Tajikistan Waswas Pengaruh Teroris ISIS sampai Larang Hijab-Janggut
![Tajikistan Waswas Pengaruh Teroris ISIS sampai Larang Hijab-Janggut Menurut pemerintah Tajikistan, Afghanistan utara merupakan sumber utama aktivitas teroris yang kerap menyusup ke wilayahnya](https://akcdn.detik.net.id/visual/2021/07/22/presiden-tajikistan-emomali-rakhmon_169.jpeg?w=650&q=90)
Tajikistan belakangan menjadi sorotan usai mengesahkan undang-undang yang melarang penggunaan hijab dan memelihara janggut bagi pria.
Parlemen negara mayoritas Muslim tersebut kemudian mengadopsi rancangan undang-undang (RUU) mengenai "tradisi dan perayaan."
RUU itu melarang penggunaan, mengimpor, menjual, dan memasarkan "pakaian asing bagi budaya Tajik". Mayoritas pejabat dan publik menyebut larangan itu ditujukan terhadap pakaian khas Muslim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu alasan pemerintah melarang penggunaan hijab dan atribut keagamaan lainnya adalah "demi melindungi nilai-nilai budaya nasional" dan "mencegah takhayul serta ekstremisme".
ADVERTISEMENT
Alasan paling mendasar penerapan kebijakan itu bahwa Tajikistan yang dipimpin pemerintah otoriter Presiden Emomali Ramonov semakin waswas dengan pengaruh radikalisme terutama yang dibawa teroris ISIS.
Di bawah kepemimpinan Rahmonov, Tajikistan memang hendak dijadikan sebagai negara yang sekuler. Rahmonov menggunakan dalih memberantas ekstremisme untuk menggencarkan kebijakan sekularisme di negara tersebut.
Beberapa kebijakan itu misalnya memaksa warga mencukur jenggot, membatasi usia orang yang masuk masjid, melarang penggunaan hijab, hingga menutup masjid besar-besaran.
Langkah ini diambil karena rezim Tajikistan ingin melanggengkan otoritarianisme. Ini juga untuk menghalangi rakyat Tajikistan kembali kepada syariat Islam yang dianggap radikal oleh pemerintah.
Gencar menumpas ekstremisme
Sejak runtuhnya Uni Soviet, gerakan-gerakan Islam merajalela di Tajikistan. Gerakan-gerakan ini umumnya bertujuan membangun Khilafah Islamiyah di Asia Tengah.
Kondisi ini pun satu persatu dicegah dan diberantas oleh rezim Tajikistan yang condong dengan Barat. Kendati begitu, upaya represi semacam ini justru mendorong peningkatan ekstremis di negara tersebut.
Pada 2021, setelah Taliban mengambil alih Afghanistan, gelombang ekstremis menyapu Tajikistan. Tajikistan berbagi perbatasan dengan Afghanistan sepanjang 1.356 kilometer.
Lihat Juga : |
Menurut pemerintah Tajikistan, Afghanistan utara merupakan sumber utama aktivitas teroris. Wilayah itu disebut menampung ribuan ekstremis.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Keberadaan ISIS-K di Tajikistan dan Asia Tengah
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
-
Duet PDIP-PKB Tantangan Serius Bagi KIM di Pilgub Jakarta dan Jatim
-
Gibran dan Raffi Ahmad Blusukan Bagi-bagi Susu di Jakarta
-
Rekaman CCTV Kasus Afif Maulana Terhapus, Kapolda Sumbar Buka Suara
-
VIDEO: 116 Orang Tewas Terinjak-injak saat Festival Keagamaan di India
-
Bayi-bayi Negara Skandinavia Tidur di Luar Meski Udara Dingin, Kenapa?
-
Presiden Korsel Dimakzulkan sampai Gereja Meksiko Jual Lapak Surga
-
Harga Minyak Menguat Tipis Berkat Prospek Kenaikan Permintaan AS
-
Rupiah Berotot ke Rp16.385 per Dolar AS Pagi Ini
-
Kemenhub Kaji Usul Tarif Batas Tiket Pesawat Dihapus
-
Hasil Copa America: Sempat Ribut, Brasil Ditahan Kolombia
-
Rangnick Sebut Austria Lebih Pantas Lolos, Kalah Beruntung dari Turki
-
Pesan Juara Olimpiade untuk Tim China yang Ditinggal Zhang Zhi Jie
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Studi Jelaskan Kenapa Ada Orang yang Belum Pernah Kena Covid-19
-
Fakta-fakta Brain Cipher di Pembobolan PDNS 2, Motif Hingga Histori
-
Syarat Mobil Hybrid Citroen Masuk Indonesia
-
Siapa Pesaing Vinfast VF 5, Mobil Listrik Harga Rp200 Jutaan?
-
Cara Mudah Perpanjang SIM Bulan Juli 2024 Tanpa Calo
-
Teka-teki Resep Rahasia Krabby Patty, Apa Saja?
-
Rekap House of the Dragon Season 2 Episode 3
-
Film Ariana Grande Wicked Maju ke 22 November, Duel Lawan Gladiator 2
-
5 Makanan Ini Ternyata Pantang Dikonsumsi Bersamaan dengan Pisang
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso