DPR Dorong Kemendikbudristek Gaet BUMN Beri Pinjaman ke Mahasiswa
![DPR Dorong Kemendikbudristek Gaet BUMN Beri Pinjaman ke Mahasiswa Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf mengatakan hal tersebut dapat menjadi alternatif agar para mahasiswa tetap bisa menuntaskan studi pendidikan tinggi.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/09/05/f889edc8-a34e-4fa0-9d82-15048c9a1c5f_169.jpeg?w=650&q=90)
Komisi X DPR mendorong Kemendikbudristek melakukan kerja sama dengan BUMN untuk merencanakan pemberian dana pinjaman kepada mahasiswa imbas polemik biaya kuliah mahal.
Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf mengatakan hal tersebut dapat menjadi alternatif agar para mahasiswa tetap bisa menuntaskan studi pendidikan tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan bunga rendah dan masa tenggang pembayaran yang panjang, sebagai alternatif untuk menjawab permasalahan mahalnya biaya pendidikan tinggi," kata Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf saat membacakan kesimpulan RDPU bersama PTS di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/7).
"Jadi bukan dengan pinjol pak ya," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Komisi X juga meminta Kemendikbudristek mengevaluasi kembali waktu dan pemberian hibah kepada perguruan tinggi di Indonesia.
"Dengan mempertimbangkan kondisi perguruan tinggi, memperluas bantuan untuk LPK berstandar industri, dan sertifikasi industri untuk dosen vokasi," ujarnya.
Sebelumnya, biaya kuliah yang mahal sempat menjadi sorotan karena dianggap tak berpihak kepada masyarakat miskin. Biaya kuliah yang tinggi pun sempat memicu protes mahasiswa di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Protes tersebut pun diperkeruh dengan respons Kemendikbudristek melalui
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Tjitjik Sri Tjahjandarie yang mengatakan kuliah atau pendidikan tinggi merupakan pendidikan tersier alias pilihan yang tidak masuk dalam wajib belajar 12 tahun (SD-SMA).
Oleh sebab itu, pemerintah tidak memprioritaskan pendanaan bagi perguruan tinggi.
"Apa konsekuensinya karena ini adalah tertiary education? Pendanaan pemerintah untuk pendidikan itu difokuskan, diprioritaskan, untuk pembiayaan wajib belajar," ujarnya.
(mab/fra)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Muhadjir Usul ke Jokowi Bentuk Satgas Pengendalian PPDB 2024
-
KPK Akan Ungkap Caleg Terpilih yang Belum Lapor LHKPN
-
5 Tersangka Pembobol Koper di Bandara Dilimpahkan ke Polres Maros
-
Pesawat Air Europa Turbulensi Parah, Sejumlah Penumpang Cedera
-
Virus Mematikan Muncul di Israel, 100 Orang Terinfeksi
-
PM Malaysia Telepon Prabowo Bahas Wacana Pasukan Internasional di Gaza
-
Luhut Beber Keunggulan Family Office RI Dibanding Singapura-Hong Kong
-
Serikat Buruh Samsung Korsel Mogok Kerja, Tuntut Cuti dan Upah Layak
-
Syarat Mendapat Pembebasan PBB-P2 di Jakarta
-
Kapan Jens Raven Gabung Timnas Indonesia U-19?
-
Maarten Paes Resmi Jadi Rekan Setim Lionel Messi
-
FOTO: Prancis Buat Belgia Merana di Euro 2024
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Rumor Terbaru iPhone 16, Baterai Lebih Tahan Lama
-
NASA Temukan Bukti Air Pernah Genangi Asteroid
-
VinFast Luncurkan VF 5, Perluas Jajaran Mobil Listrik di Indonesia
-
Vinfast VF 5 Dibanderol Rp242 Juta dengan Skema Sewa Baterai
-
Kenali Tanda Minyak Rem Mobil Harus Diganti
-
Penjelasan Alien yang Menyerang Manusia di A Quiet Place: Day One
-
VIDEO: A Quiet Place Day One Gagal Geser Inside Out 2 di Box Office
-
INTIP: 7 Idol Kpop Comeback Juli 2024
-
Diet Tiongkok Diklaim Turunkan BB 10 Kg dalam Seminggu, Kok Bisa?
-
VIDEO: Gunung Fuji Batasi 4.000 Pengunjung Per Hari
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso