yoldash.net

Hamas Ancam Batal Gencatan Senjata jika Israel Terus Gempur Rafah

Pejabat Hamas Osama Hamdan menegaskan kesepakatan gencatan senjata batal jika Israel terus serbu Rafah.
Pejabat Hamas Osama Hamdan ancam batal gencatan senjata jika Israel terus serang Rafah. Foto: AFP/FADEL SENNA

Jakarta, Indonesia --

Kelompok Hamas menegaskan tidak akan melanjutkan kesepakatan gencatan senjata, jika agresi militer Israel terus berlanjut di Rafah, Gaza selatan.

Hal ini disampaikan pejabat Hamas, Osama Hamdan, dalam konferensi pers ketika delegasi Hamas tiba di Kairo untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tegaskan operasi militer di Rafah, jika dilakukan Israel, tidak akan menjadi piknik bagi tentara Israel," kata Hamdan, dilansir dari AFP.

Dia mengatakan proposal gencatan senjata terbaru usulan Mesir dan Qatar selaku mediator yang disetujui Hamas, adalah upaya minimum untuk menanggapi tuntutan rakyat dan perlawanan kelompok tersebut.

ADVERTISEMENT

"Keputusan ada di tangan Netanyahu," ungkap Hamdan.

Israel mulai melakukan serbuan darat di Rafah, Gaza selatan, pada Selasa (7/5) setelah Hamas mengumumkan menerima proposal gencatan senjata. Israel juga menutup jalur masuk bantuan kemanusiaan ke Palestina.

"Perlintasan Rafah dulunya dan akan tetap menjadi perlintasan murni Mesir-Palestina," kata Hamdan.

Sebelumnya Hamas menyatakan menerima proposal gencatan senjata yang mencakup tiga fase pada Senin (6/5). Keputusan ini pun disambut sorak-sorai warga Palestina di Gaza.

Namun kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tidak menerima proposal itu, karena tidak mencakup persyaratan penting yang diajukan Israel.

Meski demikian Israel disebut tetap akan mengirimkan delegasinya dalam negosiasi gencatan senjata yang berlangsung di Kairo, Mesir.

Hingga kini serbuan Israel di Rafah telah menewaskan belasan orang, usai pasukan Zionis menjatuhkan bom di rumah-rumah warga. Sementara itu sejak tujuh bulan agresi Israel, lebih dari 34 ribu warga sipil di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah meninggal dunia.



(dan/dna)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat