Ahli Ingatkan Curah Hujan Tinggi di IKN saat Kemarau, Potensi Banjir?
![Ahli Ingatkan Curah Hujan Tinggi di IKN saat Kemarau, Potensi Banjir? IKN Nusantara disebut berpeluang punya curah hujan tinggi meski di musim kemarau. Simak analisis iklimnya.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/03/18/menhan-prabowo-tinjau-pembangunan-gedung-istana-negara-di-ikn-persiapan-jelang-hut-ri-7_169.jpeg?w=650&q=90)
Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, disebut berpotensi mengalami curah hujan tinggi saat musim kemarau. Antisipasi banjir pun didorong.
"Selain Kalsel dan Kalteng, Kaltim termasuk IKN juga mengalami curah hujan tinggi selama musim kemarau. Bahkan, musim kemarau menghilang di Penajam Paser Utara di mana IKN berada," ungkap profesor bidang klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin dalam unggahannya di X, Sabtu (8/6).
"Semoga sudah ada mitigasi banjir, karena Agustus tinggal dua bulan lagi, ya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
[Gambas:Twitter]
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kondisi terkini, sebagian Kalimantan dilanda curah hujan tinggi. Beberapa wilayah pun tergenang banjir, seperti 24 desa di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, sejak Selasa (4/6).
Menurut keterangan Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana, banjir ini berdampak pada 7.743 orang.
Banjir dengan ketinggian 30 hingga 75 cm itu dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang cukup lama. Ini menyebabkan meluapnya air dari empat aliran sungai.
Saat ini, menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kalimantan, termasuk Kaltim, belum termasuk daerah yang dinyatakan resmi masuk musim kemarau.
Daerah-daerah ini antara lain sebagian Aceh, sebagian Sumatra Utara, sebagian Riau, sebagian Kepulauan Riau, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, DI Yogyakarta, sebagian Jawa Tengah, Jawa Timur, sebagian Bali.
Selain itu, sebagian NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Utara.
Prediksi BMKG
BMKG sebelumnya memprediksi musim kemarau tahun ini tak bakal basah-basah amat meski ada potensi kemunculan La Nina. Pasalnya, fenomena iklim pemicu curah hujan itu diprediksi berstatus lemah.
"Fenomena La Nina lemah ini diprediksi tidak berdampak pada musim kemarau yang akan segera terjadi," ujar Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, dalam konferensi pers akhir Mei.
Lembaga Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) menyebut La Nina punya peluang 49 persen muncul pada Juni hingga Agustus 2024, atau Juli hingga September dengan peluang 69 persen.
Dalam Prediksi Musim Kemarau 2024, BMKG mengungkap Sifat Hujan di Musim Kemarau 2024 di sebagian besar wilayah adalah Normal (358 Zona Musim/ZoM atau 51,22 persen).
Sisanya adalah Atas Normal di 279 ZOM (39,91 persen), dan Bawah Normal di 62 ZOM (8,87 persen).
Atas Normal (AN) berarti jika nilai curah hujan lebih dari 115 persen terhadap normal; Normal (N) berarti jika nilai curah hujan antara 85 persen–115 persen terhadap normal; Bawah Normal (BN) jika nilai curah hujan kurang dari 85 persen terhadap normal.
Khusus untuk Pulau Kalimantan, BMKG memprediksi sifat hujan di musim kemarau sebagian besarnya Normal, yaitu 46 ZOM. Sebanyak 17 ZoM lainnya diprediksi mengalami sifat Atas Normal, dan 4 ZoM Bawah Normal.
Pada Peta Prediksi Musim Kemarau 2024, IKN dan sekitarnya ditampilkan dengan warna kuning alias Sifat Hujan Normal.
Berikut rincian sifat hujan di wilayah sekitar IKN:
+ Kabupaten Penajam Paser Utara bagian Utara (ZoM Kaltim 08), sifat hujannya Normal, dengan panjang musim lebih pendek sekitar 3 dasarian (30 hari).
+ Kab. Penajam Paser Utara bagian Selatan (ZoM Kaltim 15), sifat hujan Normal, panjang musim sama.
+ Kab. Penajam Paser Utara bagian Barat (ZoM Kaltim 16), sifat hujan Normal, panjang musim lebih pendek.
+ Kab. Penajam Paser Utara (ZoM Kaltim 17), sifat hujan Normal, durasi kemarau lebih pendek 2 dasarian.
+ Kab. Penajam Paser Utara bagian Timur (Kaltim 18) Normal.
(tim/arh)Terkini Lainnya
-
DKPP Pecat Ketua KPU: Hasyim Singgung CD di Chat ke PPLN
-
Kebakaran Rumah Keluarga Wartawan, TNI Tunggu Hasil Investigasi
-
VIDEO: Penampakan Lokasi Insiden Maut Festival Keagamaan di India
-
Trump Bakal Bangun Gedung Megah Bak Istana di Arab Saudi
-
Daftar BUMN yang Dapat PMN 2024
-
Jepang Punya Uang Kertas Baru, Lebih Sulit Dipalsukan
-
IHSG Ceria di 7.196 Sore Ini
-
Profil Han Willhoft-King, Pemain Keturunan Indonesia Direkrut Man City
-
Timnas Indonesia U-16 Rebut Tempat Ketiga Usai Hajar Vietnam 5-0
-
Wonderkid Turki Arda Guler Samai Rekor Rooney dan Ronaldo di Euro
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
VIDEO: Luluh Lantak Karibia Diterjang Badai Beryl
-
Jokowi Soal Peretasan PDNS: Backup Semua Data Nasional
-
Sejarah 54 Tahun Suzuki di Indonesia
-
Jokowi Tanda Tangan Kona Electric Saat Resmikan Pabrik Baterai Hyundai
-
Jokowi Resmikan Pabrik Sel Baterai Hyundai, Terbesar di Asia Tenggara
-
One Piece Live Action Bocorkan Judul Episode Pertama Season 2
-
Ayu Ting Ting Beber Nasib Seserahan dari Fardhana Usai Batal Nikah
-
SBY Akan Debut Manggung di Pestapora 2024
-
Merah Darah dan Perjalanan Anatomi Tubuh Koleksi Unveil Yuima Nakazato
-
Dokter Sebut Gejala Hepatitis Anak Tak Selalu Bermata Kuning
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso