yoldash.net

Komnas HAM Kantongi Riwayat Percakapan di Grup WA Ajudan Sambo

Komnas HAM mengaku telah mengantongi semua percakapan, termasuk di dalam grup Whatsapp ajudan eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Sejumlah aide-de-camp (ADC) atau ajudan dari Irjen Pol. Ferdy Sambo berjalan memasuki ruangan untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Jakarta, Indonesia --

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali memeriksa lima gawai (HP) terkait pengusutan kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J pada hari ini, Selasa (9/8). Sehingga total HP yang diperiksa sudah 15 buah.

Ketua Komnas HAM Taufan Damanik mengungkapkan dari pemeriksaan tersebut pihaknya mengantongi raw material atau bahan mentah dari lima HP yang dibawa Tim Siber Polri.

Selain itu pihaknya juga mengaku telah mengantongi semua percakapan, termasuk di dalam grup Whatsapp ajudan eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua [percakapan, termasuk grup WA]," kata Taufan di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat pada Selasa (9/8).

ADVERTISEMENT

Menurut Taufan raw material yang pihaknya dapati hari ini semakin melengkapi fakta-fakta yang telah dikumpulkan oleh Komnas HAM.

"Cukup lumayan kemudian raw material-nya kami dapatkan yang itu semakin membuat terangnya peristiwa, semakin detail," ucap dia.

Taufan mengungkapkan pihaknya akan melakukan analisis terlebih dahulu terkait raw material yang telah dikumpulkan. Ia memperkirakan proses analisis tersebut akan rampung dalam waktu dekat.

"Seluruhnya materi itu akan analisis dalam satu dua hari baru ada kesimpulan," ujarnya.

Sebelumnya, Taufan mendesak agar Polri turut membuka isi grup WhatsApp para ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Komnas HAM memulai penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari pihak keluarga Brigadir J. Komnas HAM mengklaim sudah mengantongi kronologi lengkap.

Pada Senin (25/7), Komnas HAM memeriksa Tim Forensik Dalam pertemuan itu, Komnas HAM melontarkan banyak pertanyaan terkait autopsi.

Komnas HAM memanggil semua aide de camp (ADC) atau ajudan Sambo, termasuk Bharada E sebagai orang yang dituduh melakukan penembakan, pada Selasa (26/7).

Kemudian, pada Rabu (27/7), Komnas HAM memeriksa CCTV dan ponsel dengan Siberbareskrim dan Digital Forensik Puslabfor Mabes Polri. Pemeriksaan itu belum rampung dan dilanjutkan pada hari ini.

(yla/isn)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat