yoldash.net

Warga Israel Demo Desak Netanyahu Mundur, Polisi Tangkap 33 Orang

Polisi Israel menangkap setidaknya 33 orang dalam demonstrasi di ibu kota Tel Aviv pada Sabtu (8/6) yang mendesak Benjamin Netanyahu mundur.
Polisi Israel menangkap setidaknya 33 orang dalam demonstrasi di ibu kota Tel Aviv pada Sabtu (8/6) yang mendesak Benjamin Netanyahu mundur. (AFP/JACK GUEZ)

Jakarta, Indonesia --

Aparat keamanan Israel menangkap setidaknya 33 orang dalam demonstrasi di ibu kota Tel Aviv pada Sabtu (8/6). Para demonstran mendesak agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur.

Berdasarkan laporan Times of Israel yang dilansir Al Jazeera, terdapat demonstrasi antiperang dan antipemerintah yang bergulir di Haifa dan Tel Aviv.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video yang beredar di media sosial menunjukkan antara polisi dan demonstrasi terlihat bentrokan. Kejadian ini terjadi di Jalan Kaplan yang berada di Tel Aviv.

Polisi berteriak ke arah demonstran. Aparat keamanan lainnya bahkan terlihat menangkap salah satu demonstran dan membawanya keluar dari kerumunan.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Twitter]



Demonstrasi ini dilakukan oleh warga Israel yang menuntut agar perang di Jalur Gaza agar dihentikan. Mereka juga mengecam pembantaian yang dilakukan oleh tentara militer terhadap warga Palestina.

Ini bukan pertama kalinya warga Israel melakukan demonstrasi menuntut agar Netanyahu mundur dari jabatannya. Mereka sudah berulang kali turun ke jalan sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023.

Demonstrasi ini terjadi bertepatan ketika tentara Israel berhasil membebaskan empat orang sandera yang ditahan oleh Hamas di kawasan Nuseirat, Gaza.

Empat orang sandera yang bebas itu bernama Noa Argamani (25 tahun), Almog Meir Jan (21 tahun), Andrey Kozlov (27 tahun), dan Shlomi Ziv (40 tahun).

"(Empat sandera) ditemukan di dua lokasi terpisah di jantung Nuseirat," demikian bunyi pernyataan bersama tentara, polisi, dan badan keamanan Israel di Telegram.

Setelah empat sandera dibebaskan, kata pihak militer Israel, "120 sandera masih ditahan di Gaza."

Operasi pembebasan itu menyebabkan satu orang perwira polisi Israel tewas. Perwira itu sempat terluka dalam operasi pembebasan sandera sebelum tewas di rumah sakit.

Netanyahu kemudian dalam pernyataannya mengatakan tidak akan menyerah hingga membebaskan semua sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.

"Kami tidak akan menyerah hingga kami menyelesaikan misi dan memulangkan semua sandera kami ke rumah, baik yang hidup maupun yang tewas," kata Netanyahu, dikutip dari AFP.

Di sisi lain, dilaporkan sebanyak 210 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza. Sementara, terdapat lebih dari 400 orang mengalami luka-luka.

Korban luka dibawa ke RS Al Awda yang berada di kamp tersebut dan RS Martir Al Aqsa yang berada di Deir el-Balah.

Sekitar 36.801 warga Palestina meninggal dunia dan 83.680 orang lainnya luka-luka dalam konflik Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Korban tewas itu didominasi perempuan dan anak-anak.

(pra/pra)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat