BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor di Dark Web
![BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor di Dark Web Dugaan kebocoran data INAFIS dikonfirmasi BSSN berdasarkan keterangan Polri. Simak penjelasannya berikut.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2015/05/06/6d835dcf-77b3-4070-b83a-58637231fa4d_169.jpg?w=650&q=90)
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengakui ada kebocoran data lama milik Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polri.
"Terkait dengan dugaan insiden pada INAFIS yang ada di kepolisian, jadi hasil koordinasi kita dengan kepolisian, nanti boleh ditanyakan kepada mereka lebih lanjut," ujar Kepala BSSN Hinsa Siburian, dalam konferensi pers di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (24/6).
"Karena data ini kan ditemukannya dari dark web, sama dengan pasar gelap, jadi tentu kita crosscheck, kita konfirmasi dengan kepolisian apa benar ini data kalian? Mereka bilang itu ada data memang data lama," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan tersebut menjawab tanda tanya yang muncul di masyarakat terkait kebocoran data INAFIS dan serangan ransomware pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya yang terjadi pada waktu berdekatan.
ADVERTISEMENT
Pada Sabtu (22/6), informasi kebocoran data INAFIS tersebut diunggah akun @FalconFeedsio. Akun ini menyebut data INAFIS diunggah oleh salah satu pengguna di BreachForums bernama MoonzHaxor.
"MoonzHaxor, anggota BreachForums, telah mengunggah pelanggaran data yang signifikan yang melibatkan Sistem Identifikasi Sidik Jari Otomatis Indonesia (INAFIS)," tulis akun tersebut, Sabtu (22/6).
[Gambas:Twitter]
Akun tersebut memaparkan data yang dibocorkan MoonzHaxor di antaranya adalah gambar sidik jari, email, dan aplikasi SpringBoot yang telah dikonfigurasi.
Penjahat siber tersebut menjual data-data tersebut dengan data US$1.000 atau sekitar Rp164 juta.
Sementara itu, serangan ransomware yang menimpa PDNS sejak 20 Juni sempat mengganggu 210 instansi pusat dan daerah. Salah satu yang paling terdampak adalah layanan imigrasi.
"Jadi yang terdampak itu ada 210 instansi, baik itu pusat maupun daerah," ujar Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam kesempatan yang sama.
Semuel tak memberikan rincian 210 instansi yang terdampak itu. Namun, ia mengklaim sejumlah layanan saat ini sudah mulai pulih, mulai dari layanan imigrasi hingga layanan pemerintah daerah.
INAFIS sendiri punya peran penting dalam mengungkap kasus hukum. Ini termasuk mengumpulkan barang bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sedetil mungkin, termasuk sidik jari dan jejak DNA.
Dalam hal pelayanan, INAFIS berperan dalam mengidentifikasi orang hilang, transaksi bank dan asuransi, hingga penerbitan dokumen identitas.
(lom/arh)Terkini Lainnya
-
Cerita Kapolda Copot Kasat Reskrim-Intelkam Toraja Utara Biarkan Judi
-
Gempa Magnitudo 6 Guncang Tanimbar Maluku, Tidak Potensi Tsunami
-
Polisi Buru Ketua Panitia Konser Lentera Festival Dian Permana
-
Rusia Akhiri Operasi Antiteroris usai 15 Polisi Tewas di Dagestan
-
Kampung Durian Runtuh Upin & Ipin di Malaysia, Fakta atau Fiksi?
-
Kronologi Pesawat Korean Air Terjun Bebas 8 Km dalam 15 Menit
-
Danareksa Sebut 14 BUMN Sakit, 6 Terancam Dibubarkan
-
IHSG Unjuk Gigi ke 6.889 Berkat 312 Saham Menguat
-
Rupiah Bertenaga ke Rp16.394 per Dolar AS Sore Ini
-
Hasil Piala AFF U-16 2024: Singapura Kena Comeback Laos
-
Jadwal MotoGP Belanda 2024 di Assen
-
Link Live Streaming Indonesia vs Filipina di Piala AFF U-16 Malam Ini
-
Pemerintah Tak Akan Penuhi Tuntutan Rp131 Miliar dari Peretas PDNS
-
210 Instansi Pusat dan Daerah Kena Dampak Peretasan PDN
-
Apa itu Ransomware yang Lumpuhkan Pusat Data Nasional?
-
Mengenal Lane Hogger yang Bikin Sebel di Jalan Tol
-
Fakta Mencengangkan Konsumen Mobil Listrik: Menyesal dan Kecewa
-
FOTO: Mojang Garut Voice of Baceprot Siap Gebrak Glastonbury
-
Vendor Sound Lentera Festival Tuntut Pelaku Penjarahan Diusut
-
Mamat Alkatiri Resmi Menikah dengan Nafha Firah
-
Kreasi Menswear Level Couture dari Kim Jones untuk Christian Dior
-
Donasi untuk Guru Ngaji yang Rawat Anak Disabilitas via Berbuatbaik
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso