Palestina
-
Reza soal Pernikahan Aaliyah dan Thariq: Insyaallah Tahun Ini
-
Berapa Langkah Maksimal Jalan Kaki Sehari?
-
VIDEO: Lonjakan Turis, Gunung Fuji Jepang Patok Tarif untuk Pendaki
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso