Malaysia Pakai Diplomasi Orangutan Bujuk Negara Beli Minyak Sawitnya
Malaysia berencana menerapkan hadiah orangutan kepada negara-negara yang membeli minyak sawitnya.
Kuala Lumpur mengusulkan inisiatif setelah terinspirasi dari kebijakan China, 'diplomasi panda'.
Lihat Juga :KILAS INTERNASIONAL
Israel Serbu Rafah sampai Hamas Minta JK Bantu Mediasi dengan Israel |
Kementerian Perdagangan Malaysia Johari Abdul Ghani mengatakan dengan "diplomasi orangutan", Malaysia akan memberikan kera besar yang terancam punah itu kepada negara-negara yang membeli minyak sawitnya, terutama negara-negara pengimpor utama seperti Uni Eropa dan India.
"Dengan memperkenalkan 'diplomasi orangutan', ini akan menunjukkan kepada dunia, bahwa Malaysia selalu berkomitmen terhadap konservasi keanekaragaman hayati," ujarnya dalam unggahan di platform media sosial X.
Orangutan merupakan binatang endemik Indonesia yang terancam punah. Menurut WWF, hal itu disebabkan akibat habitat mereka semakin menyusut "imbas penebangan hutan, perluasan pertanian, pembangunan infrastruktur, termasuk juga perluasan perkebunan kelapa sawit."
Ghani juga mendesak perusahaan kelapa sawit untuk berkolaborasi dengan LSM dalam membantu melestarikan dan memberikan keahlian teknis mengenai satwa liar di Malaysia.
Sementara itu, perkebunan sawit selama ini banyak dinilai sebagai biang kerusakan hutan hujan di Malaysia dan Indonesia yang semakin masif selama beberapa dekade terakhir.
Selama ini, Malaysia dan Indonesia merupakan penghasil terbesar minyak sawit di dunia.
Sebagai informasi, Diplomasi Panda milik China yang bakal ditiru Malaysia ini telah lama dijadikan soft power Negeri Tirai Bambu dalam politik luar negeri.
Selama ini, China memang kerap "meminjamkan" panda-panda ke kebun binatang di negara lain sebagai gesture penguatan hubungan bilateral dan kerja sama.
Meski begitu, negara-negara tersebut diwajibkan mengembalikan anak-anak panda yang lahir ke China beberapa tahun setelah kelahirannya.
(rds)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Rakornas, DPW PAN se-Indonesia Minta Zulhas Jadi Ketum Lagi
-
PAN Pastikan Terus Beriringan dengan Gerindra di Pilkada 2024
-
Golkar Pasang Target Menang 60 Persen Wilayah di Pilkada 2024
-
FOTO: 230 Ribu Orang Mengungsi Terdampak Banjir Bandang di Brasil
-
Poin-poin Kesaksian Bintang Porno soal Hubungan Seks dengan Trump
-
VIDEO: Truk Bantuan ke Gaza Menumpuk Akibat Penutupan Rafah
-
Masa Depan Hijau, PLN Tegaskan Komitmen Berkelanjutan di Hari Bumi
-
Hak-hak Pekerja yang Terkena PHK Sesuai UU Cipta Kerja
-
Stafsus Menkeu Unggah Video Bukti Bea Cukai Tak Bongkar Paket Megatron
-
Presiden FIFA Puji Indonesia Usai Kalah Tipis dari Guinea
-
Kepala Bocor, Witan Dapat 5 Jahitan Usai Indonesia vs Guinea
-
Curhat Erick Thohir Usai Indonesia Kalah dari Guinea
-
NASA Bagikan Momen 'Tersedot' ke Dalam Lubang Hitam Raksasa
-
SAFEnet: Kekerasan Berbasis Gender Naik, Terbanyak Usia 18-25 Tahun
-
Hacker Makin Doyan Meras, Cek Aktor Antagonis Utamanya
-
Bahaya Tidur di Dalam Mobil dengan AC Nyala
-
Umur Daihatsu Xenia Sudah 20 Tahun, Populasinya Tembus 730 Ribu Unit
-
Alasan Toyota Soal Mobil Hybrid Lebih Laku dari Mobil Listrik di RI
-
Review Film: Abigail
-
Kim Soo-hyun Akan Tur Asia, Berencana Kembali ke Jakarta
-
Sinopsis Bloodshot, Bioskop Trans TV 9 Mei 2024
-
Lakukan 9 Kebiasaan Ini untuk Menurunkan Berat Badan Secara Permanen
-
Jangan Salah Bawa, Barang-barang Ini Dilarang Masuk Pesawat
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso