yoldash.net

Atmosfer Hangat Keluarga di Laga Panas Indonesia vs Filipina

Laga Timnas Indonesia vs Filipina adalah laga dengan tensi tinggi, namun banyak tersaji kehangatan keluarga di dalamnya.
Banyak keluarga yang menyaksikan langsung duel Indonesia vs Filipina. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Jakarta, Indonesia --

Puluhan ribu pasang kaki dari berbagai penjuru melangkah ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Selasa, 11 Juni. Dari jejak-jejak yang datang ke SUGBK, makin banyak terlihat jejak keluarga yang ingin menghabiskan hari-hari bahagia mereka dengan menonton Timnas Indonesia.

Indonesia menghadapi laga penting lawan Filipina. Laga tersebut krusial dan penuh tensi tinggi. Kemenangan jadi harga mati agar Timnas Indonesia bisa lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia tidak perlu bergantung pada hasil tim lain.

Dalam aura-aura penuh ketegangan tersebut, terselip banyak momen-momen kehangatan. Kehangatan yang datang dari rombongan keluarga yang datang bersama-sama, berupaya mendukung Timnas Indonesia dari pinggir arena.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya Marini Sari Rahayu yang datang ke Senayan bersama suami dengan membawa anaknya yang berusia tiga tahun. Duel Indonesia vs Filipina adalah momen pertama keluarga kecil tersebut menyaksikan langsung.

"Ini nonton pertama kali, dua-duanya suka sepak bola," ucap Marina seraya menyebut Nathan Tjoe-A-On sebagai pemain favoritnya.

ADVERTISEMENT

Joko Purnomo punya pengalaman yang berbeda. Duel Indonesia vs Filipina adalah pengalaman kesekian kalinya ia datang ke Gelora Bung Karno.

Salah satu alasan Joko antusias mengajak sang putra, Razqa Giovinco adalah lantaran sang putra menyukai Timnas Indonesia. Dari nama panjang Razqa, yang kemungkinan nama Giovinco diambil dari Sebastian Giovinco, sendiri bisa ditebak bahwa keluarga Joko adalah keluarga yang menggemari sepak bola.

Waktu pertandingan yang ada di malam hari justru membuat niat Joko dan Razqa menonton menjadi lebih mudah. Pasalnya bila waktu kick off ada di sore hari, Joko masih berada dalam jam kerja.

"Soalnya dia [Razqa] suka bola apalagi Tim Nasional. Kalo timnas main kita selalu nonton sih, selalu nonton terus kita. [Walaupun] kalau yang Irak kemarin enggak [nonton] karena emang jam kerja sih, kan sore, kalo ini kan maleman," kata Joko.

[Pemain kesukaannya] biasanya dia Witan sih, Witan Sulaeman. Terus [untuk laga sekarang ini suka] Ernando, terus Egy [Maulana]," ucap Joko menambahkan.

Selain terus menonton sepak bola bersama sang putra, Joko berharap putranya bisa ikut berdiri di lapangan sebagai pendamping pemain.

"Saya pernah ngeliat di Instagram tuh [tentang pendamping garuda], pengen gitu, tapi caranya juga enggak tahu, sebenarnya pengen banget gitu. [Nanti] pasti mau kok [didaftarkan kalo ada kesempatan]," tutur Joko.

Timnas Indonesia vs Filipina. Indonesia/Adi Maulana IbrahimTimnas Indonesia meraih kemenangan 2-0 atas Filipina. (Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Aiwati juga menempuh perjalanan puluhan kilometer untuk tiba di SUGBK. Aiwati berangkat dari Cikarang Barat bersama suami dan dua anaknya, Keysha dan Khofifah.

Untuk bisa tiba di Gelora Bung Karno, Aiwati dan keluarga lebih dulu naik motor dan menyambung perjalanan dengan kereta. Aiwati merasa tak khawatir membawa putri-putri kesayangannya karena ada suami yang menjaga mereka.

"[Ini] pertama kali [nonton] di GBK. Kan [datang ke GBKnya] sama suami, sama suami entar dijagain satu-satu gitu," tutur Aiwati.

Semangat bukan hanya terlihat dari deretan orang tua yang coba mengenalkan Timnas Indonesia ke buah hati mereka. Anak-anak yang ikut bersama orang tuanya pun menyimpan semangat dan antusiasme yang besar untuk mendukung timnas Indonesia.

Aksi suporter Timnas Indonesia pada laga Indonesia vs Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (11/6). (Indonesia/Adi Ibrahim)Suporter Timnas Indonesia termasuk anak-anak antusias menyaksikan duel lawan Filipina. (Indonesia/Adi Ibrahim)

Jaden yang baru berusia 12 tahun tampil penuh percaya diri. Ia memakai jersey Timnas Indonesia dengan ikat kepala bertuliskan 'Indonesia' sebagai 'kostum andalan' yang ia gunakan untuk mendukung Timnas Indonesia.

Selama ini, Jaden menyaksikan perjuangan pemain-pemain Timnas Indonesia dengan dibatasi layar kaca. Kali ini, Jaden bisa melihat langsung aksi-aksi pemain Skuad Garuda dari tepi lapangan.

Terus menonton Timnas Indonesia, hati Jaden terketuk untuk melangkah di jalan yang sama. Ia sempat mendaftar sebagai pendamping pemain namun tingginya sudah melebihi batas.

Meski demikian, mimpi besar untuk bisa jadi generasi berikutnya bisa terus digenggam dengan kuat oleh Jaden.

"Umur saya 12 tahun, kalau sudah besar mau jadi pemain sepak bola," tutur Jaden.

Jaden, salah satu suporter Timnas Indonesia yang hadir di laga Indonesia vs Filipina. (Indonesia/Nyimas Ratu)Jaden sangat antusias mendukung Timnas Indonesia. (Indonesia/Nyimas Ratu)

Lalu lalang keluarga di kemeriahan duel Timnas Indonesia vs Filipina adalah pemandangan yang indah. Hal ini selaras dengan harapan PSSI yang ingin laga-laga Timnas Indonesia juga bisa dinikmati rombongan keluarga dari tribune penonton secara langsung, bukan hanya terbatas pada orang-orang dewasa.

Karena bisa jadi dari mata anak-anak yang melihat langsung perjuangan keras pemain-pemain membawa nama Indonesia, muncul benih cita-cita jadi generasi berikutnya. Generasi yang akan membawa harum nama Indonesia lantaran terinspirasi perjuangan dan kehebatan pemain-pemain Timnas Indonesia saat ini.

[Gambas:Video CNN]



(rjr/ptr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat