yoldash.net

Ketagihan Judi Online, Petugas Pengisi ATM di Batam Gasak Uang Rp1,1 M

Pria petugas pengisi uang ATM di Batam menggasak uang Rp1,1 miliar di 6 ATM, diduga akibat ketagihan judi online.
Ilustrasi. Seorang pria di Batam yang bekerja sebagai pengisi uang ATM, mencuri Rp1,1 miliar di enam ATM yang terletak di Batam. (Foto: Unsplash/Pixabay)

Batam, Indonesia --

Seorang petugas pengisi uang di anjungan tunai mandiri alias ATM di Batam, Kepulauan Riau, menggasak uang sebanyak Rp 1,1 miliar dari 6 mesin ATM bank di Batam, diduga akibat ketagihan judi online.

Mesin-mesin ATM yang dikuras pria inisial TS tersebut antara lain terletak di Nagoya Newton, Pasar Legenda Malaka, Indomaret Pasir Putih, MCDermott, Rumah Sakit Elisabeth Lubuk Baja, dan Kepri Mall.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi pelaku menguras uang di dalam mesin ATM dilakukan secara bertahap. TS akhirnya berhasil ditangkap Satreskrim Polresta Barelang pada Kamis ( 20/6 ) lalu di kediamannya. 

"Iya, benar. Pelaku mencuri uang Nasabah Bank di sejumlah mesin ATM yang ada di Batam, akibat ketagihan judi online dan dipakai untuk lainnya," Kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Moch R Dwi Ramadhanto, dihubungi Minggu (23/6).

ADVERTISEMENT

Menurut Dwi, TS melakukan aksinya sendirian karena pekerjaannya sehari-hari adalah petugas investigator di perusahaan pengelolaan, mengisi dan perbaikan ATM.

Aksi pelaku terungkap pada Minggu (9/6) lalu saat perusahaan PT Usaha Garda Arta Cabang Batam tempat pelaku bekerja menemukan beberapa kaset ATM tidak sesuai dengan jumlah uang yang tersedia. 

Dari temuan itu perusahaan melakukan audit dan disimpulkan bahwa pelaku melakukan pencurian uang di 6 mesin ATM yang ada di Batam sebanyak Rp 1.137.450.000. Setelah terbukti pelaku melakukan pencurian uang di mesin ATM, perusahaan membuat laporan kepada polisi.

"Pihak perusahaannya membuat laporan, setelah hasil audit uang di mesin ATM tidak sesuai dengan uang yang tersedia", Ujarnya.

Polisi masih melakukan pengembangan kasus ini, terkait ada keterlibatan orang lain di perusahaan tempat pelaku bekerja. Pelaku saat ini ditahan dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

(arp/wis)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat