Bukan La Nina, Cek Alasan Jabodetabek Masih Hujan di Awal Kemarau
![Bukan La Nina, Cek Alasan Jabodetabek Masih Hujan di Awal Kemarau Hujan masih rajin menyapa sejumlah wilayah Jabodetabek meski musim kemarau diprediksi sudah datang. Simak faktor-faktor pemicunya.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/01/30/jakarta-masuk-periode-ekstrem-hujan-lebat-1_169.jpeg?w=650&q=90)
Beberapa fenomena atmosfer menjadi pemicu hujan masih rajin melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), bukan fenomena iklim La Nina.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi beberapa wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni, yakni Jakarta, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, sebagian Jawa Timur, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua, dan Papua Selatan.
Dalam Prediksi Musim Kemarau 2024, BMKG menyebut beberapa wilayah Jabodetabek mestinya sudah masuk kemarau sejak April.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contohnya Zona Musim (ZoM) Banten DKI 14, yang meliputi beberapa kecamatan di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Wilayah ini diprediksi masuk kemarau pada dasarian III April.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, terpantau hujan masih rajin turun. Dalam Ikhtisar Cuaca 11–13 Juni, BMKG mengungkap lima besar wilayah Jabodetabek yang dilanda hujan, yang didominasi oleh Bogor:
+ Stasiun Meteorologi Curug, Tangerang: 54,0 mm.
+ Automatic Weather Station (AWS) Leuwiliang, Bogor: 46,4 mm.
+ Atang Sanjaya, Bogor: 23,0 mm.
+ Beji, Depok: 20,5 mm.
+ Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Bogor: 18,8 mm.
Pada Prospek Cuaca Mingguan Periode 11–17 Juni, BMKG juga memasukkan Jakarta dan Jawa Barat ke dalam wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, dan angin kencang, serta wilayah berpotensi terdampak bahaya hujan lebat.
Selanjutnya, BMKG memprakirakan pada Juni dasarian (sepuluh harian) I hingga III 2024 wilayah Indonesia umumnya punya curah hujan kriteria rendah hingga menengah (0–150 mm/dasarian).
Wilayah yang diprediksi mengalami hujan kategori rendah (
Faktor pemicu
BMKG memaparkan beberapa fenomena yang turut memicu hujan masih turun di Jabodetabek itu.
Apa ada pengaruh La Nina?
Lembaga mengungkap saat ini Indeks NINO 3.4, yang adalah indikator El Nino Southern Oscillation (ENSO), masih dalam kondisi Netral. BMKG menyebut angkanya saat ini adalah +0,37.
Lembaga Atmosfer dan Kelautan AS (NOAA) memprediksi La Nina, yang memicu curah hujan lebih tinggi di berbagai negara, "dapat berkembang pada bulan Juni-Agustus 2024 (peluang 49 persen) atau Juli-September (69 persen)."
Yang lebih berpengaruh pada curah hujan terkini, kata BMKG, adalah beberapa fenomena atmosfer.
Pertama, Gelombang Rossby Ekuator yang merambat ke arah barat diprediksi aktif di sejumlah wilayah, termasuk sebagian besar Jawa dan Bali, hingga Bangka Belitung dan Lampung.
Hal ini "berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut."
Kedua, daerah konfluensi (pertemuan angin) terpantau berada di Laut Jawa, dan di Samudra Hindia selatan Bali hingga selatan Banten.
Ketiga, Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif atau pembentukan awan hujan, termasuk di Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.
(tim/arh)Terkini Lainnya
-
Jokowi Tepis Cawe-cawe Pilkada: Itu Urusan Parpol, Jangan Tanya Saya
-
Komite Jurnalis Ungkap Kronologi Kasus Tewasnya Wartawan Tribrata TV
-
Jokowi Jawab PKS soal Kaesang: Saya Tak Pernah Sodorkan ke Siapapun
-
FOTO: 116 Orang Tewas Terinjak-injak usai Acara Keagamaan di India
-
30 Jenderal Senior Israel Desak Netanyahu Setop Perang dengan Hamas
-
Siapa Yahudi Ultra-ortodoks Haredim yang Tolak Jadi Tentara Israel?
-
Salip BIll Gates, Eks CEO Microsoft Jadi Orang Terkaya ke-6 Dunia
-
Jokowi Resmikan Pabrik Baterai-Mobil Listrik Terbesar di Asia Tenggara
-
Apa Itu Deflasi yang Dialami Indonesia Dua Bulan Terakhir?
-
Menanti Jurus Terakhir Timnas Indonesia U-16 demi Libas Vietnam
-
Zhang Zhi Jie Meninggal, Shi Yu Qi Ubah Duka Jadi Semangat Membara
-
Daftar Peringkat FIFA 8 Tim yang Lolos Perempat Final Euro 2024
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Penampakan Komputer Tertua di Dunia dari Yunani, Bisa Apa?
-
Studi Jelaskan Kenapa Ada Orang yang Belum Pernah Kena Covid-19
-
Bikin SIM Pakai BPJS Kesehatan Bakal Berlaku di Seluruh Indonesia
-
Insentif Mobil Hybrid Diminta Setara Mobil Listrik
-
Syarat Mobil Hybrid Citroen Masuk Indonesia
-
Ayu Ting Ting Enggan Menutup Diri Meski Gagal Nikah Lagi
-
Kris Dayanti Beber Rencana Pernikahan Azriel Hermansyah dan Sarah
-
Teka-teki Resep Rahasia Krabby Patty, Apa Saja?
-
BKKBN Targetkan Tiap Keluarga Punya 1 Anak Perempuan, Ini Alasannya
-
INFOGRAFIS: Pertolongan Pertama pada Korban Henti Jantung
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso