Arab Saudi: 1.300 Jemaah Meninggal Saat Ibadah Haji
![Arab Saudi: 1.300 Jemaah Meninggal Saat Ibadah Haji Ada lebih dari 1.300 jemaah meninggal saat ibadah haji, sebagian besar dikatakan tak memiliki izin.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/06/11/umrah-dibawah-terik-panas-6_169.jpeg?w=650&q=90)
Arab Saudi mengatakan pada Minggu (23/6) bahwa lebih dari 1.300 jemaah meninggal selama ibadah haji yang berlangsung saat cuaca sangat panas. Sebagian besar jemaah itu dikatakan tak punya izin resmi.
"Sayangnya, jumlah kematian mencapai 1.301, dengan 83 persen di antaranya tidak sah menunaikan ibadah haji dan berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung, tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai," tulis kantor berita resmi Saudi Press Agency, diberitakan AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jemaah haji yang wafat berasal dari lebih 10 negara, mulai dari Amerika Serikat sampai Indonesia. Angka ribuan jemaah meninggal itu kemungkinan berubah karena berbagai negara terus memperbarui data warga negara mereka.
Panas ekstrem disebut sebagai faktor utama di balik kematian dan kasus cedera jemaah haji pada tahun ini. Makkah, kota suci pusat ibadah haji, sempat mengalami lonjakan suhu hingga mencapai 125 derajat Fahrenheit atau 51,6 derajat Celsius.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Arab Saudi mewajibkan setiap jemaah mendapatkan satu dari 1,8 juta izin yang tersedia untuk mengakses Makkah secara resmi dan legal.
Jemaah yang tak memiliki izin biasanya tak melakukan perjalanan secara terorganisir dan bisa jadi minim layanan seperti bus dengan AC atau akses ke persediaan air minum dan makanan.
Lihat Juga :![]() LAPORAN DARI ARAB SAUDI 'Yalla, Haji!' dan Sengatan Panas di Mina |
Banyaknya jemaah tak punya izin juga kemungkinan menyulitkan Arab Saudi mengumumkan angka kematian lantaran proses identifikasi sulit.
"Identifikasi selesai, meski pun pada awalnya tidak ada informasi pribadi atau dokumen identifikasi. Proses yang tepat dilakukan untuk identifikasi, penguburan, dan penghormatan terhadap almarhum, dengan pemberian sertifikat kematian," kata pernyataan itu.
(fea/fea)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Menko Polhukam Pimpin Rapat Koordinasi soal PDN
-
Pelaku Mutilasi di Garut Ditangkap, Identitas Korban Masih Misterius
-
Ribuan Aparat Gabungan Dikerahkan Amankan Hari Bhayangkara di Monas
-
FOTO: Tolak Ubah Usia Wamil Israel, Warga Yahudi Bentrok dengan Polisi
-
VIDEO: Serangan bom Rusia ke Kharkiv, Bayi 8 Bulan Jadi Korban Luka
-
Demo Pecah di Israel, Warga Tolak Perubahan Usia Wamil Jadi 21 Tahun
-
NIK Jadi NPWP Resmi Berlaku Hari Ini
-
Inflasi Juni Capai 2,51 Persen Gara-gara Harga Makanan - Minuman
-
Mulai 5 Juli, Biaya Admin Tarik Tunai EDC BCA Rp4.000
-
Kata-kata Sang Adik usai Zhang Zhi Jie Kolaps dan Meninggal
-
Daftar 5 Tim Negara Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
-
Netizen Berduka Pebulutangkis China Zhang Zhi Meninggal di AJC 2024
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Bahaya Kebocoran Data Pribadi, Termasuk Dicatut Buat Pinjol
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Perpanjangan SIM Harus Pakai BPJS Dimulai Hari Ini
-
Siap-siap Ramai di Jalan, BYD Serahkan 1.000 Mobil Listrik ke Konsumen
-
Mitsubishi Xpander Cross Elite Edisi Terbatas
-
Ipar Adalah Maut Tembus 3,5 Juta Penonton, Dekati Capaian Siksa Kubur
-
Wonderland, Film Park Bo-gum hingga Suzy Tayang Juli 2024 di Netflix
-
Voice of Baceprot Usai Debut di Glastonbury: Baceprot till Die!
-
Bayi Meninggal Usai Vaksin, Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman
-
Berapa Langkah Maksimal Jalan Kaki Sehari?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso