yoldash.net

Drone Emprit: Pemilu Masih Ramai Dibahas, Mayoritas Sentimen Negatif

Pembahasan soal pemilu, terutama kecurangan, masih ramai dibahas di netizen meski sepuluh hari berlalu sejak pencoblosan.
Ilustrasi. Pembahasan pemilu masih ramai di media sosial. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Jakarta, Indonesia --

Sepuluh hari berlalu sejak pencoblosan Pemilu 2024 pada 14 Februari, pembahasan soal pemilu, terutama kecurangan, masih ramai dibahas di media sosial.

Pendiri lembaga analis media sosial Drone Emprit, Ismail Fahmi, mencatat tren kecurangan pemilu yang dibahas sejak 14 hingga 23 Februari masih tinggi terutama di media sosial X atau Twitter.

"Total di Twitter atau X hingga 23 Februari kemarin jumlahnya masih mencapai 946.089 ribu. Kemudian di media online ada 18.556 ribu," kata Ismail dalam konferensi pers mengenai kecurangan pemilu 2024 yang digelar di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara total, tercatat pembahasan soal kecurangan pemilu sejak 14 Februari hingga 23 Februari ada sebanyak 964.645 ribu percakapan.

Selain itu, kata Ismail, pembahasannya juga lebih banyak mengandung sentimen negatif. Dari total 964.645 percakapan soal kecurangan pemilu, 720.538 mengandung sentimen negatif.

ADVERTISEMENT

Sementara 165.571 mengandung sentimen positif. Sisanya, sebanyak 78.537 adalah netral.

"Jadi lebih tinggi yang memiliki sentimen negatif. Dan sampai hari ini juga pembahasannya terus terjadi," kata dia.

Ismail juga memaparkan sentimen negatif soal kecurangan pemilu ini paling banyak membahas soal tuduhan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif. Kemudian soal potensi penggunaan hak angket dan pemakzulan presiden terkait dugaan kecurangan.

Manipulasi dalam penghitungan suara juga banyak dibahas hingga pernyataan dari berbagai tokoh hingga lembaga soal kecurangan Pemilu 2024 ini.

Sementara sentimen yang bersifat positif kebanyakan hanya membahas soal menantang publik untuk membuktikan kecurangan di MK dan kecurangan dilakukan oleh semua paslon.

"Jadi kesimpulannya, tren percakapan dan pemberitaan tentang kecurangan dalam Pemilu 2024 hingga hari ini memang masih sangat tinggi," kata dia.

Narasi dugaan kecurangan pemilu ini dikaitkan dengan sejumlah fenomena, termasuk angka-angka ganjil di hitung Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) hingga selisih suara dan daftar pemilih di banyak TPS. Hak Angket di DPR pun didorong.

[Gambas:Video CNN]

(tst/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat