yoldash.net

Diduga Diperkosa 26 Pria, Siswi SD di Baubau Sultra Putus Sekolah

Siswi sekolah dasar (SD) berusia 13 tahun di Baubau, Sulawesi Tenggara, yang diduga menjadi korban pemerkosaan oleh 26 orang pria, putus sekolah akibat malu.
Ilustrasi. Siswi sekolah dasar (SD) berusia 13 tahun di Baubau, Sulawesi Tenggara, yang diduga menjadi korban pemerkosaan oleh 26 orang pria, putus sekolah akibat malu.(Istockphoto/Favor_of_God)

Makassar, Indonesia --

Siswi sekolah dasar (SD) berusia 13 tahun di Baubau, Sulawesi Tenggara, yang diduga menjadi korban pemerkosaan oleh 26 orang pria, putus sekolah akibat malu.

Tante korban M mengatakan korban merupakan siswi kelas 6 SD yang seharusnya telah lulus tahun ini. Namun, kejadian itu, keponakannya terpaksa berhenti sekolah akibat malu. Di tempat tinggalnya, korban telah dikucilkan oleh masyarakat setempat.

"Dia merasa malu, akhirnya dia tidak ikut ujian. Sekarang putus sekolah. Saya masih usahakan dia bisa sekolah kembali," kata tante korban, Sabtu (22/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan keterangan korban, kejadian tindak asusila tersebut terjadi pada bulan April lalu, kemudian dilaporkan pada tanggal 12 Mei kemarin.

ADVERTISEMENT

"Kalau cerita ke saya ada 26 orang pelakunya dengan tujuh kejadian," tuturnya.

M mengungkap dalam peristiwa tersebut berlangsung di salah satu rumah milik seorang warga tunanetra.

"Kejadian itu di rumah seorang pria buta. Korban dipaksa oleh pelaku lainnya agar mau digitukan sama pelaku yang buta dengan dituntun oleh pelaku lainnya," ungkapnya.

Dampak dari kasus tersebut, korban pun dikucilkan oleh warga sekitar rumah kakeknya, sehingga korban pun dibawa oleh tantenya untuk menetap bersama. Kedua orang tua korban pun telah berpisah dan saat ini telah memiliki keluarga masing-masing.

"Sekarang dia tinggal sama saya disini, saya kasihan kalau dia tinggal di kampung," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolres Baubau AKBP Bungin Masokan Misalayuk mengatakan menurut keluarga, rangkaian peristiwa kekerasan seksual itu berawal pada April 2024. Polisi menerima laporan keluarga pada Mei lalu dengan jumlah pelaku mencapai 26 orang.

"Betul, anak tersebut (korban) masih di bawah umur. Sementara dari laporannya sudah kami terima," ujar Bungin saat diwawancara Indonesia.com, Jumat (21/6)

(mir/isn)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat