yoldash.net

SAFEnet: Serangan Siber Naik Dua Kali Lipat di Awal 2024

SAFEnet sebut motif politik jadi dugaan utama di balik maraknya serangan siber di awal 2024.
Laporan SAFEnet sebut serangan siber meningkat di awal 2024 dibanding tahun lalu. Foto: iStockphoto

Jakarta, Indonesia --

Laporan SAFEnet mengungkap serangan digital atau siber di Indonesia mengalami peningkatan pada awal 2024. Jumlah insiden keamanan digital selama periode Januari-Maret 2024 itu sebanyak 61 kali dengan rincian 13 kali pada Januari, 20 kali pada Februari, dan 27 kali pada Maret.

Catatan itu nyaris dua kali lipat lebih banyak dibanding insiden tahun lalu dalam periode yang sama. Bahkan, selisih catatan insiden itu mencapai 28 kasus antara awal 2023 dengan awal 2024.

"Berdasarkan pemantauan selama periode Januari-Maret 2024, insiden dan serangan digital tetap marak terjadi," tulis SAFEnet dalam laporan pemantauan hak-hak digital di Indonesia untuk triwulan I tahun 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama tiga bulan tersebut terjadi setidaknya terjadi 61 insiden keamanan digital. Insiden tersebut pada Januari terjadi 13 kali, Februari 20 kali, dan Maret 27 kali," lanjut laporan itu.

Dengan catatan itu, dapat disimpulkan bahwa rata-rata insiden keamanan digital selama Januari-Maret 2024 sebesar 16,25 insiden setiap bulan. Torehan itu lebih besar dibanding rata-rata periode yang sama tahun lalu, yakni 11 insiden pada tiap bulan.

SAFEnet mengungkapkan motif politik tetap menjadi dugaan utama di balik maraknya serangan siber pada awal tahun ini. Motif itu berhubungan dengan Pemilu 2024 dan kritik terhadap pemerintahan dan pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024.

Laporan itu kemudian memberi beberapa contoh kasus serangan siber yang terjadi, seperti ketika akun Twitter/X @veenarooth yang ditangguhkan. Akun itu tidak bisa diakses lagi setelah mengunggah pernyataan yang dianggap menyinggung salah satu paslon pada 16 Februari.

Sebulan sebelumnya, akun Instagram eks cawapres nomor urut 3 Mahfud MD juga sempat mengalami peretasan. Akun itu diretas pada 16 Januari 2024 hingga menampilkan video berdurasi 12 detik yang menunjukkan tentara Israel bermain bola.

Insiden keamanan digital lainnya dialami Guru Besar Psikologi UGM Yogyakarta Koentjoro Soeparno dan rekan-rekannya. Mereka mengalami teror digital berulang kali usai terlibat dalam Petisi Bulaksumur dan aksi Kampus Menggugat pada 16 Maret 2024.

"Insiden lain terjadi pada Prof. Koentjoro Soeparno, Guru Besar Psikologi UGM Yogyakarta dan beberapa rekannya, mengalami pengancaman (teror) berulang kali setelah terlibat dalam Petisi Bulaksumur dan aksi Kampus Menggugat pada Sabtu, 16 Maret 2024," ungkap laporan SAFEnet.

"Teror tersebut datang melalui pesan WhatsApp (WA) dan telepon anonim," lanjutnya.

SAFEnet juga menemukan serangan digital terkait Pemilu 2024 yang dialami KPU selaku lembaga yang menyelenggarakan Pemilu. Pada hari pemungutan suara, situs KPU sempat tak bisa diakses sejak pagi.

Situs itu juga sempat sulit diakses pada 15 Februari 2024. KPU kemudian menyatakan situs web lembaga tersebut mengalami serangan digital berupa DDoS.

"Pada hari pelaksanaan pemungutan suara, situs web KPU tidak bisa diakses sejak pagi, tetapi kemudian bisa diakses lagi," tulis laporan SAFEnet.

"Besoknya, pada 15 Februari 2024, situs web KPU kembali tidak bisa diakses hingga pukul 16.27 WIB," lanjut laporan tersebut.

(frl/dna)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat