yoldash.net

Vietnam Kembalikan Rambut Buddha Usai Diragukan Keasliannya

Sebuah pagoda Vietnam mengembalikan rambut Buddha ke Myanmar usai diragukan keasliannya.
Ilustrasi. Vietnam mengembalikan rambut Buddha ke Myanmar. (Foto: Pixabay/Alexis)

Jakarta, Indonesia --

Sebuah pagoda Vietnam mengembalikan rambut Buddha ke Myanmar usai muncul keraguan soal keasliannya.

Relik tersebut dipamerkan di Pagoda Ba Vang di Vietnam utara pada 23-27 Desember lalu. Relik ini mendapat sorotan media yang sangat besar di negara tersebut pada saat kedatangannya.

Pagoda tersebut membuat pengumuman besar tentang penerimaan relik ini dengan upacara besar untuk menerima apa yang disebut sebagai salah satu "harta karun nasional" Myanmar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir RFA, ketika Vietnam meminta kantor berita RFA Burma untuk memverifikasi cerita tersebut dengan para ahli agama di Myanmar, mereka mengatakan hanya ada sedikit bukti arkeologi atau sejarah untuk mengotentikasi peninggalan tersebut.

Jika memang diyakini secara luas sebagai sesuatu yang sah, maka peninggalan tersebut akan jauh lebih terkenal di Myanmar, negara yang 87 persen penduduknya beragama Buddha.

ADVERTISEMENT

Kemudian, setelah keraguan tentang peninggalan tersebut muncul di media sosial, pihak pagoda mengembalikannya kepada pemiliknya.

Seorang biksu Buddha yang merupakan anggota Dewan Sangha Buddha Negara tertinggi Myanmar menyebut banyak benda yang diyakini sebagai peninggalan suci memiliki asal-usul yang meragukan.

"Peninggalan apa pun yang kita miliki saat ini adalah karena [orang-orang] terlalu percaya pada sesuatu yang tidak masuk akal," katanya kepada RFA Burma.

"Orang-orang harus menggunakan nalar mereka sendiri [untuk menentukan] apakah [sesuatu seperti ini] mungkin terjadi atau tidak," imbuhnya.

RFA mencoba untuk mendiskusikan masalah ini dengan Departemen Urusan Agama junta militer Myanmar, namun kedua juru bicara tersebut menolak berkomentar atau tidak dapat dihubungi.

Lebih lanjut, menurut legenda, delapan helai rambut Buddha tersebut diberikan kepada dua orang pedagang Burma oleh Sang Buddha sendiri, yang hidup pada abad ke-6 dan ke-5 sebelum Masehi.

Pagoda Ba Vang dan kepala biaranya, Yang Mulia Thich Truc Thai Minh, mengatakan mereka telah meminjam relik tersebut untuk dipamerkan dari Biara Parami dan Museum Peninggalan Buddha Internasional Parami di Myanmar.

Jika rambut ini asli, berarti peninggalan tersebut diwariskan secara turun-temurun dari kedua pedagang tersebut hingga museum ini menjadi pengelolanya.

Rambut Buddha di China

Pada 2001, arkeolog telah menemukan delapan relik termasuk sebuah kotak besi yang diyakini berisi sehelai rambut Buddha dalam penggalian pertama Pagoda Lei Feng yang terkenal di dekat Danau Barat Hangzhou.

Penemuan ini telah menimbulkan sensasi di kalangan para ahli China yang telah lama menduga situs di provinsi Zhejiang ini memiliki ruang bawah tanah di bawah kuil di mana relik yang paling berharga disembunyikan.

Para arkeolog menggali sekitar 2,5 meter ke dalam fondasi reruntuhan dan menemukan sebuah tablet batu seberat 1,5 ton. Setelah membutuhkan waktu 40 menit untuk mengangkat tablet tersebut, para pekerja menemukan ruang bawah tanah yang tidak diganggu oleh pencuri.

Setelah satu hari penggalian, tim menemukan sisa-sisa patung Buddha yang sedang duduk yang diukir dari batu, beberapa cermin tembaga bertuliskan Dinasti Song, dan koin perunggu.

Dikutip dari SCMP, delapan benda yang ditemukan di antaranya adalah sebuah peti besi dengan lebar 30 sentimeter dan tinggi 45 sentimeter yang diyakini dimaksudkan untuk melestarikan peninggalan Buddha.

(lom/dmi)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat