KPI: 30 Persen dari 165 WNI Terancam Hukuman Mati Merupakan Wanita
Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) mengungkapkan 30 persen dari 165 warga negara Indonesia (WNI) yang terancam hukuman mati di luar negeri merupakan perempuan.
Sekretaris Jenderal KPU Mike Verawati mengatakan pada sebagian kasus, apa yang dilakukan para pekerja migran adalah bentuk perlawanan. Menurutnya, banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri diperlakukan tak layak oleh majikan mereka.
"Kalau sekarang 165 (WNI terancam hukuman mati), memang kalau dihitung, saya tadi pagi masih ngecek lagi, 30 persennya memang perempuan," kata Mike dalam Diskusi Publik di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (30/6).
"Kita melihat bagaimana sanksi-sanksi yang diberikan ini sangat enggak fair untuk pekerja perempuan, tapi dia dalam daftar (terancam hukuman mati)," sambung dia.
KPI, lanjut Mike, heran dengan sanksi hukuman mati yang diberikan kepada para TKI itu. Sebab, Mike menekankan tindakan para TKI itu merupakan reaksi dari sikap buruk tuan mereka, seperti kekerasan hingga pemerkosaan.
"Bahkan, ada yang disuruh makan makanan yang dimakan hewan peliharaan, dalam hal ini anjing. Dia sudah tidak tahan menahan penyiksaan itu. Manusia kan punya batas, dia melawan," ucapnya.
Diberitakan, Kementerian Luar Negeri mengungkap ada 165 WNI yang terancam hukuman mati di luar negeri. Ini merupakan data termutakhir per Mei 2024.
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha mengatakan WNI paling banyak terancam vonis mati di Negeri Jiran. Rinciannya, 155 orang di Malaysia, 1 orang di Vietnam, serta masing-masing 3 orang di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Laos.
"Mayoritas kasus peredaran narkotika, kedua kasus pembunuhan," kata Judha saat ditemui di Yogyakarta, DIY, Kamis (20/6).
Judha menekankan Kemenlu bersama KBRI serta kementerian/lembaga lain tengah berkoordinasi. Ini demi memastikan para WNI mendapatkan pendampingan serta hak-haknya secara adil sesuai sistem peradilan setempat.
(skt/tsa)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Ratapan Pencari Suaka Asal Myanmar: Jarang Makan, Cuci Baju di Masjid
-
Partai Boleh Tidak Mengusung Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024
-
Puan Minta Identitas Anggota DPR Main Judi Online Diumumkan
-
VIDEO: Penampakan Kepulan Asap Selimuti Langit Sejhaiya Gaza
-
Korban Tewas Festival Keagamaan di India Bertambah Jadi 116 Orang
-
Ratusan Ribu Warga Dukung Petisi Pemakzulan Presiden Korsel
-
Alasan Anak Pendiri Astra Gugat Waskita dan Kedubes India Rp3 T
-
IHSG Diproyeksi Merekah Hari Ini
-
Kemenkeu Tak Pernah Gagal Bayar Dana Penjaminan Proyek Negara Rp12 T
-
Top 3 Sports: Netizen Murka ke BWF Soal Zhang Zhi Jie, Atlet Marah
-
Top Skor Euro 2024: Gakpo Jadi Pesaing Ketat Musiala
-
FOTO: Turki Masih Bisa Bermimpi di Euro 2024
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Pakar Sorot Penyimpanan Data Dalam Negeri: Mending di Luar, Aman
-
FOTO: Lubang Raksasa Ancam Lumbung Pangan Turki
-
Siapa Pesaing Vinfast VF 5, Mobil Listrik Harga Rp200 Jutaan?
-
Cara Mudah Perpanjang SIM Bulan Juli 2024 Tanpa Calo
-
Data Apa Saja Harus Dibawa Saat Bikin SIM Pakai BPJS?
-
Eminem Akan Rilis Album ke-12 The Death of Slim Shady 12 Juli
-
Mau Diet Tiongkok? Ini 5 Pilihan Menu Sehat yang Bisa Dicoba
-
Nyalakan Lampu, Ini 7 Alasan Sebaiknya Bercinta Tidak Gelap-gelapan
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso