yoldash.net

Hitung Mundur Asteroid Apophis Pepet Bumi Lebih Dekat dari Satelit

Apophis, asteroid berukuran 305 meter, bakal lebih dekat ke Bumi ketimbang satelit geostasioner. Simak jadwal kehadirannya
Kemunculan Asteroid Apophis bakal jadi peristiwa yang langka banget. (Tangkapan layar web nasa.gov)

Daftar Isi
  • Awalnya 20 tahun lalu
  • Cuma papasan, tak menghantam
  • Bisa dilihat mata telanjang
  • Kirim pesawat
Jakarta, Indonesia --

Sebuah asteroid besar dan yang paling berbahaya buat Bumi yang pernah terdeteksi, Apophis, bakal mendekati Bumi pada jarak yang memecahkan rekor 5 tahun lagi. Simak fakta-faktanya.

Warga Bumi sudah melihat Gerhana Matahari Total yang sangat langka tahun ini, pada saat Matahari mendekati aktivitas puncak aktivitasnya yang ditandai dengan Badai Matahari yang mengganggu jaringan komunikasi sekaligus memunculkan aurora yang indah.

Namun, tak lama lagi, kita akan menyaksikan sesuatu yang melampaui semua itu, salah satu peristiwa luar angkasa paling langka yang pernah disaksikan dunia; asteroid melintas Bumi dalam jarak amat dekat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia adalah Asteroid 99942 alias Apophis, yang akan tiba dalam beberapa tahun lagi. Apa yang istimewa dari benda langit ini?

Awalnya 20 tahun lalu

ADVERTISEMENT

Asteroid ini ditemukan pada 19 Juni 2004 di Kitt Peak National Observatory, AS. Sejak itu, asteroid tersebut segera diidentifikasi sebagai salah satu yang paling berpotensi berbahaya yang pernah terdeteksi.

Dengan ukuran diameter rata-rata sekitar 375 meter, asteroid berbentuk tak beraturan yang cenderung memanjang ini menjadi jauh lebih besar dari sekitar 90 persen asteroid lain yang pernah ditemukan di dekat Bumi.

Badan Antariksa Eropa (ESA) menyebut Apophis, yang punya bobot sekitar 20 juta ton, terbentuk di sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter pada masa awal Tata Surya kita, sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.

Interaksi gravitasi dengan planet-planet, terutama dengan Jupiter, selama jutaan tahun mengubah orbit Apophis. Ia kini melintasi jalur orbit Bumi dan karena itulah diklasifikasikan sebagai "asteroid dekat Bumi."

Bila menabrak Bumi, dampaknya bakal ngeri pada Bumi yang bahkan bisa bertahan hingga 100 tahun berikutnya.

Cuma papasan, tak menghantam

Asumsi Apophis akan menabrak Bumi dibantah oleh ESA Operations dalam postingan X (sebelumnya Twitter), yang menayangkan ilustrasi penerbangan Apophis.

Berdasarkan ilustrasi yang diposting pada Rabu (19/6), nampak Apophis nantinya hanya akan bergerak melintas melewati Bumi pada ketinggian 31.600 km di atas Samudera Atlantik.

"Apophis, dalam waktu singkat, akan berada lebih dekat ke Bumi dibanding satelit telekomunikasi di orbit geostasioner dan terlihat di langit malam dengan mata telanjang dari wilayah Eropa, Afrika, dan Asia," menurut keterangan ESA.

Sebagai perbandingan, SATRIA-1, satelit geostasioner yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengorbit pada ketinggian 36 ribu kilometer dari permukaan Bumi.

[Gambas:Twitter]

Menurut hitungan ESA, risiko dampak asteroid terhadap Bumi pada 2029 meningkat 2,7 persen.

"Apophis mencapai peringkat tertinggi yang pernah ada pada 'skala Torino', sebuah metode yang digunakan untuk mengevaluasi ancaman yang ditimbulkan oleh asteroid terhadap Bumi."

Meski begitu, para astronom menyebut kedatangan asteroid tersebut tak berdampak kerusakan buat Bumi setidaknya seabad ke depan.

"Ketika Apophis ditemukan pada tahun 2004, pengamatan awal menunjukkan kemungkinan kecil asteroid tersebut akan berdampak pada Bumi pada 2029, 2036, atau 2068," kata ESA.

"Tabrakan tersebut bisa saja menimbulkan kehancuran, sehingga asteroid ini dinamai sesuai nama dewa kekacauan dan kehancuran Mesir," jelas keterangan ini.

"Pengamatan selanjutnya mengesampingkan kemungkinan terjadinya dampak setidaknya selama 100 tahun ke depan."

Senada, Davide Farnocchia dari Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA mengatakan, "Tabrakan pada 2068 sudah tidak mungkin terjadi lagi dan perhitungan kami tidak menunjukkan risiko dampak apa pun setidaknya untuk 100 tahun ke depan."

Tak lama setelah melintasi Bumi, Apophis akan melintas dalam jarak sekitar 94 ribu km dari permukaan Bulan. Jaraknya masih relatif dekat atau kira-kira seperempat jarak antara Bumi dan Bulan, namun tetap tidak ada kemungkinan tabrakan dengan Bumi.

Bisa dilihat mata telanjang

ESA mengungkap jadwal Apophis mendekati Bumi adalah pada malam 13-14 April 2029. Puncaknya adalah pada 13 April pukul 23.45 CEST atau 14 April 04.45 WIB.

Apophis akan terlihat oleh sekitar 2 miliar pengamat di beberapa wilayah Eropa, Afrika, dan Asia.

Dengan ketinggian hanya 31.600 km di atas Samudera Atlantik, cahaya asteroid ini akan cukup terang untuk dilihat dengan mata telanjang selama beberapa jam baik di langit yang cerah ataupun gelap. 

"Melintasnya [Apophis] pada 2029 adalah peristiwa yang sangat langka," menurut ESA.

"Dengan membandingkan kawah tumbukan di Tata Surya dengan ukuran dan orbit semua asteroid yang diketahui, para ilmuwan percaya asteroid sebesar Apophis hanya berada sedekat ini dengan Bumi setiap 5.000 hingga 10.000 tahun sekali."

Kirim pesawat

Kedatangannya astertoid pada 2029 akan dimanfaatkan NASA buat mengirim wahana antariksanya, OSIRIS-APEX, ke Apophis untuk mempelajarinya di jarak dekat.

Misi ini sebelumnya bernama OSIRIS-Rex yang bertujuan mengumpulkan sampel dari asteroid Bennu.

OSIRIS-APEX akan mendekati permukaan asteroid dan menyalakan mesinnya untuk mengankat batuan lepas dan debu serta memberi pemandangan sekilas soal material di bawah permukaannya.

Misi NASA itu, bersama misi ESA, akan menghabiskan waktu di Apophis sebelum dan selama pendekatan jarak dekat dengan Bumi itu dengan total waktu berbulan-bulan.

Pengamatan tersebut "akan memungkinkan komunitas ilmiah dan pertahanan planet global untuk mengamati dan mempelajari perubahan pada asteroid tersebut."

[Gambas:Video CNN]

(rni/dmi)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat