yoldash.net

Deret Penipuan WhatsApp dan Telegram Terbaru 2024, Modus Pemilu-DANA

Penipuan jalur WhatsApp atau aplikasi percakapan online lainnya terus berubah dengan memanfaatkan momen. Simak daftar modus terbaru 2024.
Ilustrasi. Penipu online terus memunculkan teknik baru buat mendapatkan korban. (Istockphoto/ Xijian)

Jakarta, Indonesia --

Modus penipuan online dengan menggunakan WhatsApp atau aplikasi percakapan sejenis terus berubah dengan memanfaatkan momen-momen khusus. Simak daftar modus terbarunya di 2024.

Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) belum lama ini mengungkap kasus penipuan online diprediksi jadi masalah tertinggi pada kategori kejahatan siber 2024 dengan 32,5 persen. Angka tersebut meningkat 22,2 persen dari 2023 yang hanya 10,3 persen.

"Data terbaru menunjukkan kejahatan siber seperti pencurian data pribadi, penipuan online, terus menjadi masalah serius. dengan penipuan online mengalami kenaikan yang signifikan," ungkap Muhammad Arif, Ketua Umum APJII, akhir Januari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Modus intinya sejauh ini masih memanfaatkan file APK, yang merupakan kependekan dari Application Package File. Ini merupakan format berkas yang digunakan untuk menyebar dan memasang perangkat lunak atau software ke Hp Android di luar jalur resmi.

ADVERTISEMENT

Biasanya, download aplikasi hp Android cuma memanfaatkan toko aplikasi Google Play Store.

APK ini dimanfaatkan buat memasang alat pembobol di hp korban. Jika korban setuju memberikan akses-akses ke smartphone-nya, rekening terkuras jadi tahapan selanjutnya.

Nah, pancingan yang dipakai penipu agar korbannya mengklik APK dan menyetujui hpnya diakses inilah yang terus beragam. Modus generasi awal adalah undangan nikah palsu, surat tilang, hingga kurir paket.

Buat mencegah hal itu, simak daftar penipuan via WA terbaru tahun 2024 berikut:

Data pemilih

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkap beberapa modus baru APK dengan memanfaatkan Telegram di momen Pemilu 2024. Salah satunya adalah CEK DATA PEMILIHAN UMUM 2024.APK.

Berdasarkan analisis lembaga, APK ini meminta akses berbahaya pada perangkat dengan memanfaatkan bot API Telegram pelaku, hingga indikasi nomor telepon pelaku.

Perizinan akses tersebut memungkinkan pelaku kejahatan mendapatkan beberapa informasi terkait seperti lokasi perangkat terinfeksi, pesan SMS, dan panggilan perangkat.

Saat APK dibuka untuk pertama kali, ia akan meminta akses terhadap beberapa permission diantaranya akses ke telepon, pesan SMS, dan notifikasi perangkat.

Setelah mendapatkan akses terhadap perangkat, maka APK akan menampilkan pesan selamat datang disertai dengan lambang Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sedot rekening DANA

BSSN juga menyebut modus Daftar Pemilu 2024.APK dengan teknik sejenis, yakni seperti permintaan akses berbahaya pada perangkat. Mengiyakan berarti pelaku kejahatan mendapatkan pesan SMS dan akses internet.

Saat APK dibuka, ia menampilkan web phishing yang menyerupai interface aplikasi dompet digital DANA.

"APK berbahaya tersebut mengharuskan pengguna untuk menginputkan nomor telepon dan PIN yang terdaftar di aplikasi dompet digital DANA. Hal ini merupakan cara penyerang untuk mendapatkan informasi berupa nomor telepon dan PIN dari aplikasi DANA korban," kata BSSN dalam keterangannya.

Ketika aplikasi diinstal pada perangkat korban, APK berbahaya mengirimkan pemberitahuan kepada penyerang sudah menginfeksi perangkat korban.

"Pemberitahuan ini dikirimkan kepada bot Telegram penyerang sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar. Informasi yang diberitahukan meliputi jenis device yang menginstal malware, serta notifikasi bahwa penyerang sudah dapat membaca isi pesan SMS pada device korban," kata BSSN.

Mencatut Ditjen Pajak hingga PPS di halaman berikutnya...


HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat